"MEREKA BAGAIKAN DOMBA-DOMBA SESAT"
ILMU "MASY'ARULHARAM" DAPAT DIDETEKSI DALAM SURAH JUM'AT
AYAT 2 (.....WAYU'ALLIMU HUMUL KITABA WAL HIKMAH)
hsndwsp
di
Ujung Dunia
SIAPAPUN YANG MEMILIKI ILMU HIKMAH SAMA DENGAN MEMILIKI
ILMU YANG LUARBIASA DISISI ALLAH. YAHUDI DAN NASRANI TERKENAL
DENGAN ILMU SOFIA SEMENTARA HINDU DAN BUDHA TERKENAL DENGAN NIRWANANYA
AKAN TETAPI YANG SEBENAR-BENARNYA SOFIA DAN NIRWANA ADALAH
HIKMAHNYA ISLAM (hsndwsp)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ilmu yang diturunkan
Allah kepermukaan planet Bumi ini ada 2 klasifikasi, klasifikasi Arafah (baca
saint dan tehknology) dan klasifikasi Masy'arulharam (baca Kitab dan Hikmah).
Berkenaan ilmu 'A rafah Nabi suci mengatakan: "Tuntutlah ilmu walau kenegeri
Cina, sesungguhnya menuntut itu fardhu atas pribadi Mus lim". Realitanya
di antara negara-negara yang penduduknya mengaku beragama Is lam justeru
Republik Islam Iranlah yang mampu meraih ilmu yang diturun kan di Padang
'Arafah ini secara sempurna dan menakjubkan bagi siapapun yang mampu berafala
ta'qilun dan afala yatazak karun. Sayangnya kebanyakan penguasa yang hipokrit
justeru berseberangan politiknya dengan Repu blik Islam yang dicetuskan oleh
"Imam" Khomaini, Bintang Revolusi Islam yang brillian itu.
Ketika AS mendapat
himbauan dari DR Mahmoud Ahmadinejad di sidang PBB (baca http ://acheh karbala
blog spot.com /2010/ 05/teks-lengkap-pidato-presiden-riidr .html), AS melalui
propokasi murahannya justeru menyerukan agar masyarakat Internasional mendukung
embargo terhadap RII. Dulu kita mengakui bahwa AS itu negara Super power tetapi
sekarang timbul bermacam tanda tanya. Seperti itukah sepakterjang negara super
power? Seharus nya yang namanya negara superpower tidak hanya super keku
atannya tetapi juga super tentang ilmu "Masy'arulharamnya". An
daikata mereka tidak memiliki ilmu tersebut, jadilah mereka komu nitas yang
menanggapi setiap nasehat dengan dada yang la pang dan kepala yang sejuk.
Bukankah sekarang santer disebut sebagai jamannya ilmu pengetahuan dan
peradaban? Perada ban yang bagaimanakah dimiliki penguasa AS itu? Peradaban
modernkah atau peradaban jaman Baheula, yakni justeru tidak berperadaban. Penguasa AS itu justeru meresponnya dengan pandangan
negatif terhadap himbauan yang sangat manusiawi itu.
"Orang Kuat" yang melayani orang berilmu
dengan kekuatan phy sik disebut "Reman". Reman adalah manusia yang
tidak seimbang antara kekuatan physiknya dan ilmu kemanusiaannya (baca ilmu
yang mampu berpikir bahwa sesungguhnya antara orang Islam dan non Islam
bersaudara secara kemanusia an) ketika berhada pan dengan suggestion dari pihak
manapun. Fenomena tersebut sangat brillian diperlihatkan oleh sebahagian
penguasa negara di benua Amerika, Afrika dan Asia sendiri. Adalah lebih aneh
lagi kita saksikan sikap penguasa-penguasa di negara yang mayoritas penduduknya
mengaku beragama Islam. Mereka tetap saja men jadi satelit AS dan bersekutu
dengan Israel secara rahasia namun dapat dideteksi oleh Sayed Ali Khameney, DR
Ahmadinejad dan Sayed Hassan Nasrullah Libanon. Negara yang saya maksudkan
adalah Saudi Arabia, Yordania, Mesir yang memiliki Piramid (baca lambang
kezaliman bagi kaum mustadhafin) dan negara negara lainnya yang penduduknya
hidup melarat sementara penguasa hidup mewah bersama segenap jajaran dan
konconya.. Pengu asa Saudi Arabia terindikasi sebagai Yaziddin yang
berakomulatif dengan Wahabi, aliran yang anti terhadap keturunan Rasulullah
saww, ironisnya masih saja menamakan diri Islam. Lebih sayang lagi kepada pengi
kutnya diseluruh Dunia sebagai korban sejarah. Adapun aliran Sunni masih boleh
diajak kompromi dan sebaha gian mereka malah berbalik menjadi pengikut
Ahlulbayt Rasulul lah saww setelah mempelajari sejarah Islam yang othentic.
Abu Sofyan bin Harp masuk Islam setelah penaklukan
Mekkah. Dia itu hampir saja dicekek lehernya oleh Hamzah ketika beliau masih
saja tidak mengakui Kerasulan Muhammad, sebaliknya dia kata kan: "Hamzah,
anak pamanmu sudah menjadi penguasa Arab sekarang". Mu awiyah bin Abu
Sofyan adalah sepupu Usman bin Affan. Ketika Usman berkuasa sepakterjangnya
sama seperti Shah Reda Palevi Iran, Saddam di Irak, Suharto sampai Yudhoyono di
Indonesia dan kebanyakan pemimpin lainnya di Asia dan Afri ka.......Usman
adalah penguasa yang despotik, berpaham kekelu argaan. Justeru itulah Muawiyah
saudara sepupunya memiliki ke sempatan untuk meraih kekuasaan secara bathil.
Berkenaan dengan ilmu Masy'arulharam, Allah
mengatakan: "Al Qur-an itu tidak dapat disentuh kecuali orang-orang yang
suci (QS al-Wâ qi‘ah: 79) ". Nabi Suci mengatakan: "Aku adalah gudang
Ilmu dan 'Ali adalah pintu gerbangnya. Barang siapa hendak mencari Ilmu,
pergilah melalui pintunya". Ayat 79 surah Waqi'ah itu adalah ayat
mutasyabihat bukan ayat muhkamat, sejatinya ayat tersebut harus dipahami secara
tersirat bukan secara tersurat. Penulis sendiri memahami ayat yang paling
menentukan dalam beragama yang haq melalui Ah lulbayt Rasulullah. Andaikata
kita tidak mengikuti Ahlulbayt Rasulullah mustahil kita mampu mema hami secara
benar. Ahlulbayt adalah Fatimah Azzaha ra, Imam Ali as sebagai diri Rasulullah
sendiri*, Imam Hassan dan Hussein plus 9 Imam lanjutannya.*
“Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah
datang ilmu, maka katakanlah : “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan
anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri
kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya
la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (Q.S.Ali Imran : 61)
See in English: (Then whoever dis putes with you
concerning him after the knowledge that has come to you, say: "Come, let
us call our sons and your sons, our women and your women, ourselves and
yourselves'') for the Mubahalah, (then we pray), supplicate, (and we invoke
Allah's curse upon the liars) among the two of us.). read more here:
http://www.theholybook.org/content/view/6692 /2/
Pribadi suci sebagai pendamping Qur-an bagaikan Dokter
pen damping buku pengobatan. Tanpa dokter buku pengobatan
tidak dapat digunakan secara signifikan, kalau tidak kita katakan berbahaya
buat pasen. Melalui para Imamlah Ilmu "masy'arul haram" dapat ditimba
oleh orang-orang yang mau berfikir. Dari itu bergegaslah saudaraku agar kita
tidak termasuk dalam ayat 8 surah Baqarah dimana perasaan kita saja sebagai orang
Islam sementara disisi Allah kita termasuk diluar Islam (baca, ......... ..wa
mahum bimukminin). Mushaf Qur-an banyak dicetak di Jepang sekarang ini dan juga
di negara non Islam lainnya. Apakah orang jepang yang confucu dan kristian
tidak menyentuhnya ketika mencetaknya? Lalu kenapa sebahagian "orang
alim" menyuruh muridnya agar ngambil wudhuk dulu sebelum membaca atau
memegang Qur-an? Sebetulnya itu tidaklah
salah. Itu lebih af dhal. Persoalannya kalau hanya mampu menyentuh mushaf
dengan berwudhuek terlebih dahulu tetapi tidak mampu mema hami dan mengenal
pribadi yang ditunjukkan Allah dan Rasulnya sebagai pendamping Al Qur-an agar
kita memahami persis fungsi Qur-an dikalangan kita yang mengaku beragama
Muhammad, adalah keliru 180 derajad dalam beragama..........
Tidak ada seorangpun
yang mampu membantah bahwa Imam Ali adalah pintu gerbangnya ilmu
"masy'arulharam". Nabi telah mengajarkan Imam Ali seluruh ilmu
masy'arul haram yang beliau miliki seba gai amanah Allah. Justeru itulah beliau
saww membe ritahukan ummatnya agar datang kepada Imam Ali untuk me ngambilnya
(baca pintu gerbang ilmu Rasulullah saww). Di pintu gernang tersebut tertulis
dan jelas "terbaca" bagi orang yang mau berafala ta'qilun dan afala
yatazakkarun: "Dilarang masuk bagi orang-orang yang tidak beriman".
Hal tersebut diatas
berhubungan dengan kata Imam al Baqir: "Siapapun yang tidak mengenal Imam
yang diutus, terpuruk pada kesimpulan yang keliru tentang pemahaman agamanya.
Dalam hal ini Imam al Baqir as berkata: " Setiap orang yang mendekat kan diri
kepada Allah dalam bentuk ibadah yang ditekuninya dengan sungguh-sungguh,
tetapi ia tidak mengetahui Imam yang diutus Allah, maka semua amal usahanya itu
tidak diterima. Ia adalah orang yang sesat dan kebingungan. Allah menolak semua
amalnya, perumpamaan orang seperti itu adalah ibarat seekor domba yang tersesat
dan terpisah dari kelompok dan pengem balanya. Keterpisahannya itu merusak
hari-hari yang dilaluinya. Ketika malam tiba, ia bergabubg dengan kelompoknya
dalam kandang mereka, dan ketika sang pengembala menggiring mereka, domba
tersebut membangkang dan memisahkan diri dari kelompoknya, sehingga ia
kebingungan mencari pengem bala dan kelompoknya. Ketika ia bertemu dengan
seorang pe ngembala dengan sekelompok dombanya, ia diperlakukan de ngan baik,
dan sigembala berteriak kepadanya, 'Ayo, berga bunglah engkau dengan pengembala
dan kelompokmu. Engkau domba sesat yang kebingungan.' Domba itu lalu
mencari-cari kelompok dan pengembalanya dengan kebingungan. Ia tidak punya
gembala yang menggiringnya ke padang rumput atau mengajaknya pulang. Ia tetap
dalam kebingungan seperti itu disa at ada seekor serigala yang menemuinya, lalu
menerkamnya. (Ushul al Kafi, bab Ma'ri fat al Hujjah hadist no 1 dari Kitab al
Hujjah)
Selanjutnya mari kita
analisa Hadist Bahtera (Hadist Ittrah Nabi suci): "Ahlul baytku umpama
bahtera Nuh, siapa yang naik sela mat dan siapa yang tidak naik
tenggelam". Kita dapat menarik kesimpulan bahwa siapapun yang mengaku
beragama Islam tetapi tidak termasuk pengikut Ahlulbayt Rasulullah, mereka itu
akan masuk Neraka kelak (nauzu billahi min zalik). Selanjutnya perlu kita alisa
system Thagut macam Hindunesia, Irak di jaman Saddam, Iran di jaman Shah Redha
Palevi dan sebagainya, adakah termasuk bahtera yang sama dengan bahtera
Ahlulbayt Rasulullah atau bahtera Muawiyah dan Yazid bin Muawiyah. Kalau system
yang sama dengan bahtera Ahlulbayt Rasulullah, "penumpangnya"
mendapat Rahmat semuanya tanpa kecuali. Sebaliknya yang kita saksikan dalam
system Hindunesia, sebaha gian penumpangnya hidup mewah sementara mayoritas
penum pangnya hidup morat marit. Lalu selanjutnya kita pertanyakan orang-orang
"alim" dalam bahtera Hindunesia dan semacamnya, adakah mereka menjadi
pembela kaum mustadhafin dengan ilmu agama yang segudang mereka miliki? Bukankah
mereka itu hanya dimulut saja mengaku tidak ada Tuhan selain Allah semen tara
dalam sepakterjangnya sehari-hari menuhankan Penguasa zalim yang menzalimi
ekonomi kaum mustad'afin akibat tidak menghukum para koruptor dengan hukum yang
diturunkan Allah (baca QS, al Maidah 44, 45 dan 47)
Kalau A'rafah saint dan tehnology, Masya'rulharam
adalah Hik mah dan Wahyu (QS.62;2). Dimensi ilmu yang
diturunkan di Masy a'r ini adalah "Primer". Artinya lebih utama dari
ilmu-ilmu manapun di sisi Allah swt. Ilmu ini diturunkan melalui para
Rasul/Utusan sejak dari nabi Adam as sampai nabi Muhammad saww.
Ilmu tersebut
diwariskan oleh Allah dan Rasulnya kepada para Imam, parawarasatul anbia (baca
Ula ma sejati), Penyeru-penye ru kebenaran (Pendakwah Sejati/pendakwah yang
berislakh) dan yang terakhir kepada orang-orang Mu`min Sejati. Ilmu tersebut
adalah sinar diatas sinar. Itulah sebabnya wu quf di Masya'rul haram
dilaksanakan di waktu malam. Ilmu ini tidak membutuhkan penerangan, tidak
membutuhkan lampu dalam prosesnya, sebab dia sendiri merupakan lampu untuk
menerangi ilmu-ilmu yang lainnya. Siapapun yang memiliki ilmu ini, tak akan
sesat dalam me ngarungi kehidupan di dunia ini. Terdapat istilah yang relevan
dalam agama Yahudi dan Nasrani yaitu 'Sofia', demikian juga dalam agama Hindu
dan Budha yang dinamakan 'Nirwana'. Namun yang harus kita yakini sesungguhnya
yang benar-benar Sofia dan Nirwana adalah Hikmahnya Islam. (baca platformnya,
Innad dina i'nda Allahil Islam). Hanya Islamlah satu-satunya yang termasuk
agama Samawi, sementara yang lainnya adalah agama Ardhi. Yahudi bukan agama
nabi Musa dan Nasranipun bukan agama nabi Isa. Yahudi adalah suatu agama yang
dinisbahkan kepada seorang tokoh yang kontraversi dengan nabi Musa, yang
bernama Yahuda. Sedangkan Nasrani adalah suatu agama yang dinisbahkan kepada
seorang tokoh yang kontraversi dengan nabi 'Isa, yang bernama Nashara:
"Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa
Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani? Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah
Allah, dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah
dari apa yang kamu kerjakan.(QS.2;140)
Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di
Ujung Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar