Minggu, 08 Juli 2018

ANTARA ILMU "ARAFAH" DAN "MASY'ARULHARAM"





"MEREKA BAGAIKAN DOMBA-DOMBA SESAT"

ILMU "MASY'ARULHARAM" DAPAT DIDETEKSI DALAM SURAH JUM'AT AYAT 2 (.....WAYU'ALLIMU HUMUL KITABA WAL HIKMAH)
hsndwsp
di
Ujung Dunia



SIAPAPUN YANG MEMILIKI ILMU HIKMAH SAMA DENGAN MEMILIKI
ILMU YANG LUARBIASA DISISI ALLAH. YAHUDI DAN NASRANI TERKENAL DENGAN ILMU SOFIA SEMENTARA HINDU DAN BUDHA TERKENAL DENGAN NIRWANANYA
AKAN TETAPI YANG SEBENAR-BENARNYA SOFIA DAN NIRWANA ADALAH HIKMAHNYA ISLAM (hsndwsp)


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ilmu yang diturunkan Allah kepermukaan planet Bumi ini ada 2 klasifikasi, klasifikasi Arafah (baca saint dan tehknology) dan klasifikasi Masy'arulharam (baca Kitab dan Hikmah). Berkenaan ilmu 'A rafah Nabi suci mengatakan: "Tuntutlah ilmu walau kenegeri Cina, sesungguhnya menuntut itu fardhu atas pribadi Mus lim". Realitanya di antara negara-negara yang penduduknya mengaku beragama Is lam justeru Republik Islam Iranlah yang mampu meraih ilmu yang diturun kan di Padang 'Arafah ini secara sempurna dan menakjubkan bagi siapapun yang mampu berafala ta'qilun dan afala yatazak karun. Sayangnya kebanyakan penguasa yang hipokrit justeru berseberangan politiknya dengan Repu blik Islam yang dicetuskan oleh "Imam" Khomaini, Bintang Revolusi Islam yang brillian itu.

Ketika AS mendapat himbauan dari DR Mahmoud Ahmadinejad di sidang PBB (baca http ://acheh karbala blog spot.com /2010/ 05/teks-lengkap-pidato-presiden-riidr .html), AS melalui propokasi murahannya justeru menyerukan agar masyarakat Internasional mendukung embargo terhadap RII. Dulu kita mengakui bahwa AS itu negara Super power tetapi sekarang timbul bermacam tanda tanya. Seperti itukah sepakterjang negara super power? Seharus nya yang namanya negara superpower tidak hanya super keku atannya tetapi juga super tentang ilmu "Masy'arulharamnya". An daikata mereka tidak memiliki ilmu tersebut, jadilah mereka komu nitas yang menanggapi setiap nasehat dengan dada yang la pang dan kepala yang sejuk. Bukankah sekarang santer disebut sebagai jamannya ilmu pengetahuan dan peradaban? Perada ban yang bagaimanakah dimiliki penguasa AS itu? Peradaban modernkah atau peradaban jaman Baheula, yakni justeru tidak berperadaban. Penguasa AS itu justeru meresponnya dengan pandangan negatif terhadap himbauan yang sangat manusiawi itu.

"Orang Kuat" yang melayani orang berilmu dengan kekuatan phy sik disebut "Reman". Reman adalah manusia yang tidak seimbang antara kekuatan physiknya dan ilmu kemanusiaannya (baca ilmu yang mampu berpikir bahwa sesungguhnya antara orang Islam dan non Islam bersaudara secara kemanusia an) ketika berhada pan dengan suggestion dari pihak manapun. Fenomena tersebut sangat brillian diperlihatkan oleh sebahagian penguasa negara di benua Amerika, Afrika dan Asia sendiri. Adalah lebih aneh lagi kita saksikan sikap penguasa-penguasa di negara yang mayoritas penduduknya mengaku beragama Islam. Mereka tetap saja men jadi satelit AS dan bersekutu dengan Israel secara rahasia namun dapat dideteksi oleh Sayed Ali Khameney, DR Ahmadinejad dan Sayed Hassan Nasrullah Libanon. Negara yang saya maksudkan adalah Saudi Arabia, Yordania, Mesir yang memiliki Piramid (baca lambang kezaliman bagi kaum mustadhafin) dan negara negara lainnya yang penduduknya hidup melarat sementara penguasa hidup mewah bersama segenap jajaran dan konconya.. Pengu asa Saudi Arabia terindikasi sebagai Yaziddin yang berakomulatif dengan Wahabi, aliran yang anti terhadap keturunan Rasulullah saww, ironisnya masih saja menamakan diri Islam. Lebih sayang lagi kepada pengi kutnya diseluruh Dunia sebagai korban sejarah. Adapun aliran Sunni masih boleh diajak kompromi dan sebaha gian mereka malah berbalik menjadi pengikut Ahlulbayt Rasulul lah saww setelah mempelajari sejarah Islam yang othentic.

Abu Sofyan bin Harp masuk Islam setelah penaklukan Mekkah. Dia itu hampir saja dicekek lehernya oleh Hamzah ketika beliau masih saja tidak mengakui Kerasulan Muhammad, sebaliknya dia kata kan: "Hamzah, anak pamanmu sudah menjadi penguasa Arab sekarang". Mu awiyah bin Abu Sofyan adalah sepupu Usman bin Affan. Ketika Usman berkuasa sepakterjangnya sama seperti Shah Reda Palevi Iran, Saddam di Irak, Suharto sampai Yudhoyono di Indonesia dan kebanyakan pemimpin lainnya di Asia dan Afri ka.......Usman adalah penguasa yang despotik, berpaham kekelu argaan. Justeru itulah Muawiyah saudara sepupunya memiliki ke sempatan untuk meraih kekuasaan secara bathil.

Berkenaan dengan ilmu Masy'arulharam, Allah mengatakan: "Al Qur-an itu tidak dapat disentuh kecuali orang-orang yang suci (QS al-Wâ qi‘ah: 79) ". Nabi Suci mengatakan: "Aku adalah gudang Ilmu dan 'Ali adalah pintu gerbangnya. Barang siapa hendak mencari Ilmu, pergilah melalui pintunya". Ayat 79 surah Waqi'ah itu adalah ayat mutasyabihat bukan ayat muhkamat, sejatinya ayat tersebut harus dipahami secara tersirat bukan secara tersurat. Penulis sendiri memahami ayat yang paling menentukan dalam beragama yang haq melalui Ah lulbayt Rasulullah. Andaikata kita tidak mengikuti Ahlulbayt Rasulullah mustahil kita mampu mema hami secara benar. Ahlulbayt adalah Fatimah Azzaha ra, Imam Ali as sebagai diri Rasulullah sendiri*, Imam Hassan dan Hussein plus 9 Imam lanjutannya.*

“Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah datang ilmu, maka katakanlah : “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (Q.S.Ali Imran : 61)

See in English: (Then whoever dis putes with you concerning him after the knowledge that has come to you, say: "Come, let us call our sons and your sons, our women and your women, ourselves and yourselves'') for the Mubahalah, (then we pray), supplicate, (and we invoke Allah's curse upon the liars) among the two of us.). read more here: http://www.theholybook.org/content/view/6692 /2/

Pribadi suci sebagai pendamping Qur-an bagaikan Dokter pen damping buku pengobatan. Tanpa dokter buku pengobatan tidak dapat digunakan secara signifikan, kalau tidak kita katakan berbahaya buat pasen. Melalui para Imamlah Ilmu "masy'arul haram" dapat ditimba oleh orang-orang yang mau berfikir. Dari itu bergegaslah saudaraku agar kita tidak termasuk dalam ayat 8 surah Baqarah dimana perasaan kita saja sebagai orang Islam sementara disisi Allah kita termasuk diluar Islam (baca, ......... ..wa mahum bimukminin). Mushaf Qur-an banyak dicetak di Jepang sekarang ini dan juga di negara non Islam lainnya. Apakah orang jepang yang confucu dan kristian tidak menyentuhnya ketika mencetaknya? Lalu kenapa sebahagian "orang alim" menyuruh muridnya agar ngambil wudhuk dulu sebelum membaca atau memegang Qur-an?  Sebetulnya itu tidaklah salah. Itu lebih af dhal. Persoalannya kalau hanya mampu menyentuh mushaf dengan berwudhuek terlebih dahulu tetapi tidak mampu mema hami dan mengenal pribadi yang ditunjukkan Allah dan Rasulnya sebagai pendamping Al Qur-an agar kita memahami persis fungsi Qur-an dikalangan kita yang mengaku beragama Muhammad, adalah keliru 180 derajad dalam beragama..........

Tidak ada seorangpun yang mampu membantah bahwa Imam Ali adalah pintu gerbangnya ilmu "masy'arulharam". Nabi telah mengajarkan Imam Ali seluruh ilmu masy'arul haram yang beliau miliki seba gai amanah Allah. Justeru itulah beliau saww membe ritahukan ummatnya agar datang kepada Imam Ali untuk me ngambilnya (baca pintu gerbang ilmu Rasulullah saww). Di pintu gernang tersebut tertulis dan jelas "terbaca" bagi orang yang mau berafala ta'qilun dan afala yatazakkarun: "Dilarang masuk bagi orang-orang yang tidak beriman".

Hal tersebut diatas berhubungan dengan kata Imam al Baqir: "Siapapun yang tidak mengenal Imam yang diutus, terpuruk pada kesimpulan yang keliru tentang pemahaman agamanya. Dalam hal ini Imam al Baqir as berkata: " Setiap orang yang mendekat kan diri kepada Allah dalam bentuk ibadah yang ditekuninya dengan sungguh-sungguh, tetapi ia tidak mengetahui Imam yang diutus Allah, maka semua amal usahanya itu tidak diterima. Ia adalah orang yang sesat dan kebingungan. Allah menolak semua amalnya, perumpamaan orang seperti itu adalah ibarat seekor domba yang tersesat dan terpisah dari kelompok dan pengem balanya. Keterpisahannya itu merusak hari-hari yang dilaluinya. Ketika malam tiba, ia bergabubg dengan kelompoknya dalam kandang mereka, dan ketika sang pengembala menggiring mereka, domba tersebut membangkang dan memisahkan diri dari kelompoknya, sehingga ia kebingungan mencari pengem bala dan kelompoknya. Ketika ia bertemu dengan seorang pe ngembala dengan sekelompok dombanya, ia diperlakukan de ngan baik, dan sigembala berteriak kepadanya, 'Ayo, berga bunglah engkau dengan pengembala dan kelompokmu. Engkau domba sesat yang kebingungan.' Domba itu lalu mencari-cari kelompok dan pengembalanya dengan kebingungan. Ia tidak punya gembala yang menggiringnya ke padang rumput atau mengajaknya pulang. Ia tetap dalam kebingungan seperti itu disa at ada seekor serigala yang menemuinya, lalu menerkamnya. (Ushul al Kafi, bab Ma'ri fat al Hujjah hadist no 1 dari Kitab al Hujjah)

Selanjutnya mari kita analisa Hadist Bahtera (Hadist Ittrah Nabi suci): "Ahlul baytku umpama bahtera Nuh, siapa yang naik sela mat dan siapa yang tidak naik tenggelam". Kita dapat menarik kesimpulan bahwa siapapun yang mengaku beragama Islam tetapi tidak termasuk pengikut Ahlulbayt Rasulullah, mereka itu akan masuk Neraka kelak (nauzu billahi min zalik). Selanjutnya perlu kita alisa system Thagut macam Hindunesia, Irak di jaman Saddam, Iran di jaman Shah Redha Palevi dan sebagainya, adakah termasuk bahtera yang sama dengan bahtera Ahlulbayt Rasulullah atau bahtera Muawiyah dan Yazid bin Muawiyah. Kalau system yang sama dengan bahtera Ahlulbayt Rasulullah, "penumpangnya" mendapat Rahmat semuanya tanpa kecuali. Sebaliknya yang kita saksikan dalam system Hindunesia, sebaha gian penumpangnya hidup mewah sementara mayoritas penum pangnya hidup morat marit. Lalu selanjutnya kita pertanyakan orang-orang "alim" dalam bahtera Hindunesia dan semacamnya, adakah mereka menjadi pembela kaum mustadhafin dengan ilmu agama yang segudang mereka miliki? Bukankah mereka itu hanya dimulut saja mengaku tidak ada Tuhan selain Allah semen tara dalam sepakterjangnya sehari-hari menuhankan Penguasa zalim yang menzalimi ekonomi kaum mustad'afin akibat tidak menghukum para koruptor dengan hukum yang diturunkan Allah (baca QS, al Maidah 44, 45 dan 47)

Kalau A'rafah saint dan tehnology, Masya'rulharam adalah Hik mah dan Wahyu (QS.62;2). Dimensi ilmu yang diturunkan di Masy a'r ini adalah "Primer". Artinya lebih utama dari ilmu-ilmu manapun di sisi Allah swt. Ilmu ini diturunkan melalui para Rasul/Utusan sejak dari nabi Adam as sampai nabi Muhammad saww.

Ilmu tersebut diwariskan oleh Allah dan Rasulnya kepada para Imam, parawarasatul anbia (baca Ula ma sejati), Penyeru-penye ru kebenaran (Pendakwah Sejati/pendakwah yang berislakh) dan yang terakhir kepada orang-orang Mu`min Sejati. Ilmu tersebut adalah sinar diatas sinar. Itulah sebabnya wu quf di Masya'rul haram dilaksanakan di waktu malam. Ilmu ini tidak membutuhkan penerangan, tidak membutuhkan lampu dalam prosesnya, sebab dia sendiri merupakan lampu untuk menerangi ilmu-ilmu yang lainnya. Siapapun yang memiliki ilmu ini, tak akan sesat dalam me ngarungi kehidupan di dunia ini. Terdapat istilah yang relevan dalam agama Yahudi dan Nasrani yaitu 'Sofia', demikian juga dalam agama Hindu dan Budha yang dinamakan 'Nirwana'. Namun yang harus kita yakini sesungguhnya yang benar-benar Sofia dan Nirwana adalah Hikmahnya Islam. (baca platformnya, Innad dina i'nda Allahil Islam). Hanya Islamlah satu-satunya yang termasuk agama Samawi, sementara yang lainnya adalah agama Ardhi. Yahudi bukan agama nabi Musa dan Nasranipun bukan agama nabi Isa. Yahudi adalah suatu agama yang dinisbahkan kepada seorang tokoh yang kontraversi dengan nabi Musa, yang bernama Yahuda. Sedangkan Nasrani adalah suatu agama yang dinisbahkan kepada seorang tokoh yang kontraversi dengan nabi 'Isa, yang bernama Nashara: "Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.(QS.2;140)



Billahi fi sabililhaq
      hsndwsp
           di 
   Ujung Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar