ALAM ‘A’HAD ILAIKUM YABANI ADAM
ALLA TA’BUDUSY SYAITHAN
INNAHU LAKUM ‘ADUWWUM MUBIN
WA ANI’BUDUUNI
HAAZA SHIRAATUM MUSTAQIM...(QS, Yaasin)
hsndwsp
di
Ujung Dunia
Materi 'Aql dalam
Al-Qur'an
Materi 'aql dalam
Al-Qur'an terulang sebanyak 49 kali. Kecuali satu, semuanya da tang dalam bentuk
fi'il mudhari', terutama materi yang bersambung dengan waw jama'ah, seperti
bentuk ta'qilun atau ya'qilun.
Kata kerja ta'qilun
terulang sebanyak 24 kali dan kata kerja ya'qilun sebanyak 22 ka li. Sedangkan,
kata kerja 'aqala, na'qilu, dan ya'qilu masing-masing terdapat satu kali.
Redaksi Afalaa
Ta'qilun dalam Al-Qur'an
Yang paling
mencolok dalam redaksi tersebut adalah penggunaan bentuk istifham inkari 'pertanyaan
negatif' yang bertujuan memberikan dorongan dan membangkit kan semangat. Bentuk
redaksional seperti itu (afala ta'qilun) terulang sebanyak 13 kali dalam
Al-Qur'an.
Di antaranya adalah
firman Allah SWT kepada Bani Israel sekaligus kecaman atas mereka,
QS. 2:44. Mengapa
kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah
kamu berpikir?
Perbuatan manusia
yang bertentangan dengan pengetahuannya dan bertenta ngan dengan perintah yang
ia berikan kepada orang lain, tidak akan timbul kecu ali dari orang yang tidak
lurus pemikirannya serta tidak matang akalnya. Manusia se perti ini bahkan,
boleh jadi, memiliki gangguan psikis.
Ayat lain yang di
dalamnya terdapat bentuk istifham inkari yang sama adalah fir man Allah SWT
ketika mendebat Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) tentang masalah Ib rahim,
termasuk usaha Ahli Kitab untuk memasukkan Ibrahim bagian dari mereka: sebagai
Yahudi atau Kristen. Allah berfirman,
QS. 3:65. Hai Ahli
Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan
Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?
Bagaimana mungkin
orang dari generasi lebih awal dimasukkan dalam barisan orang yang datang kemudian?
Tentulah hanya orang-orang yang tidak mempunyai otak yang berpendapat seperti
itu.
Kita temukan juga
ayat lainnya, seperti dalam firman Allah SWT berikut.
QS. 6:32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Ayat sejenis
lainnya datang setelah pembicaraan tentang Bani Israel yang rela mengobral
nilai-nilai mulia hanya dengan harga murah. Allah SWT berfirman,
QS. 7:169. Maka
datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang
mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami a kan
diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia
seba nyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah
perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan
mengatakan ter hadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari
apa yang ter sebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka
yang ber takwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
Demikian pula
dengan ayat berikut,
QS. 12:109. Kami
tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Ka mi berikan wahyu
kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka
bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang
mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah le bih baik bagi
orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?
Kalaulah ditimbang
antara perkampungan dunia dan akhirat, tentu yang lebih be rat adalah akhirat. Kesenangan dunia itu hanyalah sebentar dan akan
hilang. Rasu lullah saww bersabda,
HR. Muslim. "Perbandingan dunia dengan akhirat
adalah seperti orang yang mencelupkan salah satu jarinya ke dalam lautan,
lihatlah berapa banyak air yang dapat ia ambil."
Bagaimana mungkin nilai dunia akan mengalahkan
keutamaan akhirat? Hanya o rang-orang yang tidak
berpikir yang mengatakan seperti itu.
Firman Allah SWT
kepada Rasulullah SAW berikut ini juga merupakan contoh ayat yang di dalamnya
mengandung pertanyaan senada.
QS. 10:16.
Katakanlah: "Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakan nya
kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguh nya
aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah ka mu tidak
memikirkannya?
Allah telah memberi
perintah kepada Rasulullah SAW untuk menjelaskan kepada mereka bahwa diutusnya
beliau, dengan membawa Al-Qur'an ini, semata-mata a tas kehendak Allah bukan
karena kehendaknya sendiri. Telah puluhan tahun Nabi saww hidup bersama mereka,
sebelum itu beliau tidak pernah mendakwakan diri, berbicara atas nama Allah,
atau mengaku-ngaku menerima wahyu. Maka, bagai mana mungkin dapat diterima akal,
orang yang sangat dipercaya selama 40 ta hun kemudian tiba-tiba berdusta?
Perjalanan beliau yang harus tiba-tiba "menyim pang" dan melakukan
tindakan yang kontroversial, tanpa sebab dan justifikasi. Pa dahal, sampai saat
itu, beliau tetap bersama mereka sehingga mereka selalu me ngetahui kondisinya,
baik pada saat berada di rumah maupun ketika bepergian, sendirian atau bersama
orang lain.
Firman Allah SWT
berikut ini juga mengandung esensi yang sama,
QS. 21:10.
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat
sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?
Rasulullah saww muncul di tengah-tengah bangsa Arab dengan anugerah Al-Qur 'an yang diturunkan
dengan bahasa mereka. Di dalamnya, mereka dan kemuliaan mereka disebut--juga
terdapat peringatan untuk mereka agar menyembah Allah, serta tentang risalah
dan perjalanan mereka--maka apakah mereka tidak berpikir dan memahami nilai
yang besar ini?
Ayat
lainnya adalah seperti berikut,
QS.
