KAUM
MUNAFIQUN BUKAN SAJA DI REPUBLIK ISLAM IRAN BISA EXIST TETAPI JUGA DIKALANGAN
PEMERINTAHAN MUKHTAR TSAQAFI, IMAM HASSAN, IMAM ALI DAN BAHKAN DI PEMERINTA HAN
RASULULLAH SENDIRI.
hsndwsp
di
Ujung Dunia
Rasulullah
pasti mengenal mereka tetapi tidak melenyapkan mereka sebab mereka mengaku
sahabat Rasulullah, kendatipun Rasulullah tau bahwa merekalah kelak yang
merusak agama Muhammad seperti Qabil merusak agama ayahnya sendiri, Nabi Adam
as. Semoga Ayatullah Ali Khamenei bisa melenyapkan kaum munafiqun itu
sebagaimana Imam Khomaini menyekap mata-mata musuh hingga Republik Islam Iran
selamat dari rongrongan musuh. Semoga RII tetap mantap hingga kemunculan Imam
Mahdi al Muntazhar.
Inilah
Syiah Palsu Bikinan Inggris dan Amerika
yatullah
Uzma Ali Khameneh’i: syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan
Amerika dengan target memecah belah umat tidaklah berada di jalur Syiah yang
sesungguhnya.
Pemimpin
Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i di pertemuannya dengan para
pengurus haji tahun ini mengatakan: Tokoh-tokoh Syiah seperti Imam Khumaini ra
senantiasa menekankan persatuan umat Islam. Karena itu, syiah yang
dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah
belah umat tidaklah berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.
Tapi
kemudian muncul pertanyaan media massa apa yang dimaksud oleh pemimpin Revolusi
Islam ini? Memang berapa tahun terakhir ini telah muncul berbagai media massa
yang mengatasnamakan Syiah dan bermaksud memecah belah umat Islam. Berikut ini
kami akan menyebutkan tiga di antanya:
1.
Stasiun TV Ahle Bait
tv
ahle bait
Sengaja
kota suci Qom dipilih sebagai pusat pendirian stasiun ini dan nama suci Ahli
Bait dipilih sebagai namanya. Orang Afgan bernama Hasan Allahyari yang menjadi
direkturnya. Sejak awal lahirnya, stasiun TV ini menonjolkan perbedaan antar
mazhab Islam, menekankan kelangsungan acara duka Fathimiyah yang diberi nama
Acara Muhsiniyah, dan menyelenggarakan acara pesta Idul Zahra yang bersamaan
dengan kematian Khalifah Umar bin Khathab.
Allahyari
berusaha menyatakan bahwa stasiun TV ini didukung oleh para marjik taklid, tapi
pernyataan ini ditolak tegas oleh mereka, bahkan Ayatullah Qurbanali Muhaqiq
Kabuli marjik taklid Afganistan yang tinggal di Qom dan yang semula mendukung
stasiun ini setahun setelah mengetahui substansinya yang memecah belah umat
mengeluarkan pernyataan resmi tentang pentingnya persatuan umat Islam, dalam
pernyataan itu dia menegaskan, ‘Kepada seluruh pengikut Ahli Bait as dan Syiah
mereka yang sesungguhnya kami mohon dengan sangat untuk sama sekali tidak
memberikan bantuan materi dan maknawi kepada stasiun TV parabola Ahli Bait.
Menurut kami, pemberian bantuan syar’i –apa pun namanya- kepada stasiun ini
atau stasiun-stasiun serupa dan acara lain –apa pun namanya- yang beraktivitas
memecah belah umat bukan hanya tidak sah menurut syariat Islam, bahkan
terhitung sebagai perbuatan membantu tindakan dosa dan melampaui batas.’
Pandangan
Politik Allahyari
Supaya
orientasi stasiun ini diketahui lebih jelas, ada baiknya kami menyebutkan pandangan
politik Allahyari selaku direkturnya. Antara lain:
1.
Mengobarkan perpecahan antara Syiah dan Sunni.
2.
Mendukung slogan ‘Tidak Gaza tidak pula Libanon’ dengan dalih yang harus kita
bebaskan terlebih dulu adalah Baqi’.
3.
Menjauhkan orang-orang Syiah dari marjik-marjik taklid; menurut direktur
stasiun TV ini, tidak ada satu pun dari marjik taklid Syiah yang adil. Bahkan
berulangkali dia melecehkan Ayatullah Uzma Imam Khumaini, Ayatullah Uzma
Khameneh’i, Ayatullah Uzma Makarim Syirazi, dan Ayatullah Uzma Behjat.
4.
Menghantam Negara Republik Islam Iran dan menjatuhkan citranya sebagai
pendukung Kaum Mustadafin menjadi musuh Ahli Bait!
5.
Membanding-bandingkan pemerintah Imam Khumaini ra dengan pemerintahan Dinasti
Abbasi.
6.
Membela Amerika dengan alasan kebebasan berekspresi yang dijunjung di negeri
ini.
Hasan
Allahyari ini sendiri berdomisili di Amerika. Perlu diketahui bahwa di Amerika
ada undang-undang stasiun TV parabola yang isinya apabila sebuah stasiun TV
melakukan pelecehan terhadap hal-hal yang sakral menurut kelompok mazhab,
pemikiran atau sosial tertentu maka stasiun itu dibubarkan dan surat izinnya
dicabut. Tapi kenapa stasiun bernama Ahle Bait yang isinya tidak keluar dari
pelecehan ini tidak dibubarkan dan dicabut surat izinnya?! Bukankah itu tidak
lain karena stasiun TV ini menentang Republik Islam Iran dan memecah belah umat
Islam?!
Keyakinan
Atas Dasar Pemikiran Kelompok Hujatiyah
Keyakinan
dan kata-kata Allahyari cocok sekali dengan pemikiran kelompok Hujatiyah.
Menurutnya, orang-prang Syiah tidak boleh berbuat apa-apa –gerakan reformasi
Islam, kesadaran Islam dan sebagainya-, melainkan mereka hanya boleh menanti
secara pasif sampai kedatangan Imam Mahdi af.
Stasiun
TV ini menyebarluaskan upacara pukul kepala dan badan dengan senjata tajam demi
memperingati perjuangan Imam Husain as. Padahal, para ulama Syiah seperti
Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i melarangnya.
Target
stasiun TV ini adalah mengarahkan orang-orang Syiah pada pemikiran Kelompok
Hujatiyah yang juga merupakan produk Inggris dan Amerika; karena itu inti
aktivitasnya adalah mencaci maki Ahli Sunnah, bahkan mengelurkan fatwa hukuman
mati untuk orang-orang sunni. Sekarang pun kita dapat menyaksikan berbagai
pelecehan dan penghinaan dari pihak Allahyari dan stasiun TV-nya yang diberi
nama suci Ahli Bait. Dengan cara ini dia ingin memecah belah antara saudara
muslim Syiah dan Ahli Sunnah.
Stasiun Produk
Gedung Putih
Berapa waktu
lalu, Hujatul Islam Nabawi deputi Badan Tablig Hauzah Ilmiah Qom membeberkan
data-data yang membuktikan aktivitas Amerika di balik Stasiun TV Ahle Bait, dia
mengatakan, ‘Tujuan Stasiun yang mengatasnamakan pembelaan terhadap Syiah dan
penyebaran ajaran Ahli Bait as ini adalah pencitraan buruk Mazhab Syiah.’
Karena
sensitivitas yang terus meningkat terhadap stasiun TV ini, pengadilan istimewa
Ruhaniah di Qom memutuskan hukum penyegelan kantor stasiun TV itu. Keputusan
ini menyebabkan para aktor di balik stasiun ini mencaci maki ulama Islam dan
pula Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i. Mereka menyebut
sistem pemerintahan Islam Iran sebagai pendukung Ahli Sunnah dan mengklaimnya
sebagai sistem yang hendak melemahkan Mazhab Syiah Ahli Bait as. Bersamaan
dengan itu, tokoh-tokoh Kelompok Hujatiyah menggugat kebebasan kelompok Ahli
Sunnah untuk bertindak di Iran dan menuntut dukungan terhadap stasiun TV Ahli
Bait.
2.
Stasiun TV Salaam; Islam Minus Politik & Politik Minus Islam
Berapa
tahun yang lalu, jarang sekali orang yang menyeriusi bahaya Islam Amerika yang
bersembunyi di balik gaun tablig Syiah dan menyusup di tengah barisan pengikut
Ahli Bait as. Tapi sekarang, setelah tampaknya jalinan erat antara Stasiun ini
dengan gelombang politk dan anti keamanan, jarang orang yang tidak mengerti
bahwa stasiun TV Salaam bekerja untuk politik emperialis anti Islam. Lebih lagi
hari-hari ini para pendukung sekularisme telah terjun langsung ke kancah
politik dan menentang keras Republik Islam.
Direktur
stasiun TV Salaam membentuk jaringan atas nama ‘Kelompok Ruhaniawan Tradisional
Iran Kontemporer’ dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras yang mendukung
kerusuhan-kerusuhan di Republik Islam Iran.
Dana
Ketika
setiap hari kita mendengar berita baru tentang pembantasan transfer dana bagi
orang-orang Iran di seluruh dunia, tapi stasiun TV Salaam malah mengumumkan sekian
banyak nomor rekening di negara-negara seperti Amerika, Jerman, Australia, dan
Dubai untuk menampung bantuan dana dari para pemirsanya.
Stasiun
TV ini disiarkan melalui Satelit Hotbird yang tentu saja menuntut biaya sewa
yang tinggi. Ditambah lagi dengan biaya pendirian dan pengelolaannya sehingga
mencakup seluruh benua, itu pun dengan iklan yang sangat terbatas. Karena itu,
sudah pasti stasiun TV Salaam ini memiliki sumber dana yang jauh lebih dari
sekedar bantuan para pemirsa. Dan sampai sekarang, direktur dan
administratornya tidak memberikan penjelasan yang transparan mengenai hal ini.
Bukan
hal yang sulit untuk diketahui bahwa dolar Amerikalah yang mendanai stasiun TV
Salaam dan menggaji pekerjanya. Hal itu diperkuat dengan tidak diterapkannya
undang-undang pembubaran stasiun TV yang memprovokasi pertikaian antar mazhab
dan melecehkan hal-hal yang sakral menurut mazhab.
Pengelabuan
Berapa
waktu lalu, orang-rang dari kelompok Hujatiyah yang punya pengaruh pada stasiun
TV Salaam mengimbau direkturnya untuk menambah tingkat akseptabilitas atasiun
ini di tengah masyarakat dengan cara mendapatkan pernyataan dukungan dari
marjik-marjik tradisional, bukan dari marjik-marjik politik. Hal itu karena di
tengah masyarakat terkenal bahwa stasiun TV ini ditentang oleh para marjik.
Itulah kenapa kemudian acara-acara TV ini sering menyebut nama marjik dan
ruhaniawan terkenal.
Berapa
tahun terakhir juga kita menyaksikan stasiun ini senantiasa berusaha keras
untuk memperkenalkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai
salah satu tradisi Islam, dan tentu saja acara seperti ini didukung oleh
musuh-musuh Islam. Di salah satu acara itu, Muhammad Hidayati Direktur TV
Salaam yang sekaligus merupakan ahli agama di Voice of Amerika mengatakan,
‘Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, ternyata aksi pukul kepala dan badan dengan
senjata tajam ini mempunyai latar belakang yang kuat di dalam Al-Qur’an. Ruhaniawan
palsu ini dengan cara memutarbalikkan ayat Al-Qur’an berusaha mengatasnamakan
aksi itu sebagai ajaran Al-Qur’an.’
Tapi,
begitu dangkal dan salah kaprahnya argumentasi Hidayati sampai-sampai ahli
agama di kandang yang sama tidak tahan untuk diam diri dan tidak menggugatnya.
Ahli agama itu bernama Mahdi Khalaji, ketika itu juga dia angkat suara
menentang celotehan ruhaniawan palsu dari Washington DC itu seraya mengatakan,
‘Apa yang dikatakan oleh Hidayati betul-betul salah kaprah dan merupakan pemalsuan
terhadap Al-Qur’an.’
Setelah
itu, acara tetap digiring untuk menyebutkan aksi pukul kepala dan badan dengan
senjata tajam sebagai tradisi tua kelompok Syiah dan faktor mentalitas
keberanian serta pengorbanan, karena itu menurut acara tersebut aksi ini diperbolehkan
oleh pemerintah Amerika untuk diselenggarakan di sana, sehingga orang-orang
Syiah dengan mudah sekali melakukan aksi itu di jalan raya-jalan raya Amerika.
Sekularisme
Salah
satu kriteria stasiun TV Salaam adalah penekanan terhadap sekularisme atau
pemisahan agama dari politik dan sebaliknya. Di samping itu, ia juga senantiasa
menyoroti dan menjunjung para marjik taklid yang sedikit banyak bergerak
melawan Revolusi Islam Iran. Ditambah lagi dengan upayanya yang tidak kenal
henti untuk mengobarkan perpecahan antar mazhab dan pelecehan terhadap Ahli
Sunnah.
3.
Stasiun TV Fadak; Syiah Versi Peleceh Ahli Sunnah
tv
fadakDalam hal pecah belah umat untuk merebut kekuasaan, Inggris memang
ahlinya. Salah satu yang dilakukannya adalah mempersiapkan seorang Syiah Dua
Belas Imam dengan paras dan penampilan santri atau kiai yang sangat menarik,
lalu menyediakan Husainiyah untuk dia di London dengan segenap fasilitas yang
dibutuhkan seperti mimbar pidato, bahkan stasiun TV dan Hauzah Ilmiah yang
berfungsi sebagai media penyebaran nya atas nama Syiah Sejati dan musuh pertama
Wahabi.
Yasir
Yahya Abdullah Alhabib direktur stasiun TV Fadak lahir pada tahun 1977 jebolan
Universitas Kuwait di jurusan ilmu politik. Masih muda sekali usianya, tiga
tahun setelah mendirikan ‘Yayasan Khuddam Al Mahdi’ di Kuwait sikap-sikap
radikalnya memaksa pemerintah Kuwait untuk menyegel yayasannya dan memenjarakan
dirinya.
Tingkah
laku sembrono pemuda ini ternyata menarik perhatian Inggris; secepat kilat
mereka menjadikan penangkapan Alhabib sebagai pusat perhatian badan-badan resmi
HAM di Inggris dan Amerika. Aparat Kuwait sendiri pasti terkejut kenapa
badan-badan resmi HAM itu memilih kiai muda ini di antara sekian tahanan di
sana, tapi daripada tambah ruwet persoalannya maka belum genap tiga bulan di
penjara mereka telah membebaskannya.
Kiai
muda bebas dari penjara dan langsung bersahabat dengan pihak-pihak terkait di
Inggris. Tak lama kemudian dia mendapat suaka dan perlindungan dari Inggris dan
seketika itu pula dia pergi ke utara negeri tersebut. Tidak butuh lebih dari
dua tahun tinggal di sana dia sudah berhasil domisili di London dan
mengembangluaskan kegiatannya secara pesat. Terbitlah surat kabar
‘shianewspaper’, berdirilah Hauzah Ilmiah bernama ‘Imamain Aska riyain’,
launchinglah stasiun TV satelit Fadak dan pada tahun 2010 yayasan dia di London
dipindah-kembangkan menjadi Husainiyah Sayidus Syuhada’ dan disediakan kompleks
baru untuk hauzah, kantor, media surat kabar, situs, dan stasiun TV Fadak
untuknya.
Ruhaniawan
muda inilah yang sekarang aktif sekali di mimbar-mimbar London berpidato atas
nama Syiah untuk seluruh pemirsa di dunia demi kepentingan imperialisme modern.
Api
Yang Menyasar Suni dan Membakar Syiah
Supaya
lebih jelas, cukup kiranya tiga tahun kita mundur ke belakang; tepatnya pada
Bulan Ramadan 1431 H, tanggal 17 bulan itu yang merupakan hari kematian
wafatnya Siti Aisyah istri Nabi Saw, kiai muda bayaran Inggris ini menggelar
majelis di Husainiyah dan berpidato di atas mimbar dengan segala macam caci
maki serta kata kotor terhadap istri nabi terse but.
Setelah
menyebutkan alasan-alasan busuknya untuk membuktikan fitnah kemunafikan dan
kepestaporaan istri nabi itu, dia mengakhiri pidatonya dengan seruan strategis!
seraya berkata, ‘Perayaan hari kebinasaan Aisyah adalah keniscayaan agama;
karena, hari kebinasaan Aisyah merupakan hari kemenangan Islam yang agung.’
Situs kiai bayaran Inggris ini dengan penuh bangga melaporkan bahwa stasiun TV
Fadak menayangkan perayaan penuh berkah ini secara penuh. Di samping itu, di
bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan ‘Allahu Akbar …
Aisyah Fin Nar’, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini
terjadi. Di sela-sela acara juga dilantunkan kasidah-kasidah kegembiraan atas
apa yang mereka sebut dengan kebinasaan pucuk kekafiran Aisyah dan rasa syukur
atas kenikmatan lepas diri dari istri Nabi Saww ini.
Fatwa
Pemadam Fitnah Perpecahan
Sebelumnya,
Alhabib kiai muda bayaran Inggris ini menerbitkan buku yang isinya tiada lain
penghinaan dan pelecehan terhadap Siti Aisyah istri Nabi Saw, dan saat itu pula
ulama dan kaum Syi’ah mengecam keras buku itu. Khususnya ulama Syi’ah di Kuwait
dan Saudi Arabia, seperti Syaikh Amri, Syaikh Husain Ma’tuq, Syaikh Hasan
Shaffar, Syaikh Ali Alumuhsin, Syaikh Abduljalil Samin, Syaikh Namir, dan Sayid
Hasyim Salman menunjukkan sikap dan reaksi keras terhadapnya.
Tindakan
kiai muda bayaran Inggris ini berhasil merusak citra Mazhab Syiah di berbagai
penjuru dunia, bahkan seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdulaziz Alusyaikh
mufti awal Saudi Arabia perbuatan dia telah mencegah perkembangan Mazhab Syi’ah
di negara-negara Arab dan Islam serta mengembalikan orang-orang yang cenderung
kepada mazhab ini ke jalan yang sebelumnya.
Sikap
kiai muda bayaran Inggris ini juga berhasil mengobarkan kebencian kelompok
Wa habi terhadap kelompok Syiah, sehingga para ulama papan atas Syiah sendiri
kewalahan dalam meredam kebencian itu dan menciptakan perdamaian. Maka pada
akhirnya, para ulama Syiah Saudi Arabia mengirimkan surat pertanyaan fatwa
kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i tentang masalah
ini, jawaban fatwa dia menjadi pema dam fitnah perpecahan yang lebih luas. Dia
berfatwa:
“Pelecehan
terhadap simbol-simbol saudara Ahli Sunnah, antara lain tuduhan terhadap istri
Nabi Saw adalah haram. Hal ini juga mencakup istri-istri semua nabi, khususnya
Sayidul Anbiya’ Nabi Agung Muhammad Saww”
Fatwa
ini langsung tersebar melalui stasiun TV Aljazira, suratkabar Al Anba’ Kuwait,
situs Muhith, suratkabar Al Safir Libanon, Al Hayat London, situs
radio-televisi Mesir dan lain-lain.
Syaikh
Al Azhar, Ahmad Thayib di dalam surat pernyataannya bahkan memberikan reaksi
yang positif sekali terhadap fatwa Pemimpin Revolusi Islam ini, dia mengatakan:
“Dengan
pujian dan kerelaan hati saya telah menerima fatwa penuh berkah Imam Ali
Khameneh’i mengenai pengharaman terhadap penghinaan atas sahabat Nabi ra atau
pele cehan terhadap istri-istri Rasulullah Saw. Fatwa ini berasal dari
pengetahuan yang be nar dan kesadaran yang dalam tentang bahaya apa yang telah dilakukan
oleh ahli fitnah, dan ini menunjukkan keinginan yang sungguh-sungguh akan
persatuan umat Islam. Hal yang membuat fatwa ini menjadi lebih penting daripada
yang lain adalah prihal kemunculan fatwa itu dari salah seorang ulama besar
muslim dan salah satu marjik taklid Syiah yang paling besar bahkan yang
sekaligus merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran. Saya, ber dasarkan
posisi keilmuan dan mengingat tanggungjawab syariat yang harus dipikul,
menyatakan bahwa upaya demi persatuan umat Islam adalah wajib, sedangkan
perbedaan antara pengikut mazhab-mazhab Islam harus dibatasi pada tingkat
perbedaan pendapat di antara ulama dan para ahli yang sekiranya tidak sampai
membahayakan persatuan umat Islam. Karena Allah Swt berfirman, ‘Dan jangan
kalian bertikai niscaya kalian jadi lemah dan kehilangan kekuatan, dan
bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” [Mashreqnews –
FIPMI]