Minggu, 06 Oktober 2019

PEMBERONTAKAN MUHAMMAD BIN ABUBAKAR



Albert Camus tentang teory manusia: 
"AKU ADA KARENA AKU MEMBERONTAK. 
ANDAIKATA AKU TIDAK MEMBERONTAK AKU 
TIDAK PERNAH ADA" 
INILAH YANG DIKATAKAN MANUSIA DAN INI JUGA 
YANG KUTERIMA SEBAGAI TEORY YANG BENAR    
SEBAGAI MANUSIA/ANNAS/BECOMING.
(IT'S NOT JUST ONLY BEING BUT ALSO BECOMING)   
hsndwsp
Acheh - Sumatra
di
Ujung Dunia










  


Usman bin Affan jadi khalifah atas inisiatif Abdurr Rahman bin 'Auf. Padahal Imam 'Alilah seharusnya tetapi dengan kelicikan Abdur Rahman, untuk kesekian kalinya Imam 'Ali ditinggalkan. Lihat video berikut ini:
 https://www.youtube.com/watch?v=GxD_-eqO_cs

Usman mengangkat semua pejabat baik untuk Gubernur maupun Bupati dari keluarganya belaka. Imam Ali tidak bosan-bosan menasehati Usman agar untuk Gubernur mesir tidak diangkat dari saudara Usman penggantinya. Dipikir Usman Imam mau mengang kat anaknya sendiri, maka dia bertanya siapa yang akan saya angkat. Imam menjawab ini Muhammad bin Abubakar angkat sebagai Gubernur Mesir.

Usman menyetujuinya tetapi saat Rombongan iring-iringan Muhammad bin Abubakar dalam perjalanan menuju Mesir, seorang utusan Usman membawa sepucuk surat untuk gubernur lama dengan perintah supaya begitu tiba iring-iringan rombongan Muhammad tiba, semuanya dipenggal lehernya. Pembawa surat tersebut ditangkap rombongan, ternyata demikian sadis perintah penggal leher. Segera rombongan Muhanmmad berpatahbalik menuju istana Usman, mereka bertanya pada Usman tentang perintah tersebut. Usman mengatakan tidak membuat surat itu. Rupanya Marwan bin Hakamlah, menantu Usman yang buat surat tersebut dengan menggunakan stempel negara. Saat Muhammad meminta agar Marwan dihukum, Usman menolaknya. Katanya me mang Marwan bersalah tapi jangan sampai diambil tindakan yang seberat itu.

Bayangkan satu rombongan mau dipenggal lehernya masih saja Usman menganggap ringan. Lalu rombongan Muhammad bin Abu bakar terus mengepung istana Usman. Usman berteriak dari anjung istananya bahwa dia kehabisan air dan meminta orang yang mendengarnya agar menyampaikan ke Imam 'Ali. Walaupun Imam 'Ali ditipu Abdurr Rahman bin Auf, conco Usman, Imam mau juga mengirim 2 kantong air via Imam Hassan dan Imam Hussein.

Para pemberontak menembak pembawa air, lalu tangan Imam Hussein terluka. Kata Muhammad bin Abubakar, hati-hati kalau Imam Hassan atau Imam Hussein terluka, rencana kita akan gagal. Tidak seorangpun mampu melawan kalau Imam Ali mencegah kita. Lalu bagaimana tanya pengikut Muhammad. Kita terobos saja masuk istana celaka itu. Lalu masuklah Muhammad ke dalam istana Usman bersama 2 orang temannya. Mereka melihat Usman lagi baca Qur-an. Orang berideology Islam macam Muhammad bin Abubakar hasil didikan Imam 'Ali tau kalau Usman itu boleh dibunuh. Salah seorang kawannya menendang tangan Usman hingga Qur-an terjatuh. Yang lainnya maju melibas leher Usman, saat Nabilah isteri Usman muncul, diapun terpotong jari dan tela pak tangnnya yang kelak dimanfaatkan Muawiyah sepupu Usman untuk memfitnah Imam Ali. Berhubung sudah mau pulang, insya Allah besok saya sambung lagi.

Sepertinya tidak perlu dulu saya kisahkan keseluruhannya sebab panjang sekali sampai bersambung dengan perang Unta/perang Jamal dan perang Siffin antar Imam Ali dengan Muawiyah sipenipu licik bersama Amru bin Ask, anak zina Abu Sofyan dengan Nabila yang tidak mengaku anak Abu Sofyan sebab Sofyan pelit, pelacur lainnya Ask yang murah hati, dialah yang diakui ibu Amru hingga terkenal Amru bin Ask.

Yang ingin saya diskusikan, kenapa banyak kaum Muslimin mem persoalkan siapa pembunuh Usman, seolah-olah berdosa pembu nhnya. Berubung mereka hendak mengelak bahwa pembunuh Usman Muhammad bin Abibakar, mereka berdalih yang bunuh itu bukan Muhammad tetapi teman Muhammad. Mereka pikir Abuba kar orang terhormat, jadi mereka elak agar anak Abubakar tidak terlibat.

Apa yang salah disini saudaraku sekalian? Persoalannya kalau ada hal yang menyelimet, tidak akan tuntas kecuali dengan Ideology Islam Murni. Sebagaimana kita tau bahwa seluruh para Rasul adalah Ideolog, nyakni manusia berwajah "Merah". Para Imampun menurut Syahid DR 'Ali Syari'ati (Rausyanfikr dari RII) juga Ideolog, bahkan juga Abu Dzar Ghifari, Salman al Farisi al Miqdad dan Ammar bin Yassir.

Sementara para Bal'am, intelectual Menara Gading, dan ilmuwan yang netral adalah manusia-manusia "berwajah pucat". Mereka tidak mampu menemukan siapa pembunuh Usman, terlanjur m
beriman dengan Istilah "Khalifaturr Rasyidin" mereka mendapat pesan untuk menggigit dengan geraham hadist palsu tentang 4 Khulafaurr Rasyidin.

Padahal persoalan pembunuh Usman saja gak usah punya titel tinggi macam kata Propessor Doktor Imran Hosein, muridnya Iqbal Pakistan. Usman dan menantunya Marwan bin Hakam hendak membunuh semua rombongan Muhammad bin Abubakar. Untung yang bawa pesan itu sempat mereka tangkap hingga terbongkar nya rencana Jahat Marwan bin Hakam. Rombongan Muhammad mengepung istana Usman bin Affan sampai akhgirnya Usman terbunuh.

Siapa pembunuh Usman masih perlukah kita pertanyakan? Siapa lagi kalau bukan Muhammad bin Abubakar bersama rombongan nya. Kalau ditanya orang siapakah yang membangun Papua sekarang hingga demikian mentreng? Anak SLTP yang cerdas akan menjawab Jokowi, bukan tukang semen atau tukang bangu nan, mana mau mereka kalau tidak disuruh Jokowi.

Demikian juga yang membunuh Usman bin Affan adalah Muham mad bin Abubakar cs. Pertanyaan selanjutnya, berdosakah Muham mad? Tanya saja berdosakah Jokowi membunuh manusia Jahat, radicalis, rasis dan intoleran yang telah banyak membunuh rakyat Indonesia yang tidak bersalah? Betapa lugunya mereka yang belum mampu memahami alinia-aliniaku sekarang ini.

Adam adalah manusia pertama yang memberontak terhadap tata nan Allah swt. Hanya Adam dan Hawalah yang diizinkan Allah un tuk memberontak tatananNya. Para intelektual menara Gading, para Bal'am dan Ilmuwan netral lainnya tidak mampu berpikir pemberontakan Adam dan Hawa sungguh luarbiasa dan kebijaksa naan yang redha Allah. Apakah Adam dan Hawa ditipu Syaithan hingga mau makan buah Ke'arifan, dimana Syaithan menamakan buah Khuldi? Dalam Qur-an dikatakan Allah Mereka berdua sudah dilarang agar tidak mendekati pohon itu (baca hazihisy Syajarata) tetapi Syaithan menipunya Adam. Itu kebenaran secara Syar'i sedangkan secara Ideologi, secara filosofis, secara hakikat Mereka berdua sendiri yang memakannya secara sadar, kenapa?

Andaikata Adam dan Hawa tidak mau memakannya, sampai hari ini hanya mereka berdua yang ada di Syurga. Jadi bukan salah Hawa sebagaimana kata para Alimpalsu bahwa gara-gara wani talah membuat leklaki mau korupsi, he he. Wanita yang dikorban kan. Simak kembali ayat info Allah hendak menjadikan Khalifah di Muka Bumi. Bukan di Syurga, kan? Ada ayat di Qur-an, Ibrahim dimasukkan Namrud dalam unggun Apinya tetapi Ibrahim tidak terbakar. Kalimat tersebut passif. Sekarang Syahid DR Syariati mengubah redaksinya: "Ibrahim memasuki api Namrud", untuk apa? agar apinya padam hingga tidak adalagi orang yang dibakar oleh Namrud. Demikianlah kalimat aktifnya, bukan kalimat passif. Artinya Ibrahim tau persis macam Adam dan Hawa, bahwa Ibrahim sadar siapapun yang bermain api pasti terbakar. Ibrahim juga sadar bahwa Allah diatas segalanya, api tidak akan tunduk kepadadirinya sendiri tetapi kepada Allah sebagaimana pisau Ibrahim yang tajam tidak tundukpatuh kepadanya hingga Ismail anak kesayangannya tidak terluka dengan pisau yang saat jatuh ke batu, batupun terbe lah dua.

Sekarang kita kembali ke Muhammad bin Abubakar yang darahnya milik Abubakar tetapi ideologinya milik Imam Ali. Tidak ada siapapun diredhai Allah untuk memberontak TatananNya kjecuali Adam dan Hawa, namun memberontak atas tatanan Taghut macam Muhammad bin Abubakar adalah haq. Perlu digarisbawahi bahwa berevolusi atau memberontak tidak dibenarkan sembara ngan, kononpula kalau manusia kutub Qabil macam di Indonesia mau memberontak terhadap manusia kutup Habil. Makanya jangan ikut-ikutan berevolusi tanpa memahami hakikat Revolusi yang mendapat redha Allah swt. Brangkali alinia berikjut ini menambah wawasan saudaraku untuk merenungkan:

https://achehkarbala.blogspot.com/.../pendidikan-islam...
Sumber, diantaranya sudah lama saya pelajari via Syahid DR 'Ali Syari'ati (Guru ideology) dan Sejarah Ahlulbayt yang ditrulis oleh HMH AL HAMID AL HUSAINI (Orang Sunni yang gemar menulis Sejarah Ahlulbayt) Buku beliau saya dalami sa'at saya duduk di bangku PGAN 6 Tahun,di Awe geutah, Tampokdjok


Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia