Rabu, 27 Juni 2018

AL QUR-AN MENYURUH OLAH PIKIR: “AFALA TA’QILUN?, AFALA YATAZAKKARUN?






ALAM ‘A’HAD ILAIKUM YABANI ADAM
ALLA TA’BUDUSY SYAITHAN
INNAHU LAKUM ‘ADUWWUM MUBIN
WA ANI’BUDUUNI
HAAZA SHIRAATUM MUSTAQIM...(QS, Yaasin)

hsndwsp
di
Ujung Dunia


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Materi 'Aql dalam Al-Qur'an

Materi 'aql dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 49 kali. Kecuali satu, semuanya da tang dalam bentuk fi'il mudhari', terutama materi yang bersambung dengan waw jama'ah, seperti bentuk ta'qilun atau ya'qilun.

Kata kerja ta'qilun terulang sebanyak 24 kali dan kata kerja ya'qilun sebanyak 22 ka li. Sedangkan, kata kerja 'aqala, na'qilu, dan ya'qilu masing-masing terdapat satu kali.

Redaksi Afalaa Ta'qilun dalam Al-Qur'an
Yang paling mencolok dalam redaksi tersebut adalah penggunaan bentuk istifham inkari 'pertanyaan negatif' yang bertujuan memberikan dorongan dan membangkit kan semangat. Bentuk redaksional seperti itu (afala ta'qilun) terulang sebanyak 13 kali dalam Al-Qur'an.

Di antaranya adalah firman Allah SWT kepada Bani Israel sekaligus kecaman atas mereka,

QS. 2:44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?

Perbuatan manusia yang bertentangan dengan pengetahuannya dan bertenta ngan dengan perintah yang ia berikan kepada orang lain, tidak akan timbul kecu ali dari orang yang tidak lurus pemikirannya serta tidak matang akalnya. Manusia se perti ini bahkan, boleh jadi, memiliki gangguan psikis.

Ayat lain yang di dalamnya terdapat bentuk istifham inkari yang sama adalah fir man Allah SWT ketika mendebat Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) tentang masalah Ib rahim, termasuk usaha Ahli Kitab untuk memasukkan Ibrahim bagian dari mereka: sebagai Yahudi atau Kristen. Allah berfirman,

QS. 3:65. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?
Bagaimana mungkin orang dari generasi lebih awal dimasukkan dalam barisan orang yang datang kemudian? Tentulah hanya orang-orang yang tidak mempunyai otak yang berpendapat seperti itu.

Kita temukan juga ayat lainnya, seperti dalam firman Allah SWT berikut.
 QS. 6:32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

Ayat sejenis lainnya datang setelah pembicaraan tentang Bani Israel yang rela mengobral nilai-nilai mulia hanya dengan harga murah. Allah SWT berfirman,

QS. 7:169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami a kan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia seba nyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan ter hadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang ter sebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang ber takwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?

Demikian pula dengan ayat berikut,
QS. 12:109. Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Ka mi berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah le bih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?

Kalaulah ditimbang antara perkampungan dunia dan akhirat, tentu yang lebih be rat adalah akhirat. Kesenangan dunia itu hanyalah sebentar dan akan hilang. Rasu lullah saww bersabda,

HR. Muslim. "Perbandingan dunia dengan akhirat adalah seperti orang yang mencelupkan salah satu jarinya ke dalam lautan, lihatlah berapa banyak air yang dapat ia ambil."

Bagaimana mungkin nilai dunia akan mengalahkan keutamaan akhirat? Hanya o rang-orang yang tidak berpikir yang mengatakan seperti itu.

Firman Allah SWT kepada Rasulullah SAW berikut ini juga merupakan contoh ayat yang di dalamnya mengandung pertanyaan senada.

QS. 10:16. Katakanlah: "Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakan nya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguh nya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah ka mu tidak memikirkannya?

Allah telah memberi perintah kepada Rasulullah SAW untuk menjelaskan kepada mereka bahwa diutusnya beliau, dengan membawa Al-Qur'an ini, semata-mata a tas kehendak Allah bukan karena kehendaknya sendiri. Telah puluhan tahun Nabi saww hidup bersama mereka, sebelum itu beliau tidak pernah mendakwakan diri, berbicara atas nama Allah, atau mengaku-ngaku menerima wahyu. Maka, bagai mana mungkin dapat diterima akal, orang yang sangat dipercaya selama 40 ta hun kemudian tiba-tiba berdusta? Perjalanan beliau yang harus tiba-tiba "menyim pang" dan melakukan tindakan yang kontroversial, tanpa sebab dan justifikasi. Pa dahal, sampai saat itu, beliau tetap bersama mereka sehingga mereka selalu me ngetahui kondisinya, baik pada saat berada di rumah maupun ketika bepergian, sendirian atau bersama orang lain.


Firman Allah SWT berikut ini juga mengandung esensi yang sama,
QS. 21:10. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?

Rasulullah saww muncul di tengah-tengah bangsa Arab dengan anugerah Al-Qur 'an yang diturunkan dengan bahasa mereka. Di dalamnya, mereka dan kemuliaan mereka disebut--juga terdapat peringatan untuk mereka agar menyembah Allah, serta tentang risalah dan perjalanan mereka--maka apakah mereka tidak berpikir dan memahami nilai yang besar ini?

Ayat lainnya adalah seperti berikut,
QS. 23:80. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (me ngatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

Dalam ayat di ini dipaparkan bagaimana aktivitas Allah di dalam kosmos ini: meng hidupkan dan mematikan serta menggilir siang dan malam. Ini semua merupakan tanda-tanda kesempurnaan kekuasaan Allah, keluasan kehendak-Nya, dan keting gian hikmah-Nya bagi orang yang mempunyai akal, cerdas, dan mampu mere nung. Maka apakah kalian tidak berpikir, wahai orang-orang yang sombong dan ingkar?

Setelah menceritakan tentang bangsa Luth, dijelaskan pula bagaimana Allah me nghancurkan kampung mereka dengan cara membalik tanah tempat mereka ber pijak. Allah SWT berfirman,

QS. 37:137-138. Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?

Kemudian redaksi "apakah kamu tidak memikirkannya" kembali terulang melalui li san Nabi Hud AS dan Nabi Ibrahim AS.
Nabi Hud AS bersabda dalam firman Allah,

QS. 11:51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upah ku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?"

Maksudnya, orang yang tidak meminta gaji dan balasan dari dakwah yang dilaku kannya, bagi orang-orang yang berakal berarti ia bebas dari tuduhan.

Nabi Ibrahim AS bersabda kepada kaumnya dalam firman Allah--ketika mereka me nanyakan siapa yang menghancurkan berhala-berhala mereka--sambil menyindir mereka,

QS. 21:63-67. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang mela kukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesung guhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemu dian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibra him) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara". Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada ka mu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

Orang yang menyembah selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat a tau memberi celaka, seperti batu yang dapat dipecahkan berkeping-keping dan ji ka ditanya tidak mampu menjawab, maka ia tidak pantas dimasukkan dalam ke lompok orang yang berakal.   Hampir sama dengan redaksi tersebut adalah firman Allah SWT (setelah berfirman tentang setan dan peringatan akan bahaya mereka),

QS. 36:62. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantara mu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?

Satu redaksional yang bersifat mengingkari datang dengan pelaku orang ketiga bu kan orang kedua, seperti dalam firman Allah SWT,

QS. 36:68. Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kemba likan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?


Term Ta'qilun dalam Al-Qur'an

QS. 2:242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hu kum-Nya) supaya kamu memahaminya.

QS. 3:118. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman ke percayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang me nyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disem bunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepa damu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.

QS. 24:61. Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, ti dak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu- bumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang pe rempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-ka wanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sen dirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendak lah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepa da dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahami nya.

QS. 57:17. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi se sudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda ke besaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. 

QS. 6:151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesu atu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepada mu supaya kamu memahami (nya).

QS. 12:2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbaha sa Arab, agar kamu memahaminya.

QS. 43:3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya).

Term Ya'qilun Bersifat Menetapkan dan Mengingkari
QS. 2:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturun kan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang te lah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan me ngikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?" 

QS. 2:171. Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah se perti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain pang gilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka ti dak mengerti.

QS. 5:58. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena me reka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.

QS. 5:103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan h haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan ter hadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.

QS. 8:22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.

QS. 10:42. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah ka mu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak me ngerti.

QS. 10:100. Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak memperguna kan akalnya.

QS. 29:63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).

QS. 49:4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti.

QS. 59:14. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, ke cuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusu han antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, se dang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mere ka adalah kaum yang tidak mengerti.

QS. 25:43-44. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa naf sunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atas nya?, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar a tau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).

 Ayat-ayat Kauniyah adalah Objek Kajian Akal
QS. 2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya ma lam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bu mi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

QS. 30:24. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepa damu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesung guhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.

QS. 45:5. dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pa da perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang ber akal.

QS. 13:4. Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang ti dak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian ta nam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pa da yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang ber fikir.

QS. 16:66-67. Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan ba gi orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memi kirkan.

QS. 16:12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguh nya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

QS. 29:35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.

QS. 22:46. maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempu nyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah ma ta itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

QS. 30:28. Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah a da diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu da lam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama de ngan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.

QS. 67:10-11. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikir kan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
DAN LAIN SEBAGAINYA..



Billahi fi sabililhaq
Hsndwsp Acheh – Sumatra
Di Ujung Dunia

Senin, 25 Juni 2018

PELAJARAN BAGI ORANG-ORANG YANG MAU BERFIKIR SECARA SERIUS





APA YANG TERJADI DI DUNIA INI SEMUANYA MENJADI PELAJARAN BAGI ORANG-ORANG YANG MAU BERPIKIR. SEMOGA NON MOSLEM TIDAK SALAH FIKIR BAHWA SEOLAH-OLAH MUSLIM SALING BUNUH - MEMBUNUH HINGGA MEMBUAT MEREKA MENJAUHKAN DIRI DARI ISLAM.



CONTOHNYA DALAM PERANG JAMAL, SIFFIN DAN TRAGEDI KARBALA TETAPI ITU ADALAH PERANG ANTARA YANG HAQ DAN YANG BATHIL SEBAGAI LAN JUTAN DARI PERANG HABIL DAN QABIL YANG DIKHAWATIRKAN PARA MALAIKAT SAAT ALLAH MEMBERITAHUKAN MEREKA AKAN MENJADIKAN KHALIFAHNYA DI PLANET BUMI INI

hsndwsp
di
Ujung Dunia

Untuk mengikuti video I sampai video 40 mulailah dari sini:

ttp://achehkarbala2.blogspot.com/2018/03/menelusuri-perang-karbala-dan-model_20.html
 Bismillaahirrahmaanirrahiim
Insya Allah Kali ini saya akan meng-upload semua video yang berhubungan dengan sejarah kelam Islam yang diaplikasikan manusia-manusia munafiq, bukan non moslem dan bukan moslem, terhadap keluarga suci Rasulullah saww. Tujuan saya mengangkat video-video ini di wall fb saya agar para sahabat fb saya dan juga siapapun yang berkenan menelitinya secara cermat dan sabar akan membuat kejernihan berpikir terhadap misi Islam yang asli serta mendapat redha Allah sebagai kesimpulan akhir untuk dica pai seorang manusia dunia dan akhirat.

Perlu kita garisbawahi bahwa kebanyakan orang kita keliru berpikir tentang "Video/Film". Video/Film juga seperti sejarah. Benar tidaknya suatu isi Film bu kanlah disebabkan itu hanya Film tetapi film itu juga merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kebenaran, terlepas di seluruh dunia kebanyakan vide o atau film tidak dapat dipercaya disebabkan banyaknya manusia film dan produsernya adalah orang-orang yang tidak beriman secara benar. Akibat nya cendrung mengaplikasikan film-film/video yang komersil, demi mengga pai untung materi duniawi semata-mata.

Yang mereka lupa adalah tidak dapat dinafikan bahwa masih ada video/ film yang benar dan redha Allah sebagaimana sejarah walaupun kebanya kan orang menganggap positif, namun mereka tidak sadar bahwa banyak juga sejarah dikemas secara salah (baca sejarah palsu/menggunakan fakta-fakta yang palsu). Umpamanya sejarah Acheh dipalsukan oleh manusia-manusia yang anti Acheh, sejarah Ahlulbayt Rasulullah dipalsukan oleh manu sia-manusia yang anti Ahlulbayt.

Mengingat dewasa ini kebanyakan para ABG senang dengan video-video/ film-film, maka sejarah yang penting perlu kita aplikasikan via video-video agar mereka senang mempelajarinya, dibandingkan dengan sejarah yang kita sajikan via literatur yang disenangi oleh para intelectual tetapi tidak begitu tertarik bagi kaum pelajar kelas SLTP dan SLTA.

Insya Allah kali ini saya hendak meng-upload video-video tentang ASYURA DAN KARBALA secara lengkap dengan judul: "MUHKTAR"/Prototype Imam Ali dan Imam Hussein. Ini kita harapkan bisa merupakan sebagai jalan keluar ba gi siapa saja yang tidak sempat mengikuti acara Asyura dan Karbala, dise babkan belum ada yang buat dikawasan mereka atau masih asing dengan istilah Asyura dan Karbala, hingga mereka tidak mengetahui peristiwa yang paling menyayat hati manusia beriman terhadap kezaliman yang diperlaku kan musuh-musuh manusia terhadap keluarga suci Rasulullah saww.

"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".(al Ahzab, 33):

Video secara lengkap kisah perang Karbala dapat anda saksikan di akhir dari http berikut ini (40 set video): http://achehkarbala.blogspot.no//setiap-hari-adalah-asyura…

VIDEO 01
Mohktar Arab dan Kiyan adalah realitanya sebagai bintang dalam kebang kitan pembela Imam Hussein dan Ahlulbayt keseluruhannya. Via video-video ini kita bisa menyaksikan realitanya bahwa mayoritas bangsa Arab berpatah balik kebelakang paska kewafatan Rasulullah saww. Hanya sedikit sekali dari bangsa Arab yang mampu memelihara Iman mereka terhadap Allah, Rasul Nya dan Ulul Amri yang haq. Mereka yang bepatahbalik itu rasis dan muna fiq. Mereka sangat benci terhadap bansa Parsi sejak dulu hingga sekarang ini.

Sungguh benar firman Allah dalam surah Jum’at ayat 3 dan 4 bahwa Islam akhirnya pindah ke Parsi (bangsa Salman al Farisi). Via video ini dapat disak sikan bagaimana zalimnya mereka terhadap orang-orang Parsi. Mereka ma sih saja mengejek orang Parsi dengan panggilan kaum majusi, mereka lupa bahwa orang Arabpun disebut kaum jahiliah sebelum kedatangan Nabi Muhammad saww. Bedanya orang Parsi beriman penuh paska kehancuran kekuasaan Majusi menjadi mu’min sejati, hingga Allah menurunkan ayat 3 dan 4 dari surah Jum’at sedangkan orang Arab paska kewafatan Nabi Muhammad tetap munafiq dan rasis, kecuali sedikit.

Video 34:

Mereka yang menentang pemerintah Mokhtar adalah komunitas yang tidak berbeda dengan komunitas Yazid bin Muawiyah, pembantai keluarga Rasu lullah di Karbala. Dulu ketika saya mengenyam pendidikan agama dalam versi Sunni, mendapat info yang keliru tentang Kebangkitan Muhktar. Kini sete lah saya menjadi pengikut Ahlulbayt dan mendalami ayat 3 dan 4, surah Jum’at serta Siasah fatanah dari kalangan Bangsa Parsi/Republik Islam Iran, barulah saya mendapat info yang sebenarnya mengenai pergerakan dan kebangkitan Muhktar sama seperti pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalib yang brilliant. Pembaca tidah seharusnya menerima pernyataan saya ini tanpa meneliti sepenuhnya, termasuk keseluruhan video-video ini secara kontekstual, bukan hanya beberapa tekstual yang hanya anda dapat meru sak kesimpulan akhir tentang pergerakan Mohktar.

Politik kotor yang dimainkan para penentang Mohktar dimana secara mayo ritas adalah orang Arab yang munafiq, persis kita saksikan ditengah-tengah komunitas Muslim dewasa ini seperti komunitas ISIS yang berakar dari kera jaan Arab Saudi, ditransfer ke Suriah dan Irak untuk menghancurkan pemerin tah Suriah dan Irak yang kini menjadi komunitas yang dibela Hizbullah, RII dan Rusia. Alhamdulillah Indonesia sekarang sedang menuju perbaikan. Semoga mereka mampu mendeteksi komunitas yang arogan dan intoleran yang su dah berdaya upaya untuk menggulingkan Ahok yang seide dengan Jokowi, dengan dalih penista agama. Sementara penista agama sesungguhnya adalah mayoritas politikus di zaman Suharto sampai Yudhoyono, dimana yang terakhir ini Yudhoyono masih terlihat jelas bersekongkol dengan politikus busuk lainnya untuk menyingkirkan orang-orang yang sepaham dengan Jo kowi dan Ahok.

Video 17
Wanita mu’minat itu berkata: "Lalu bagaimana nasibku? Aku tidak punya ayah, saudara atau kerabat. Belum sampai 20 hari aku menjadi menantu anda (bersuamikan Wahab). Wahab adalah satu-satunya harapanku. Kepa da siapa aku bertumpu tanpa dirinya?"

Video 40/terakhir:

KEMUNAFIKAN/HIPOCRITE ADALAH BENCANA TERBESAR BAGI AGAMA.
Simaklah pencerahan terakhir dari pemimpin pengikut Imam ‘Ali yang brilliant ini. Setelah beliau mandi syahadah, berpidato dihadapan pengikutnya. Hal yang teramat penting untuk kita ketahui adalah orang-orang yang berlagak ahli ‘ibadah dan ta’at agama. Abdul Wahab, Ismail adalah contoh pengikut Mohktar yang menguntungkan musuh akibat kebodohannya. Ketika Mohktar memberitahukan bahwa mungkin sebahagian pengikutnya ada yang hen dak berdamai dengan musuh, lalu beliau cabut bai’atnya.

Disetiap perjuangan untuk membela kebenaran seringsekali pengikut yang setia pada mulanya, akhirnya tergelincir macam Ismail dan Abdul Wahab ini hingga tidak sadar telah membuat pemimpin dan pengikutnya yang beri man, menderita di dunia ini, namun merekalah yang beruntung diakhirat kelak sebagai tujuan akhir manusia dari hidup di dunia ini.

Orang munafiq yang menggunakan pakaian agama adalah seperti coin yang satu sisinya bertuliskan nama Allah, dan sisi lainnya bertuliskan nama Iblis. Orang awwam hanya melihat sisi Allah-nya tetapi orang berpengeta huan melihat sisi Iblisnya. Imam ‘Ali sungguh menderita akibat ulah orang yang berlagak ahli ‘Ibadah dan ta’at agama ini, demikian juga orang-orang yang mengikuti jejak Imam ‘Ali sampai hari ini dapat disaksikan oleh orang-orang yang mau berfikir.




Minggu, 24 Juni 2018

KATA "SYI'AH" TELAH TERBUKTI ADA DALAM AL QUR-AN DAN HADIST NABI (HADIST MURNI)






ISLAM SYI'AH IMAMIAH 12 (MUSLIM PENGIKUT 

AHLULBAYT 

RASULULAH) MEMILIKI ARGUMEN PAMUNGKAS

hsndwsp

di

Ujung Dunia



"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap ummah dengan Imamnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun" (QS. Al-Israa: 71)

Pada hari pengadilan akhirat, takdir dari setiap orang yang mengikuti para Imamnya yang dipercayainya akan tergantung dari Imam-Imam yang dipercayainya itu apabila ia memang benar-benar mengikuti para Imam yang ia percayai itu. Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa ada dua jenis Imam yang diikuti dan diyakini oleh para pengikutnya. Ada Imam yang mengajak manusia untuk masuk ke dalam Api Neraka. Untuk kategori ini adalah para pemimpin yang dzalim dan tiran di masanya seperti Fir’aun, misalnya. Kita harus mampu mendeteksi Fir-un-fir'un modern/regim-regim despotik dan arogant. (hsndwsp)

"Dan Kami jadikan mereka para Imam yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.

Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)" (QS. Al-Qashash: 41—42)

Al-Qur’an sudah memberikan peringatan kepada orang-orang yang mengikuti para imam yang dzalim dan para pengikut imam seperti itu akan mendapatkan takdir buruknya kelak di akhir zaman. Mereka akan digabungkan dengan para imamnya itu dalam Jahanam.

Di sisi lain Al-Qur’an juga memberikan informasi tentang adanya Imam-Imam yang memang ditunjuk oleh Allah untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Lihatlah ayat berikut ini:

"Dan Kami JADIKAN di antara mereka itu IMAM-IMAM yang memberi petunjuk de ngan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajdah: 24)

(lihatlah kata-kata JADIKAN dan IMAM-IMAM yang menjelaskan secara tegas tentang jabatan Imam yang ditunjuk oleh Allah dan bukan oleh manusia. Dan mereka memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan Nabi walaupun tidak membawa kitab suci yang baru).

Dengan melihat ayat-ayat tersebut di atas, maka kita bisa simpulkan bahwa para pengikut dari Imam-Imam yang mendapat mandat dari Allah itu akan menemui kebahagiaan di akhirat kelak. Jadi kalau kita menjadi pengikut seorang imam maka itu tidak berarti apa-apa kalau yang kita ikuti itu adalah seorang imam yang tidak mendapatkan mandat dari Allah. Jadi akhir yang baik dan yang buruk bagi kita di akhirat kelak itu ditentukan dari siapakah imam yang kita ikuti dan patuhi selama kita hidup di Bumi.

Allah telah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa beberapa hambaNya yang haq adalah juga pengikut (Syi’ah) bagi para hambaNya yang lain. Seperti pernah dijelaskan Al-Qur’an bahwa Nabi Ibrahim itu adalah pengikut (Syi’ah) dari Nabi Nuh.

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh)" (QS. Ash-Shaaffaat: 83)

(Lihatlah kata "Syi’ah" yang dipakai secara jelas sekali oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an secara eksplisit menggunakan kata itu huruf demi huruf dalam ayat tersebut di atas dan juga dalam ayat berikut ini)

Dalam sebuah ayat dalam Al-Qur’an diceritakan tentang pengikut (?????) Nabi Musa melawan musuh-musuh dari Nabi Musa. Lihatlah ayat berikut dan lihatlah penggunaan kata SYI’AH untuk ayat tersebut:

"Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari SYI’AHNYA (pengikutnya)(Bani Israel) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir 'aun). Maka orang yang dari SYI’AHNYA (pengikutnya) meminta pertolongan kepa danya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya) (QS. Al-Qashash: 15)

Di dalam ayat Al-Qur’an di atas ada orang yang disebut sebagai pengikut Nabi Musa (atau SYI’AH MUSA) dan orang yang satunya lagi disebut sebagai musuh dari Nabi Musa. Orang-orang pada jaman bisa dibagi kedalam dua kelompok: kelom pok SYI’AH MUSA atau kelompok MUSUH MUSA.

Dengan kata lain bisa kita simpulkan bahwa Allah secara resmi menggunakan kata SYI’AH dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan pengikut para Nabi dan sekaligus para Nabi itu sendiri (masih ingat Nabi Ibrahim yang disebut sebagai SYI’AH—pengikut—dari Nabi Nuh?). Allah menggunakan kata SYI’AH ini dengan segenap penghorma tan kepada para hambaNya yang shaleh. Apakah dengan itu kita membuat Nabi Ibrahim itu sebagai seorang sektarian? Bagaimana dengan Nabi Nuh dan Nabi Mu sa?

Kata "Shiah" itu sendiri artinya "pengikut" atau "anggota dari sebuah kelompok". Sementara itu kata SYI’AH sendiri sebenarnya tidak mengandung sifat positif atau negatif. Kata itu akan bersifat negatif atau positif apabila kata itu disandingkan dengan nama seorang pemimpin tertentu.

Apabila seorang pengikut (SYI’AH) itu mengikuti para hamba Allah yang haq, maka tidak ada salahnya dengan kata SYI’AH itu apalagi mengingat imam yang ia ikuti itu adalah imam yang diberikan mandat langsung oleh Allah untuk membimbing ummat manusia. Sementara itu apabila seseorang itu telah menjadi seorang pengi kut (SYI’AH) dari seorang tiran yang kejam; seorang pemimpin yang tidak berperike manusiaan; seorang pemimpin yang korup bukan kepalang, maka ia akan mene mui takdir buruknya bersama dengan imam yang diikutinya.


SEKARANG PERKENANKANLAH SAYA MENGAJUKAN BEBERAPA PERTANYAAN:
APABILA SAUDARA KITA DARI KALANGAN AHLUSSUNNAH JUGA MENGAKU SEBAGAI PENGIKUT ALI MAKA:

Mengapa mereka tidak menyebut diri mereka sebagai Syi’ah Ali (pengikut Ali)? Bu kankah mereka juga mengaku-aku sebagai pengikut Ali? Apabila mereka menga ku dan menganggap dirinya sebagai pengikut Mu'awiyyah, mengapa mereka ti dak mengubah nama kelompok mereka (AHLUSSUNNAH) menjadi Syi’ah Mu’awiy yah? Mengapa mereka malah malu-malu menyebut diri sebagai pengikut Mu’ awiyyah dan malah menyebut kelompok mereka sebagai kelompok Sunni?

Siapakah yang telah memberi mereka nama SUNNI atau AHLUSSUNNAH?
Apabila Allah yang telah memberikan mereka nama (SUNNI/AHLUSSUNNAH) itu (se perti nama SYI'AH yang digunakan Allah dalam Al-Qur’an), lalu bisakah mereka me nunjukkan kepada kita ayat mana yang menggunakan nama golongan mereka?

Apabila nama kelompok SUNNI/AHLUSSUNNAH itu diberikan oleh Rasulullah, maka tunjukkanlah haditsnya dimana Rasulullah menyebutkan nama SUNNI atau AHLUS SUNNAH?

PADA KENYATAANNYA YANG TERJADI IALAH KATA "SUNNI" ATAU "AHLUSSUNNAH" ITU TIDAK PERNAH DIDAPATI BAIK DALAM AL QUR-AN MAUPUN DALAM HADITS YANG DI SAMPAIKAN OLEH RASULULLAH

Ayat-ayat suci Al-Qur’an yang disebutkan di atas menggunakan bentuk tunggal (singular form) yaitu hanya menunjuk pada satu kelompok saja. Jadi artinya ialah kata ini sangatlah khusus dan digunakan untuk tujuan khusus oleh Allah. Allah menuliskan kata SYI’AH NUH (pengikut nabi Nuh) kemudian SYI’AH MUSA (pengikut nabi Musa) dengan tujuan bahwa kata SYI’AH itu akan dipahami sebagai pengikut orang baik-baik. Pengikut para Nabi. Pengikut para wali Allah yang suci. Pengikut Rasulullah. Pengikut keluarga Nabi. Kata SYI’AH itu dipergunakan Allah untuk menyebut satu kelompok saja yaitu kelompok yang beserta kebaikan dan untuk kelompok lawannya Allah menggunakan kata yang lain seperti kata "musuhnya". Al-Qur’an tidak menyebut dua kelompok sebagai SYI’AH MUSA dan SYI’AH FIR’AUN. Jadi Allah hanya mengakui satu kelompok saja yang Allah berinama SYI’AH untuk disandingkan dengan nama para Nabi dan para nama Wali Allah.

Dalam sejarah Islam, kata SYI’AH (pengikut) telah secara khusus digunakan sebagai "Pengikut Ali" (SYI’AH ALI). Dan orang yang mengeluarkan istilah PENGIKUT ALI ialah Rasulullah sendiri!

Rasulullah telah berkata kepada Imam Ali:
"Kesejahteraan dan kebahagiaan bersamamu, ya Ali! Sesungguhnya engkau dan Syi’ahmu (pengikutmu) semuanya akan masuk surga"

Lihat hadist tersebut dalam referensi AHLUSSUNNAH atau SUNNI seperti dalam kitab-kitab:

Fadha’il al-Sahaba, oleh Ahmad Ibn Hanbal, volume 2, halaman 655
Hilyatul Awliyaa, oleh Abu Nu’aym, volume 4, halaman 329
Tarikh, oleh Al-Khatib al-Baghdadi, volume 12, halaman 289
Al-Ausath, oleh At-Tabarani

Rasulullah sendiri menggunakan kata-kata SYI’AH ALI ketika beliau masih hidup (tentunya!). Kata-kata ini bukanlah kata-kata yang dibuat di kemudian hari. Kata-kata ini benar-benar keluar dari mulut Nabi yang suci. Rasulullah berkata bahwa PENGIKUT ALI YANG SETIA akan masuk surga, dan ini tentunya adalah kesempatan yang berharga untuk tidak dilewatkan begitu saja!

Jabir Ibn Abdillah Al-Ansari meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda: "SYI’AH ALI akan menjadi kelompok pemenang di hari kebangkitan nanti".

Lihat referensi dari hadits tersebut di atas dalam referensi AHLUSSUNNAH atau SUNNI:

Al-Manaqib Ahmad seperti yang juga termaktub dalam
Yanabi al-Mawaddah, oleh Al-Qunduzai al-Hanafi, halaman 62
Tafsir Al-Durr al-Mantsuur, oleh Al-Hafidh Jalaluddin As-Suyuthi

KATA "SYI’AH" TELAH TERBUKTI ADA DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS NABI


....................................................................................................
KEBENARAN TELAH TERSAMPAIKAN. SEKARANG KEPUTUSAN ADA DI TANGAN ANDA!
(Dari blog "Islam itu Cinta"; Rabu, 2 Maret 2011)

http://islamitucinta.blogspot.no/2011/03/syiah-ada-dalam-al-quran-adakah-sunni.html
http://islamitucinta.blogspot.no/2011/03/syiah-ada-dalam-al-quran-adakah-sunni.html



https://www.youtube.com/watch?v=0qeZvsqpg38

https://www.youtube.com/watch?v=WIZEDP2jcMc

https://www.youtube.com/watch?v=JOgGNTyNzoI

https://www.youtube.com/watch?v=7zoAWSdQ2xQ

https://www.youtube.com/watch?v=CJvoKS3o1jk

https://www.youtube.com/watch?v=DE3TloBDcY0

(Note:  saya belum mendapat kepastian tentang kebenaran Video-video ini)