ADA 2
PERSOALAN YANG SIGNIFIKAN KITA ANGKAT KALI INI
"NABI
PALSU" DAN "ALIRAN SESAT"
KEMUNCULAN
ORANG-ORANG YANG MENGAKU SEBAGAI NABI DIANTARANYA DISEBABKAN TIDAK ADANYA
RAHMAT DALAM SYSTEM YANG MEREKA SAKSIKAN SEMENTARA KEYAKINAN MEREKA BAHWA ISLAM
ITU RAHMATAN LIL 'ALAMIN
hsndwsp
Acheh -Sumatra
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Pertama sekali
kita berpedoman pada firman Allah berikut ini:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا
اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ
بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
( 19
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."(QS, 3: 29)
Kedua kita juga harus yakin bahwa agama
Islam itu pasti membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil'alamin). Allah
swt berkata:
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad,
melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Analisis Permasalahan
Berdasarkan ayat pertama diatas
menunjukkan bahwa sejak dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saww hanya satu
saja agama yaitu Islam. Sedangkan agama Yahudi bukan agama nabi Musa as
melainkan agama seorang tokoh yang kontraversi dengan Nabi Musa yang bernama
Yahuda. Sedangkan agama Nasrani bukan agama Nabi 'Isa bin Maryam melainkan
agama seorang tokoh yang kontraversi dengan Nabi 'Isa bin Maryam yang bernama
Nashara.
Allah berfirman:
قُلْ أَتُحَآجُّوْنَنَا فِي اللهِ وَ هُوَ رَبُّنَا وَ رَبُّكُمْ وَ لَنَا أَعْمَالُنَا وَ لَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَ نَحْنُ لَهُ مُخْلِصُوْنَ
"Katakanlah : Apakah kamu hendak
membantah kami perihal Allah? Padahal Dia adalah Tuhan
kami dan Tuhan kamu? Dan bagi kami adalah amalan kami dan bagi kamu adalah
amalan kamu. Dan kami terhadapNya adalah ikhlas".(QS, 2 :139)
أَمْ تَقُوْلُوْنَ إِنَّ إِبْرَاهِيْمَ وَ إِسْمَاعِيْلَ
وَ إِسْحَاقَ وَ يَعْقُوْبَ وَ الْأسْبَاطَ كَانُوْا هُوْدًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ
أَعْلَمُ أَمِ اللهُ وَ مَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللهِ
وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
"Ataukah kamu mengatakan:
"Sesungguhnya Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya'qub dan anak-cucu mereka
adalah semuanya Yahudi, atau Nasrani?
Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih tahu ataukah Allah? Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari
Allah yang ada padanya? Dan Allah tidak lengah dari apa yang kamu
kerjakan". (QS, 2 : 140)
وَلَن تَرْضَىٰ
عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى
اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ
مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ( 120
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan merasa senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu".
(QS. al-Baqarah (2) : 120)
Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripa danya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS,
Ali Imran 85)
Sepanjang
sejarah Islam (satu-satunya agama yang haq disisi Allah swt), senantiasa
mengalami dekaden ditangan pengikutnya yang despotik dan hypocrite. Justeru
itulah Allah swt mengutus Rasul-rasulNya silih berganti untuk meluruskan
kembali risalahNya yang telah dipelintirkan atau mengalami dekaden. Islam yang
dipandu Nabi dan manusia pertama, Adam as dipelintirkan oleh anaknya sendiri
yaitu Qabil, (pembunuh saudaranya sendiri, Habil). Islam yang dipandu Nabi Musa
as dipelintirkan oleh Samiri dan Yahuda. Islam yang dipandukan Nabi 'Isa bin
Maryam dipelintirkan oleh Nashara. Sedangkan Islam yang dipandu Nabi terakhir,
Muhammad saww dipelintirkan juga oleh 'Samiri-samiri' paska khutbah Rasulullah
di Ghadirkhum atau paska Haji wadha'.
Apabila dalam
kurun waktu yang tidak begitu lama paska Nabi Musa dan 'Isa bin Maryam, Dunia
bisa berobah dari 'Mesjid' menjadi 'WC' (baca sirnanya hablum minallah dan
hablum minannas), bagaimana mungkin paska Nabi terakhir Muhammad saww, dalam
kurun waktu yang begitu lama (sebelum dihadirkan kembali Imam Muhammad al Mahdi
al Muntazhar), tidak akan mengalami dekaden? Justeru itu Allah mustahil
membiarkan hambanya di kolong langit tanpa pemandu paska berakhirnya zaman
kenabian. Allah swt memperpanjang "Keimamahan" RasulNya, Muhammad
saww dengan mengutus 12 orang Imam paska berakhirnya zaman kenabian. Yang pertama adalah Imam Ali as dan yang
terakhir adalah Imam Mahdi al Muntazhar. (dipersilakan bertanya, andaikata
perlu. Sebab kita tidak memperpanjang penjelasannya mengenai para Imam yang di
utus sebagai hujjahNya di kolong langit)
Allah swt kerapkali mengulang kalimatNya dalam al Qur-an
"illa kalil". Realitanya banyak yang tidak mengenal para Imam, illa
kalil. Berbahagialah orang-orang yang mengenal para Imam serta mengikutinya dan
sungguh malanglah orang-orang yang tidak mengenal "Pemandunya" paska
kewafatan Nabi suci, Muhammad saww. Semoga pembaca sekalian kritis melihat
fenomena di hadapan kita masing-masing dengan Petunjuk Allah swt yakni "al
Qur-an" dan "Ittrahnya/pendampingnya" (hadist Tsaqalain).
Selanjutnya berdasarkan ayat kedua kita
paparkan diatas, kita juga harus yakin bahwa yang namanya "Islam"
pastinya rahmat bagi seluruh 'alam (baca andaikata seluruh Dunia ini sudah
berlaku system Allah/system Islam). Hal ini tidak akan terjadi kecuali Allah
swt telah menampilkan hambaNya yang shaleh yaitu Imam Mahdi al Muntazhar dan
Nabi 'Isa bin Maryam. Sesuai dengan janji Allah sendiri akan digantikan system
Dunia ini yang sebelumnya penuh dengan kezaliman, dengan rahmat dibawah panduan
Imam akhir zaman dan Nabi 'Isa bin Maryam.
Ada 2 perkara besar yang terjadi paska nabi
'Isa dan Nabi Muhammad saww. Pertama Nabi 'Isa dipertuhankan. Kedua
perpanjangan keimamahan Nabi muhammad saww dinafikan. Nabi 'Isa dighaibkan
Allah setelah tempat pengajiannya diserbu tentara zalim atas laporan seorang
muridnya dimana ketika tentara hendak menangkap Nabi 'Isa untuk disalib, murid
Nabi 'Isa yang hypocrite itu dimiripkan Allah persis Nabi 'Isa hingga disalip
walau mengaku diri bukan nabi 'Isa. Sedangkan Nabi 'Isa diselamatkan Allah
(baca Ghaib kubra)
Adalah hal yang sama terjadi terhadap Imam
Mahdi dimana ketika beliau lahir, tentara Bani Abbaisiah menggerebek rumahnya
tetapi mereka tidak mampu melihat Imam Mahdi disebabkan dighaibkan Allah swt
dengan ghaib syughra. Baru setelah meninggalnya 4 orang wakilnya, Imam
dighaibkan dengan ghaib kubra.
Kalau pembaca merasa aneh keghaiban Imam
Mahdi, anda juga patut merasa aneh saat Allah mengga ibkan Nabi 'Isa. Andaikata
anda merasa aneh bagaimana Imam Mahdi diselamatkan Allah saat tentara
menggerebek rumahnya, anda juga patut merasa aneh saat Allah menyelamatkan Nabi
Musa ketika tentara-tentara Fir'un menggerebek rumah bunda Maryam dan bahkan
justeru Allah mengirim Nabi Musa ke istana Fir'un dan mendapat lindunganNya via
wanita terbaik di Dunia saat itu, yaitu Asiah.(baca isteri Fir'un sendiri)
Perlu dicamkan:
"Kalau
Nabi 'Isa dan Musa hendak dizalimi oleh tentara-tentara kafir, Imam Mahdi
hendak dizalimi oleh tentara-tentara yang munafiq alias hypocrite" (baca
sepakterjang kaum takfiri sekarang yang berasal dari 80 negara, bergentayangan
di Suriah. Islamkah mereka?)
Saat Imam Mahdi dimunculkan kembali, Imam
bertanya kepada penduduk Dunia, kenapa perpanjangan keimamahan Rasulullah
dinafikan sebahagian besar manusia? Sedangkan Nabi 'Isa as akan menanyakan,
kenapa beliau dipertuhankan, padahal beliau mem perkenalkan diri sebagai hamba
Allah.
Zaman kita ini adalah zaman "penantian",
tetapi bukan "penantian pasif" melainkan "penantian aktif".
Untuk memahami "keghaiban kubra" Imam Mahdi silakan
klik disini:
http://achehkarbala.blogspot.no/2009/06/kabar-gembira-dalam-al-qur-anulkarim.html
Dizaman penantian inilah maka terjadi
bermacam-macam penafsiran tentang Imam Mahdi dan Nabi 'Isa bin Maryam, kenapa?
Sebabnya kita tidak mengenal para Imam sebelumnya, maka terperangkap pada
pemikiran tersendiri bagi orang-orang yang tidak memiliki pemandu paska
kenabian.
Akibat daripada tidak mengenal para Imam yang
diutus Allah paska kenabian, maka bermunculanlah orang-orang yang mengaku
dirinya sebagai Imam Mahdi dan Nabi 'Isa bin Maryam serta aliran-aliran yang
berbeda satu sama lainnya. Sebagai contoh mari kita lihat di Indonesia. Di
Indonesia juga banyak aliran agama yang berbeda satu sama lainnya. Mereka
secara mayoritas mengaku Islam Sunni. Diantaranya pengikut Imam abu Hanifah,
Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Kemudian ada lagi Muhammaddiah, Ahmadiah dan
Nahdlatul 'Ulama. Kemudian ada lagi Islam JIL,Wahabi dan Islam Al-Qiyadah.
Terahir sekali Islam Syiah Imamiah 12 atau pengikut Ahlulbayt Rasulullah saww.
(mohon maaf kalau ada yang lupa saya sebutkan)
Ironisnya diantara satu sama lainnya kerap
terjadi bentrok dan saling sesat-menyesatkan atau bahkan saling
kafir-mengkafirkan. Bagi kami Islam Syiah Imamiah 12 pantang mengkafirkan pihak
lain yang mengaku beragama Islam. Keyakinan kita semua yang mengaku beragama
Islam sebetulnya pantang bentrok dengan pihak manapun kecuali untuk membela
diri sebagaimana prinsip teguh yang dianut Republik Islam Iran. Dan realitanya
di Iran paska revolusi, rakyat bersatupadu dan rahmat bagi seluruh penduduknya,
apapun latar belakang agama mereka. Mengapa demikian? Jawabannya, firman Allah
surah al Kafirun:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
"Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku".(QS: 109 : 6)
(Hanya kaum takfirilah yang tidak beriman
dengan ayat tersebut diatas, hingga membunuh siapapun yang berbeda agama dengan
mereka, tidak memiliki perikemanusiaan)
Belakangan ini penganut Islam mayoritas di
Indonesia bersikap arogan terhadap pengikut Islam Ahmadiah Kadian, Islam
Al-Qiyadah dan juga Islam Syi'ah Imamiah 12. Islam yang mendapat support dari
penguasa dan majlis "Ulama" bahkan sering berdemo dan menyerang Islam
Ahmadiah dengan alasan mereka bukan pemeluk Islam. Bagi kita penganut Islam Syi'ah Imamiah
12 sangat pilu melihat serangan terhadap Islam Ahmadiah. Sebab sesuai keyakinan
kami, kita harus berpihak kepada kaum mustadhafin. Dalam hal ini Ahmadiah Kadian
di Indonesia adalah pihak yang terzalimi daripada persekongkolan 'trinitas
Islam'.
Kalau alasan mereka bahwa Ahmadiah itu
bukan Islam, mereka terperangkap dalam 2 kesalahan fatal. Pertama mereka yang
bersatupadu dalam system despotik yang menzalimi kaum mustadfhafin (baca
penduduk Indonesia yang hidup melarat di bawah titi kota Metropolitan, di
gubuk-gubuk derita dan di kawasan-kawasan kumuh lainnya), lebih sesat dari
pihak yang dituduh sesat. Kedua Islam agama yang benar tidak dibenarkan menzalimi
pihak non moslem, apalagi Ahmadiah bukan non moslem. Hal ini berdasarkan ayat
Allah dalam surah al Kafirun diatas. Kalau begitu kenapa Islam mayoritas di
Indonesia resah berhadapan dengan Ahmadiah, Al-Qiyadah dan Syiah? Untuk ini
silakan simak jawaban yang diberikan pemimpin Al-Qiyadah bahwa mereka resah
disebabkan tidak punya konsep yang benar dalam beragama. Silakan klik disini:
http://www.youtube.com/watch?v=jmV1oJGd1Mk
Baraqallaahu li walakum
hsndwsp
di Ujung Dunia
http://www.leader.ir
http://www.leader.ir
http://www.wilayah.org
http://www.al-shia.org/html/id/index.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar