Selasa, 13 Februari 2018

EKSISTENSI DAN ESENSI MANUSIA




 INSAN MAMPU MENGEMBANGKAN ESENSINYA SETELAH EXIST DI DUNIA SEBALIKNYA BASYAR HANYA SEKEDAR EXIST
 MAKIN LAMA MAKIN TERPURUK MENGIKUTI 
BAHAN BAKUNYA TANAH TEMBIKAR

hsndwsp
di
Ujung Dunia


Manusia ciptaan Allah berbeda dengan fenomena alam lain nya seperti barang barang ciptaan manusia manusia itu sendi ri dimana manusia eksistensi didahului esensi, sedangkan cipta an manusia seperti korsi misalnya, esensi mendahului esensi.

Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia setelah eksist, lahir kedunia dia belum tau apa-apa, namun setelah dia balih, mu lai memiliki kemampuan berpikir, Allah mengamanahkan dia untuk mengembangkan 3 potensi dalam dirinya, yaitu kesada ran diri, kebebasan memilih (free will) dan kreatif (daya cipta). Dengan kata lain eksistensi berarti "being", hanya sekedar ada dan belum apa-apa. Lalu tahab berikutnya dia mengembang kan potensialitasnya untuk menggapai kesadarn diri, kebeba san memilih kutup materialis, kutub spiritual atau keduanya dan daya cipta /creatif. Inilah yang disebut esensi/becoming.

Adapun ciptaan manusia atau hasil dari kreatif manusia yang sangat sederhana misalnya korsi, esensi didahului existensi. Mu la-mula anda bertanya pada tukang perabot bagaimana kor si itu. Kata tukang perabot korsi itu memiliki tempat duduk yang ditunjangi empat kakinya serta punya sandaran dan pe gangan di kiri-kanannya. Penjelasan tukang perabot itu nama nya esensi sedangkan korsi tersebut baru exist setelah anda menyuruh buat untuk anda.

Annas dan Basyar
Annas adalah manusia yang mampu menggapai kesadaran diri untuk apa dia diciptakan. Dia sadar bahwa dunia ini ha nya sementara, betapaun kuatnya fisiknya namun dia akan mati dan akan diminta pertanggungjawabkan amalnya paska kematiannya. Kalau amalnya baik dia akan dimasukkan da lam Surga dan kalau amalnya jahat, akan dimasukkan dalam Neraka dan kekal selama-lamanya. Adapun Basyar, dia makh luk yang sekedar exsist dipermukaan Bumi ini. Basyar tidak sa dar dalam hidup ini. Dia tidak memiliki panutan hidup, siapa yang harus diteladani dalam mengarungi hidupnya. Dia teng gelam dalam pemuasan dirinya dan hanya memikirkan kese nangan hidup dan juga tenggelam dalam dunia kejahatan. Setelah dia mengenal Dunia ini, tidak mampu mengem bang kan dirinya untuk mengikuti spirit Allah, sebaliknya dia terus menukik kebumi, bahan bakunya. Prototypenya adalah Qabil yang tega membunuh saudaranya sendiri demi menggapai keinginannya didunia ini.

Sebagaimana sering saya ulang bahwa manusia yang mendi ami planet Bumi ini terbagi kepada dua golongan, yaitu golo ngan manusia Qabil dan golongan manusia Habil. Golongan penindas dan yang tertindas. Golongan penjajah dan yang terjajah. Adakalanya terjajah secara terang terangan melalui intervensi suatu negara maupun penjajah yang terselubung, dimana penjajahnya berlagak terhormat namun pada hakikat nya mereka tidak memiliki hati nurani. Mereka inilah yang kita lavelkan dengan "Basyar". Menurut DR Ali Syariati bahwa Ba syar itu tidak pernah berubah pola pikir piciknya, dari itu ke itu juga. Basyar secara kasar berarti binatang berkaki dua dan ti dak berbulu di telapak tangannya. Mawas dan Gorella juga memiliki dua kaki tapi berbulu di telapak tangannya. Mawas dan Gorella juga Islami dimana kita haram membunuhnya kecuali benar-benar mengganggu kemuslihatan umum dan tidak ada cara lain selain terpaksa dibunuh. Sedangkan Ba syar adalah makhluk yang tidak Islami. Mereka sekedar exist di Dunia ini dan dapat dipastikan tidak pernah beresensi.

Semut yang hidup sepuluh abad yang lalu dapat dipastikan bahwa mereka membuat sarangnya sama seperti sarang semut di jaman kita sekarang ini. Setelah Nabi Musa dan Harun menyelamatkan bani Israil dari sepakterjang Fir'un, Samiri meni pu bani Israil dengan sihir anak lembu yang terbuat dari emas. Renungkanlah bagaimana mungkin bani Israil membelakangi Nabi Harun, mengikuti Samiri, sementara nabi Musa masih hi dup ketika itu. Mereka berpatahbalik sebagaimana berpatah balik ummat Muhammad, membelakangi Imam Ali, penerus keimamahan Rasul. Apabila kita tidak mampu berpikir bagai mana mungkin Ummat Muhammad berpatahbalik, renungkan lah bagaimana ummat Nabi Musa dan Harun berpatahbalik. Demikianlah Allah membuat kesamaan antara Imam Ali de ngan Nabi Harun, dimana Harun ditinggalkan ummatnya, me ngikuti Samiri sementara Imam Ali ditinggalkan "ummatnya", mengikuti "Samiri cs" sepeninggal Rasulullah saww.

Kecuali ayat muhkamad, Al Qur-an itu tidak dapat dipahami tanpa pendampingnya. Pendamping Qur-an adalah Imam Ali, Fatimah az Zahara, Hassan dan Hussein plus 9 Imam lanju tannya. nabi berkata: “Wahai manusia sesungguhnya Aku me ninggalkan untuk kalian apa yang jika kalian berpegang kepa danya niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya sam pai menemuiku di Pancutan Kautsar, Kitab Allah dan Itrati Ah lul BaitKu”.(Hadis riwayat Tirmidzi, Ahmad, Thabrani, Thahawi dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albany dalam ki tabnya Silsilah Al Hadits Al Shahihah no 1761).

Hadis diatas adalah hadis Tsaqalain, disebut Tsaqalain karena berarti dua peninggalan yang berat, berharga atau dua pusa ka. Hadis ini menjelaskan tentang wasiat Rasulullah saww kepa da umatnya agar tidak sesat dengan cara berpegang teguh kepada Al Quran dan Itrati Ahlul Bait Rasul as. dan Kedua hal tersebut yang dimaksud dengan at Tsaqalain atau dua pe ninggalan yang berharga. Kebanyakan dari umat muslim lebih sering mendengar hadis dengan redaksi yang berbeda yaitu

Bahwa Rasulullah saww bersabda “wahai sekalian manusia se sungguhnya Aku telah meninggalkan pada kamu apa yang jika kamu pegang teguh pasti kamu sekalian tidak akan sesat selamanya yaitu Kitabullah dan Sunah Rasul-Nya”(Hadis riwa yat Malik dalam Al Muwatta dan Al Hakim dalam Al Mustadrak As Shahihain)

Hadist tersebut memiliki sanad yang dhaif dan yang lshahih adalah hadist dengan redaksi wa itraty ahlul baity atau hadist Tsaqalain. Walaupun pada dasarnya Kitabullah dan Sunah Rasulullah saww adalah dua sumber hukum yang mutlak bagi umat Islam dan hal ini telah ditetapkan dengan dalil yang qathi dari Al Quranul Karim. Sebenarnya tidak diragukan lagi bahwa hal ini bersifat pasti kebenarannya, tetapi yang ingin ditekankan disini bahwa Rasulullah saww telah berpesan kepada ummatnya untuk berpegang teguh kepada Kitabul lah dan Ahlul Bait Rasul as, karena redaksi inilah yang sanad nya shahih Sedangkan redaksi Kitabullah dan Sunah RasulNya memiliki sanad yang dhaif/palsu.

Kondisi orang Islam di zaman kita ini sepertinya sama dengan kondisi ketika Imam Hussein dan keluarga Rasulullah di bantai di Karbala dulu. Ironisnya mereka mengaku orang Islam tapi ketika Imam orang Islam ditindas mereka diam seribu satu ba hasa. Sepertinya orang semacam itu tidak punya semangat lagi dalam beragama. Sepertinya pikiran mereka hampa. Kalau kita telusuri ayat-ayat Qur-an, Allah memberitahukan ke pada orang-orang yang beriman agar kritis membaca feno mena . Ketika kita melihat awan, kita bertanya pada diri kita kenapa awan ada disana. Apakah awan itu sebetulnya dan apa penyebabnya hingga awan berada di angkasa. Lalu kita mendapat keterangan bahwa itu adalah bunga air yang di pancarkan dari lautan yang terbentang luas. Pasalnya adalah Matahari yang menerpa permukaan laut hingga membuat air yang dipermukaannya mengalami proses destilasi hingga membumbung ke angkasa. lalu ditiup angin hingga hujan le bat banyak menimpa gunung. Justru itulah rimba exist di le reng-lereng gunung. Dari gunung air itu menuju sungai dan akhirnya menggapai lautan kembali. Demikianlah proses siklon air, mensimbolisasikan 'mata air Islam' atau manusia yang se lalu hidup tak pernah mati. Sementara embun walaupun in dah tidak mampu menggapai sungai tapi musnah diterpa sinar matahari. Embun disimbolisasikan basyar yang bukan ma nusia dalam arti positif.

Ketika kita lihat gunung dan rimba, orang beriman juga tidak hampar. Mereka terus menganalisa untuk apa Allah menjadi kannya. Apakah hanya untuk dunianya binatang saja? Bukan. Ada lagi yang lebih penting dari sekedar dunia satwa. Di rim ba itu berlakunya hukum rimba dimana siapa yang kuat me makan yang lemah. Rupanya hukum rimba tidak hanya berla ku di rimba tapi juga di tempat yang banyak didomisili oleh makhluk yang bernama basyar. Dikampung dan di kota ba syar melakukan tindakan semena-mena terhadap kaum dhua fa. Basyar secara bergerombolan memangsakan kaum dhua fa dimana sepakterjangnya lebih ngeri daripada hukum di rimba belantara. Ketika kerbau dimangsa Harimau, kerbau te tap lari terbirit-birit walau hanya seekor harimau yang menge jarnya. Lebih aneh lagi domba, dimana tetap saja bermain dikawasan serigala dan tidak melawan sedikitpun ketika tu buhnya dilahap sang serigala.

Kaum dhuafa tidak seperti domba. Kerap kali muncul pemim pin dikalangan mereka. Ketika basyar memiliki power yang tidak dapat diimbanginya, Rimba dan gunung adalah ben teng yang paling ampuh untuk mengatur strateginya bagi pe juang kaum dhuafa. Inilah fungsi gunung dan rimba yang paling signifikan buat manusia Habil, untuk melindungi diri dari kekejaman manusia Qabil alis basyar. Apabila kaum dhuafa tidak memilih gunung dan rimba ketika hak azasinya diinjak-injak manusia Qabil, kaum dhuafa berobah statusnya menjadi domba. Justru itulah diberitahukan para ideolog bahwa yang sangat rugi di Akhirat kelak bukan saja manusia yang disim bolisasikan sebagai anjing, serigala dan tikus tapi juga domba.

Sebagaimana Allah telah mengklasifikasikan manusia di Akhi rat nanti kepada yang berwajah hitam muram dan putih berseri-seri, di Dunia juga para ideolog telah membagi manu sia kepada 2 klasifikasi, yaitu penindas dan yang tertindas. Realitanya sampai hari ini dapat kita saksikan bahwa manusia manusia penindas bersatu demi meraih "prestisnya" sementara korbannya manusia Habil yang tertindas bersatu berdasarkan nasib mereka, sama-sama merasa ditindas. Dalam realitanya juga kita tidak menafikan bahwa adanya kaum tertindas yang menohok kawan seiring. Orang tersebut termasuk kelas tertin das tapi memihak kepada penindas itu sendiri. Ini sebetulnya tipe manusia yang paling malang dalam hidupnya.

Ketika seorang kaum dhuafa yang dipaksakan kerja keras me mecahkan batu dipegunungan diangkat penindas sebagai mandornya, orang itu berobah sepakterjangnya terhadap ka wan senasib. Orang tersebut memperlakukan pekerja keras la innya seperti majikannya.

Ketika Suharto menindas kaum dhuafa dengan kendera an Golkarnya, kaum dhuafa membenci pegawai negeri disebabkan mereka dianggap sebagai golongan karya. Anehnya ada kaum dhuafa yang memihak golkar dise babkan ada anaknya yang pegawai negri atau pembo rong, padahal orang tersebut khatib mesjid. Ketika khatib ini menikmati kekayaan anaknya yang tidak halal itu, be liau serta merta memihak kaum mutakabbirun.

Kembali kepersoalan Koran Al-Ahram terbitan Mesir, mengundang orang orang beriman untuk berpikir siapakah mereka itu sebetulnya? Bukankah kita meragukan keislamannya ketika menganalisa sepakterjang mereka yang memihak pejabat rezim Zionis Israel. Apabila kita terus menganalisa kita juga mampu berpikir kenapa Israel yang sedikit jumlahnya dapat mengalahkan orang Arab yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan orang Israel. Sejak pertama sekali Israel melakukan interfensi ke Palestina takpernah mengalami keka lahan, kenapa? Dengan kata lain Saudi Arabiya, Mesir, Yordania dan Irak dengan mudahnya dikalahkan Israel, kenapa? Ketika Israel membombardir Libanon hingga hampir seluruh perumahan rakyat Libanon lenyap seketika, partai Hizbullah yang Syiah didikan Imam Khomaini itu tidak pernah lenyap. Mereka bangkit dengan serta merta menggempur tentara Israel dalam perang 33 hari hingga Israel luluhlantak dan mengaku kekalahannya, kenapa?

Seharusnya orang-orang yang kerapkali menuduh Syiah sebagai yahudi, dapat merenunginya hingga sadar justru orang tersebutlah yang secara tidak sadar telah menguntungkan yahudi dan melemah kan barisan Islam sendiri. Kemenangan Hizbullah atas Israel juga diiringi dengan pembangunan rumah rakyat Libanon secara gratis yang dibiayai RII, hingga AS kalap menuduh RII membiayai Hizbullah di Libanon, sedangkan mereka boleh membiayai Israel, betapa lugunya?

Ketika AS mengintervensi Irak, justru Saudi Arabia yang memberikan fasilitas tempat pemukiman serdadu as, kenapa? Masihkah kita mengira itu pemerintah Saudi Islam atau munafiqun. Ketika negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam mengusulkan agar menggunakan senjata petrodolar untuk melemahkan negara-negara pemasok senjata ke Israel justru Saudi yang duluan membantahnya agar tidak berhasil digunakan, kenapa? Sekarang negara pemasok senjata terbesar dari AS adalah Saudi Arabia dan Israel. Apakah beda Penguasa Arab dengan penguasa Israel? Rakyat di Negara-negara Arab tidak semuanya sama dengan penguasa, konon pula kalau mereka juga ditindas oleh penguasa sebagaimana penguasa Indonesia di jaman Suharto hingga jaman Yudhoyono menindas kaum dhuafa dalam system yang dhalim, hipokrit dan korrup itu..

Sepertinya sekarang ini tidak ada negara yang penduduknya beragama Islam berwibawa dimata Internasional kecuali RII, kenapa? Kalau anda tidak setuju dengan saya tolong tunjukkan mana negara yang berpenduduk Islam mayoritas, berwibawa dimata Internasional sekarang. Kenapa kita tidak mampu berpikir ketika dihadapkan pada suatu fenomena yang sangat menentukan? Apakah urat saraf kita sudah putus sebagaimana kata DR Hasan Muhammad Ditiro?

Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia










Tidak ada komentar:

Posting Komentar