23:80. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (me ngatur)
pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
Dalam
ayat di ini dipaparkan bagaimana aktivitas Allah di dalam kosmos ini:
meng hidupkan dan mematikan serta menggilir siang dan malam. Ini semua merupakan
tanda-tanda kesempurnaan kekuasaan Allah, keluasan kehendak-Nya, dan keting gian
hikmah-Nya bagi orang yang mempunyai akal, cerdas, dan mampu mere nung. Maka
apakah kalian tidak berpikir, wahai orang-orang yang sombong dan ingkar?
Setelah
menceritakan tentang bangsa Luth, dijelaskan pula bagaimana Allah me nghancurkan
kampung mereka dengan cara membalik tanah tempat mereka ber pijak. Allah SWT
berfirman,
QS.
37:137-138. Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui
(bekas-bekas) mereka di waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak
memikirkan?
Kemudian
redaksi "apakah kamu tidak memikirkannya" kembali terulang melalui
li san Nabi Hud AS dan Nabi Ibrahim AS.
Nabi Hud AS bersabda dalam firman Allah,
QS. 11:51. Hai kaumku, aku tidak meminta
upah kepadamu bagi seruanku ini. Upah ku tidak lain hanyalah dari Allah yang
telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?"
Maksudnya, orang yang tidak meminta gaji dan
balasan dari dakwah yang dilaku kannya, bagi orang-orang yang berakal berarti ia
bebas dari tuduhan.
Nabi Ibrahim AS bersabda kepada kaumnya
dalam firman Allah--ketika mereka me nanyakan siapa yang menghancurkan
berhala-berhala mereka--sambil menyindir mereka,
QS. 21:63-67. Ibrahim menjawab:
"Sebenarnya patung yang besar itulah yang mela kukannya, maka tanyakanlah
kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka mereka telah
kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesung guhnya kamu
sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemu dian kepala
mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibra him)
telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara". Ibrahim
berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada
ka mu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka
apakah kamu tidak memahami?
Orang yang menyembah selain Allah, yang
tidak dapat memberikan manfaat a tau memberi celaka, seperti batu yang dapat
dipecahkan berkeping-keping dan ji ka ditanya tidak mampu menjawab, maka ia
tidak pantas dimasukkan dalam ke lompok orang yang berakal. Hampir
sama dengan redaksi tersebut adalah firman Allah SWT (setelah berfirman tentang
setan dan peringatan akan bahaya mereka),
QS. 36:62.
Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantara mu. Maka
apakah kamu tidak memikirkan?
Satu
redaksional yang bersifat mengingkari datang dengan pelaku orang ketiga bu kan
orang kedua, seperti dalam firman Allah SWT,
QS.
36:68. Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kemba likan
dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
Term
Ta'qilun dalam Al-Qur'an
QS.
2:242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hu kum-Nya)
supaya kamu memahaminya.
QS.
3:118. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
ke percayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang
me nyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disem bunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan
kepa damu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
QS.
24:61. Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang,
ti dak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan
(bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di
rumah ibu- bumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu
yang pe rempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara
bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara
ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah
kawan-ka wanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau
sen dirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendak lah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
kepa da dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi
berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar
kamu memahami nya.
QS.
57:17. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi se sudah
matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda ke besaran
(Kami) supaya kamu memikirkannya.
QS.
6:151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat
baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak
kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada
mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesu atu (sebab) yang
benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepada mu supaya kamu
memahami (nya).
QS. 12:2.
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbaha sa Arab, agar
kamu memahaminya.
QS. 43:3.
Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami
(nya).
Term
Ya'qilun Bersifat Menetapkan dan Mengingkari
QS.
2:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturun kan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti apa yang te lah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami".
"(Apakah mereka akan me ngikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"
QS.
2:171. Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah se perti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain pang gilan dan
seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka ti dak
mengerti.
QS. 5:58.
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka
menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena me reka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.
QS.
5:103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahiirah, saaibah,
washiilah dan h haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan
ter hadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.
QS. 8:22.
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah
orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.
QS.
10:42. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah ka mu dapat
menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak me ngerti.
QS.
10:100. Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak memperguna kan akalnya.
QS.
29:63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang
menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah
matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah:
"Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami
(nya).
QS. 49:4.
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan
mereka tidak mengerti.
QS.
59:14. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, ke cuali
dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusu han antara
sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, se dang hati
mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mere ka adalah kaum
yang tidak mengerti.
QS.
25:43-44. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa naf sunya
sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atas nya?, atau
apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar a tau memahami. Mereka
itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu).
Ayat-ayat Kauniyah adalah Objek Kajian Akal
QS.
2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya ma lam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bu mi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
QS.
30:24. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepa damu
kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari
langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesung guhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya.
QS. 45:5.
dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit
lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pa da
perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang ber akal.
QS. 13:4.
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang ti dak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian
ta nam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pa da
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
ber fikir.
QS.
16:66-67. Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam
perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan
ba gi orang-orang yang meminumnya. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat
minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memi kirkan.
QS.
16:12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguh nya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya),
QS.
29:35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi
orang-orang yang berakal.
QS.
22:46. maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempu nyai
hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah ma ta itu yang buta,
tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
QS.
30:28. Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah a da
diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu da lam
(memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama de ngan
mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka
sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan
ayat-ayat bagi kaum yang berakal.
QS.
67:10-11. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikir kan
(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala". Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
DAN LAIN
SEBAGAINYA..
Billahi
fi sabililhaq
Hsndwsp
Acheh – Sumatra
Di Ujung
Dunia