MENGAPA ADA ORANG YANG ENGGAN MAKAN DURIAN?
SEBABNYA SUDAH KEKENYANGAN DENGAN SINGKONG
KALAU ANDA MAMPU MEMBERIKANNYA PROKLAT
BARULAH MUNGKIN UNTUK DICICIPI DURIANNYA.
LALU DIA BERKATA
ANDAIKATA KUTAU SUDAH DULU AKU MAKAN
BUAH DURIAN
hsndwsp
di
Ujung Dunia
BUAH DURIAN
hsndwsp
di
Ujung Dunia
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Firman Allah
swt. surat Al-Bayyinah ayat 7 :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّة
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka adalah sebaik-baiknya
penduduk bumi. (QS. Al Bayyinah [98]:7)
'
Selekas itu
pulalah, Rasulullah saww. meletakkan tangannya di atas pundak Imam Ali bin Abi
Thalib a.s., sedang para sahabat hadir dan menyaksikannya, seraya ber sabda:
“Hai Ali!, Kamu dan para syi’ahmu adalah sebaik-baiknya penduduk Bumi”. [1]
Dari sinilah,
kelompok ini disebut dengan nama “Syi’ah”, dan dinisbatkan kepada Ja’far
Ash-Shadiq a.s. karena mengikuti beliau dalam bidang fiqih. Selanjutnya kata Syi'ah dalam Qur-an
dapat anda telusuri di alinia-alinia berikut ini:
"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil
tiap ummah dengan Imamnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di
tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak
dianiaya sedikitpun" (QS. Al-Israa: 71)
http://islamitucinta.blogspot.no/2011/03/syiah-ada-dalam-al-quran-adakah-sunni.
htmlhttp://islamitucinta.blogspot.no/2011/03/syiah-ada-dalam-al-quran-adakah-sunni.html
html
'
Assalamu’alaikum. Maaf sebelumnya jikalau tulisan saya ini
dinilai kurang berkenan dan mengganggu. Saya hanya ingin menumpahkan sedikit
keluh kesah saya sela ma ini terkait syiah. Tapi sebelum ini agar anda percaya
kalau saya tidak sedang bertaqiyah, maka saya awali terlebih dahulu dengan
bersumpah bahwa demi Allah, Sam pai dengan sekarang saya tidak pernah bertemu
lalu berkenalan dengan orang-orang syiah, atau tidak ada satu orangpun yg
pernah saya temui, mereka mengaku sebagai orang syiah. Jika saya berbohong,
maka semoga Allah membinasakan saya dengan laknat-Nya!
Dulu, saya hanya tahu syiah sekedar nama dan hal-hal negatif
mengenai nya, na mun tatkala orang-orang ramai mengatakan bahwa syiah bukan
islam, maka mu lailah ter gerak hati saya untuk mencoba tabayyun kepada mereka
walau hanya melalui media internet (sebab saya tidak pernah berte mu dengan
orang-orang nya secara langsung). Dan beberapa bulan setelah saya pelajari,
akhirnya saya menjadi respek dan yakin bahwa Syi’ah adalah bagian dari islam! (Justeru
Syi’ah lah Islam murni, pen)
Nah, karena hal inilah saya mengajak kepada Anda untuk
bertabayyun juga. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik memba wa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ” [Al Hujuraat 6]
Begitupun dari Rasulullah saww bersabda:
“Bila dua orang yang bersengketa menghadap kamu, janganlah
kamu berbi cara sampai kamu mendengarkan seluruh keterangan dari orang kedua se
bagaimana kamu mendengarkan keterangan dari orang pertama.” (HR. Ah mad)
Banyak propaganda tulisan-tulisan yang beredar dewasa ini di
media bahwa imam 4 mazhab ahlus sunnah, yakni; syafi’i, maliki, hanafi dan
hanbali, menganggap bah wa keseluruhan syiah itu sesat bahkan bukan bagian dari
islam, dan diantara me reka ada yang dengan “tegas” menyatakan kafir kepada
orang-orang yg tidak mau memvonis kafir kepada mereka! Dalam hal ini saya pernah
membaca banta han dari orang Syi’ahnya sendiri bahwa yang dimaksud para imam 4
mazhab ahlus sunnah tersebut dalam kutipan teks asli dari kitab-kitabnya itu
adalah “rafidhah” (bukan “syiah”), dan perlu diketahui bahwa tidak semua Syiah
itu dicap sebagai rafidhah, sehingga ini artinya mereka tidak pernah menyatakan
kafir terhadap keseluruhan Syiah. Nah terkait rafidhah ini, para ulama Syiah
rujukan dari Iran sendiri sebenarnya banyak yang menentangnya, bahkan di
antaranya menyatakan bah wa rafidhah adalah Syiah ekstrimis yg sesat, karena
adanya fatwa dari “imam” Kho meini & khamenei melarang keras untuk
melaknat, mengkafirkan atau menghina symbol-symbol (para sahabat Nabi) yang
dimuliakan oleh Ahlus sunnah.
Namun walau demikian, ternyata masih banyak para “ulama”
beserta pengikut nya dari pihak sunni yang sudah tahu hal tersebut namun tidak
mau mempercayai nya dengan alasan itu hanyalah taqiyah, padahal urusan hati
hanya Allah yang tahu dan berhak menilainya. Lebih dari itu, mereka tidak hanya
segan-segan men cap semua syiah adalah kafir, bahkan sebagian yang lain berani
memvonis kafir kepada orang-orang yang tidak mau memvonis syiah sebagai kafir,
dan yang lebih parah lagi mereka tanpa merasa berdosa dengan tega menggunakan
hadits dhaif untuk mengajak dan menyuruh orang-orang untuk membunuh orang-orang
Syiah.
https://secondprince.wordpress.com/2015/11/25/abu-jibril-berhujjah-dengan-hadis-dhaif-untuk-menyerukan-membunuh-orang-syiah/
Na’udzubillah tsumma na’udzubillah. Maka jika anda termasuk
orang yang demi kian, saran saya lebih takutlah Anda kepada sabda Rasulullah
saww berikut ini:
“Barang siapa mngatakan kafir terhadap seseorang (apalagi
banyak) pada hal yang dituduhkan sebenarnya masih muslim, maka tuduhan itu akan
ber balik kepada si penuduh.” Jika mau direnungkan, sabda Rasulullah saww ter
sebut lebih dijamin kebenarannya daripada pendapat sebagian “ulama” yang
menganggap kafir kepada orang yang tidak mengangap Syiah kafir, yang belum
tentu diakhirat terbukti kebenarannya. Jika seandainya apa yang dituduhkan itu
ternyata tidak benar, apakah anda benar-benar siap ji ka di akhirat kelak
ternyata andalah yang berstatus sebagai kafir murtad, se bagaimana sabda
Rasulullah saww tersebut?
Belum lagi yang sekedar mendukung pembunuhan orang-orang
Syi’ah yang jika ternyata mereka masih berstatus sebagai Muslim, Rasulullah
saww pernah menga takan bahwa mereka (pendukung pembunuhan itu) diakhirat kelak
terputus dari rahmat Allah! Maka siapkah anda menjadi salah seorang yang
terputus dari rah mat Allah? Siapkah anda jadi kaum yang muflisin karena nya?
Wal’iyadzubillah. Maka lebih baik kita berhati-hati untuk tidak langsung
ikut-ikutan memvonis kafir (apalagi sebelum bertabayyun). Toh adanya pia gam
Madinah Amman message (baca: ammanmessage.com) yang dida lamnya ditanda tangani
oleh lebih dari 500an ulama di seluruh dunia, me reka menyepakati bhwa mazhab
Islam terdiri dari 8 yang diakui, yang dian taranya adalah mazhab syiah
Imamiyah Itsna Asy’ariy yah/Islam mazhab Ja’fari, Ismailiyah dan Zaydiyah).
Ada sejumlah hal yang sering diulang-ulang dan dijadikan
sebagai bahan perbin cangan oleh orang-orang untuk menyerang Syiah, yang bahkan
bebe rapa dian taranya setelah saya tabayyuni hanya terhitung sebagai kedusta
an. 12 hal dian taranya telah saya
rangkum sbb:
1. Syahadatnya syiah
Syiah Imamiyah 12 memiliki 3 kalimah syahadah. Disamping
“Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah dan Ali adalah Wali
Allah.” Dan memang be nar bahwa Imam Ali adalah wali Allah, sebagaimana
dituliskan:
”Imran bin
Husain meriwayatkan bahawa Nabi saaw bersabda, ‘Sesungguhnya Ali dariku dan aku
dari Ali. Ali adalah wali setiap mukmin sesudahku’..”
[Sahih
al-Tirmidhi, jilid 5, hlm 236, al Sahih Ibn Habban jilid 1 hlm 383, Mustadrak
al Hakim , jilid 3, hlm 119, Sunan al Nasai jilid 5 hlm 132, Ibn Abi Shaiba
jilid 6 hlm 383 Musnad Abu Yala jilid 1 hlm 293]”
Lantas,
apakah salah menambahkan kalimah syahadah itu, apalagi sampai dicap ka fir lagi
murtad? Tidak! Karena Rasulullah sendiri pernah menambah kan kalimat sya hadah
menjadi beberapa kalimat, bukan hanya dua kalimah saja.
Hadis riwayat
Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: Rasulullah saww bersabda: ”Ba rang siapa
mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sema ta, tidak ada
sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa
Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang
dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan
bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari
delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan. (Shahih Muslim Ringkasan Shahih
Muslim, No.41)
2. Shalatnya
Syiah
Mengenai
shalat itu tiap mazhab berbeda-beda, bukan hanya terjadi di kala ngan sun
ni-syiah saja, melainkan sesama sunni yg empat mazhabpun demi kian adanya. Sha
latnya orang syiah tidak bersedekap, maka ketahuilah bah wa imam malikpun berij
tihad demikian. Silahkan
baca:
https://ejajufri.wordpress.com/2009/01/20/fikih-shalat-lima-mazhab/
Bahkan mazhab Hanafi menyatakan bahwa shalat fardhu bukan
hanya 5 waktu, akan tetapi 6 waktu dengan witir. Silahkan dibaca:
http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1206083676&=shalat-witir-hukumnya-wajib.htm
Begitupun tentang Syiah shalat hanya dalam 3 waktu saja
(dijamak) tanpa danya rukhshah dan udzur syar’i yg mana ini juga bersumber dari
referensi sunni yg berla bel shahih:
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabii’ Az Zahraaniy
yang berkata telah menceritakan kepada kami Hammaad dari Zubair bin Khirriit
dari ‘Abdul lah bin Syaqiiq yang berkata Ibnu ‘Abbas berkhutbah kepada kami
pada suatu hari sete lah ‘Ashar sampai terbenamnya matahari dan nampak
bintang-bintang maka orang-orang pun mulai menyerukan “shalat,shalat”. Kemudian
datang seorang dari Bani Tamim yang tidak henti-hentinya menye rukan
“shalat,shalat”. Maka Ibnu ‘Abbas berkata “engkau ingin mengajariku Sunnah?
Celakalah engkau, kemudian Ibnu ‘Abbas ber kata “aku telah me lihat Rasulullah
saww menjama’ shalat Zhuhur-Ashar dan Maghrib-Isyaa’. ‘Abdullah bin Syaqiiq
berkata “dalam hatiku muncul sesuatu yang meng ganjal, maka aku mendatangi Abu
Hurairah dan bertanya kepadanya, maka ia membenarkan ucapannya [Ibnu ‘Abbas]
[Shahih Muslim 1/490 no 705]
Apakah berkhutbah atau menyampaikan ilmu termasuk perkara
berat men desak? Tidak! Bukankah begitu mudah untuk berhenti sejenak untuk
melaksa nakan shalat? Kalau ada yg menganggap bhwa shalat jama’ tersebut mem
permainkan syari’at atau lalai maka itu berarti ia menuduh Ibnu ‘Abbaas telah
mempermainkan sya ri’at.
Telah menceritakan kepada kami Muusa bin Haruun yang berkata
telah mencerita kan kepada kami Dawud bin ‘Amru Adh Dhabiy yang berkata telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim Ath Tha’ifiy dari ‘Amru bin Diinar
dari Jabir bin Zaid dari Ibnu ‘Abbaas yang berkata Rasulullah saww shalat
delapan rakaat se kaligus dan tujuh raka’at sekaligus bukan karena sakit dan
tanpa sebab tertentu [uzur] [Mu’jam Al Kabir 12/177 no 12807]
Baca selengkapnya:
https://secondprince.wordpress.com/2015/02/24/shalat-tiga-waktu-dengan-alasan-jama-kritik-untuk-muhammad-abdurrahman-al-amiry/
Abdurrazaq menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan
kepada kami, dari Abu Az Zubair dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia
berkata “Nabi saww men jama’ Zhu hur dengan Ashar di Madinah ketika tidak
sedang be pergian dan tidak pula dalam kondisi takut(khawatir)”. Ia
(Sa’id) berkata “Wahai Abu Al Abbas me ngapa Beliau me lakukan itu?”. Ibnu
Abbas menjawab “Beliau ingin agar tidak memberatkan seorang pun dari ummatnya”.
(Hadis Riwayat Ahmad dalam Mus nad Ahmad jilid III no 2557, di nyatakan shahih
oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir). Baca selengkapnya:
https://secondprince.wordpress.com/2008/06/20/shalat-jama-dibolehkan-tanpa-syarat/
3. Nikah mut’ah
https://achehkarbala.blogspot.no/2013/08/jawaban-hsndwsp-tentang-boleh-tidaknya.html
Menurut syiah, nikah mut’ah itu dihalalkan oleh Rasulullah,
bahkan sampai beliau wafatpun status hukumnya masih halal. namun beberapa waktu
kemudian akhirnya di haramkan ketika Umar bin Khaththab menjadi khalifah. Hal
ini masyhur bukan dikalangan syiah saja, tetapi dari pihak sunnipun ada. Bisa
dilihat beberapa diantaranya:
'
Ibn Katsir
menjelaskan: “Bukhari mengatakan bahwa Umar telah melarang setiap o rang
untuk melakukan nikah mut’ah”. Lihat referensi Sunni dalam Tafsir Ibn Katsir,
V1, hal. 233.
Di dalam tafsir Sunni yang lain disebutkan bahwa: Umar suatu
waktu berpida to di atas mimbar sambil mengatakan:”Wahai sekalian manusia, ada
tiga hal yang diper bo lehkan di zaman Rasulullah dan saya melarang dan mengha
ramkan semua nya. Ketiga hal itu adalah nikahmut’ah, haji tamattu’ dan
mengucapkan ‘Hayya ‘ala khairil ‘amal’.” Referensi Sunni:
1. Syarh al-Tajrid oleh al-Fadhil al-Qosyaji (bagian Imamah)
2.
Al-Mustaniran oleh Tabari
3.
Al-Mustabin oleh Tabari
4. Sekedar
catatan, hal ketiga yang dilarang oleh Umar yang disebut dalam kuti pan di atas
adalah ucapan adzan dan qamat setelah kalimat Hayya alal falakh.
Bahkan ketika Ibn ‘Umar ditanya tentang mut’ah, ia memberi
fatwa tentang keha lalan nya. Kemudian mereka mempertentangkannya dengan ucapan
ayahnya. Tetapi ia bertanya kepada mereka, “Perintah siapakah yang lebih patut
diikuti, perintah Rasul Allah saww atau ‘Umar?”
Imam Ali bin Abi Thalib ra mengatakan: “Mut’ah adalah suatu
karunia dari Allah. Seki ranya tidak ada Umar yang melarangnya, maka tidak akan
ada orang yang berzina kecuali yang benar-benar bejat (shaqi).” Silahkan
merujuk pada beberapa kitab tafsir Sunni berikut: 1. Tafsir Al-Kabir, oleh
al-Tsa’labi, komentar tentang ayat 2:242. Tafsir Al-Kabir, oleh Fakhr al-Razi,
V3, hal. 200, komentar tentang ayat2:24 3. Tafsir Al-Kabir, oleh Ibn Jarir
al-Tabari, komentar tentang ayat 2:24dengan silsilah perawi yang otentik, V8,
hal. 178, hadits no. 9042 4. Tafsiral-Durr al-Mantsur, oleh al-Suyuti, V2, hal.
140, dari beberapa perawi 5.Tafsir al-Qurtubi, V5, hal. 130, komentar tentang
ayat 2:24 6. Tafsir IbnHayyan, V3, hal. 218, komentar tentang ayat 2:24 7.
Tafsir Nisaburi, olehAl-Nisaburi (abad kedelapan) 8. Ahkam al-Quran, oleh
Jassas, V2, hal. 179,komentar tentang ayat 2:24 9
DLL, Selengkapnya baca:
http://yatimkarbala.blogspot.co.id/2011/01/mutah-bukti-bukti-dari-alquran-dan.html
Dan mengenai nikah mut’ah ini, ternyata banyak
manipulasi/kepalsuan yg dibuat utk menyerang Syiah. Beberapa diantaranya sbb:
https://secondprince.wordpress.com/2014/12/06/kedustaan-muhammad-abdurahman-al-amiry-fatwa-imam-besar-syiah-yang-mengancam-emilia-renita/
https://secondprince.wordpress.com/2014/11/29/kedustaan-muhammad-abdurrahman-al-amiriy-terhadap-syiah-dalam-dialog-dengan-emilia-renita/
4. Syiah mencaci maki para Sahabat
memang diakui bhwa sebagian kecil pnganut Syiah ada yg sampai
melak nat para sahabat itu, katakanlah oknum. setiap manusia, entah itu dari
pihak Sunni, Syi’ah, a taupun non muslim, pastilah tidak lepas dari adanya
oknum. Justeru para pengu rusnya adalah manusia biasa yg tidak luput dari salah
dan khilaf. Tetapi juga tidak sedikit para penganutnya yang tidak bersikap
demikian. Yang dilakukan mereka itu bukan menghina para sahabat, hanya saja
sekedar memberi tahu kesalahan-kesala hanya secara elegan, tidak lebih!
Dan jika pengkafiran terhadap Syiah ini karena sebagian
diantara mereka meng kafir kan sebagian para sahabat, lantas bagaimana dengan
para mujahilun ISIS yang mengkafirkan lalu menghalalkan darah kaum muslim yang
menerima de mokrasi, baik dari kalangan pemerintahnya, maupun warga sipil nya,
bahkan de ngan terang-tera ngan mereka mencap kafir murtad terhadap M. Mursi
(mantan presiden Mesir) cs, memerangi Hamas, FSA, dan lain-lain kenapa hanya
sebatas cap khawarij saja, tidak sampai di cap kafir juga? Maka bersikap
adillah! (mustahil kita berbicara keadilan dengan kaum yang sesat macam maling
berteriak maling, pen)
Saran saya jika ada orang yang seenak udelnya sendiri main
takfir, cukupkan saja dengan membawakan hadits Rasulullah saww yang intinya cap
kafir di balas kafir, tanpa perlu kita ikut-ikutan mengkafirkannya juga. Ini
hanya lebih kepada sikap ber hati-hati saja dengan cap seperti itu, karena
takutnya ma lah akan menjadi senjata makan tuan.
Dan jika ada anggapan bahwa Syi’ah mengkafirkan hampir semua
sahabat nabi, maka katakanlah itu hanyalah fitnah belaka! Baca:
https://secondprince.wordpress.com/2014/03/27/benarkah-mazhab-syiah-mengkafirkan-mayoritas-sahabat-nabi/
http://zadandunia.blogspot.co.id/2012/07/kesesatan-syiah-ataukah-kesesatan-sunni.html
Sebagaimana yang telah dijelaskan diawal bahwa para ulama
Syiah di Iran telah me nyepakati bahwa haram hukunya menghina symbol-simbol
(para sahabat) yang di muliakan saudara-saudara kita dari Ahlussunnah. Tetapi
walaupun demi kian, ternyata masih saja ada sebagian orang dari Sunni berat
menerimanya bahkan mementah kannya dengan alasan itu hanya taqiyah lalu
menggeneralisir semua orang Syi’ah seperti itu. Jika anda sakit hati de ngan
oknum Syi’ah yang mencaci-maki para sa habat, maka sama halnya dengan Syi’ah
yang sakit hati juga terhadap ajaran sunni (ahlus sunnah) yang menyatakan
bahwa:
Kedua orangtua Rasulullah saww (Abdullah dan Siti Aminah)
serta paman nya (Abu Thalib) adalah termasuk orang kafir dan masuk neraka?
(baca:
http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2008/06/kafirkah-kedua-orang-tua-nabi-sebuah.html)
Nabi Musa dan Nabi Muhammad tidak patuh kepada Allah dengan
naik-turun langit bolak-balik sampai 6x untuk memohon perintah Shalat agar
dikurangi dari 50x men jadi 5x sehari pada peristiwa isra’ mi’raj dalam hadits
shahih Bukhary & Muslim (baca:
http://www.Madinatuliman.com/3/5/280-perjalanan-rasulullah-dan-perintah-shalat.html)
Kalau kita renungkan, kok berani-beraninya ya mereka
menentang keputu san Allah? Dan bukankah ini secara tidak langsung/menyiratkan
seolah-olah Nabi Musa as lebih
mengetahui daripada Allah swt? Kalau dikalkulasikan shalat 50x dlm
sehari/24 jam itu artinya kita setidaknya harus menyicil shalat 2x/jam
(termasuk pada jam tidur malam), sanggupkah kita? Allah tidak akan membebani
hamba-Nya melebihi kemam puannya. Sehingga jelas 2 hadits tersebut walaupun
kedudukannya shahih tetap tidak bisa diterima oleh ‘akal sehat. Dan saya lebih
memilih pendapat/pandangan Syiah yang menyata kan itu hanya kisah isra’iliyyat.
Yang benar menurut mereka ada lah bahwa Nabi Muhammad saww kala itu langsung bertemu
dengan Allah tanpa se belumnya bertemu dengan orang lain (para Nabi), dan Allah
pun langsung memerin tahkan shalat 5x/hari (bukan 50x). Jika ada bantahan yg
dimaksud 50x shalat itu dalam 2 hadits shahih tersebut hanyalah kiasan, yakni
maksud nya adalah kita melaksanakan shalat 5x seakan-akan dikalikan 10 sehingga
menjadi 50x dalam sehari, itu tidak benar! Sebab jelas-jelas dinyatakan pada 2
hadits shahih tersebut bahwa Allah mulanya menyuruh ummat islam untuk shalat
50x (bukan sebagai kiasan 5x = 50x).
Adanya pemikiran tajsim (kefahaman Allah berjism) dan tashbih
(kefahaman Allah menyamai makhluk) dari kalangan salafi yang menyatakan bahwa
Allah mempu nyai tangan, kaki, wajah dan anggota tubuh lainnya, lalu Allah bisa
duduk, berdiri, berjalan, melompat sebagaimana makhluk lainnya. Penje lasan dan
bantahan secara gam blang pada masalah ini telah dibahas pada halaman-halaman
tera khir di e-book kitab “Kebenaran yang hilang” yang bisa anda download
dibawah postingan, dan lain-lain masih banyak lagi.
Dan rasanya tidak tepat juga jika pihak sunni menyatakan bhwa
semua sahabat ada lah adil, baik dan lebih mulia diantara kita. Bahkan jika
dikritik dan disebut kesalahan kesalahannya, maka ini akan mngakibatkan pelaku
nya jatuh kepada kafir, murtad dari islam. Padahal pernyataan tersebut
bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Ha dits sbb:
"Suatu hari.. Nabi bertanya: "Siapakah hamba Allah
yg mulia?" Sahabat menja wab: "Para Malaikat ya Rasulullah"
Sahabat: "Tentulah para Nabi, mereka lah yang mulia" Nabi tersenyum
lalu berkata: "Ya, mereka mulia tetapi ada yg lebih mulia" Para Saha
bat terdiam lalu berkata: "adakah kami yg mulia itu ya Rasulullah?"
Nabi berkata: "Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian
membantu perju anganku, teta pi bukan kalian yang aku maksudkan. Nabi
menundukkan wajah nya, menitiskan air mata sehingga membasahi pipi dan
janggutnya lalu berkata: "Wahai sahabatku, mereka adalah manusia-manusia
yang lahir jauh setelah wafat nya aku, mereka ter lalu mencintai Allah &
tahukah kalian, mereka tidak pernah melihatku, mereka hidup tidak dekat
denganku seperti kalian tetapi mereka sangat rindu kepadaku & sak sikanlah
wahai sahabatku bahwa AKU SANGAT RINDU PADA MEREKA. MERE KALAH UMAMTKU!!
[Musnad Ahmad bin Hanbal juz 4 hal 106]
5. Syiah menyembah Ali sbg Tuhan?
Menurut mereka, kitab-kitab Syi’ah apalagi yang terjemahan
bahasa Arab telah ba nyak dipalsukan (mungkin oleh oknum salafi). salah satunya
adalah ini:
https://syiahnews.wordpress.com/2010/12/25/pelurusan-sarjana-sunni-atas-pemalsuan-kitab-kasyful-asrar-karya-imam-khomaini-oleh-wahabbi-dr-ibrahim-ad-dasuki-syata-membongkar-kejahatan-wahabbi/
Maka jika anda bertabayyun dgn membaca buku-buku Syi’ah dari
penerbit yang tidak atau kurang bisa dipercaya, yang dari bahasa Arab kemudian
di terjemahkan ke dalam bahasa kita, lalu melihat ada isi yg dinilai tidak
sesuai dengan akal sehat, itu bisa jadi kitabnya telah dipalsukan. Namun saya
pikir sayangnya terhadap hal ini, sebagian dari orang-orang syiahpun ada yang
membaca lalu membenarkannya, sehingga mereka ikut tertipu. Dan sialnya, hal
seperti ini dijadikan pembenaran oleh orang-orang Sunni untuk menuduh sebagian Syi’ah itu
menyimpang seperti ada yang sampai menuhankan Ali. Tidak berhenti sampai disitu,
oknum-oknum jahil dari kalangan Sunni mem buat berita fitnah, salah satunya
terhadap Ibu Emilia Renita AZ dari adanya screenshot socmed yg mnyatakan bahwa
bliau menganggap Ali sebagai Tuhan, dan
diakuinya hanya fitnah belaka.
Cobalah berpikir dengan jernih dan akal sehat..
seghuluw-ghuluwnya orang, mereka tidak akan sampai menyembah orang yang
dikaguminya, kcuali orang yg dikagumi nya itu mengklaim dirinya sebagai Tuhan,
atau adanya pemberitaan bhwa dirinya adalah Tuhan (seperti yang disangkakan
ummat Kristiani terhadap Yesus), sedang kan Imam Ali (maupun para pngikutnya)
sa ya belum pernah menemukan dari sum ber Syiahnya sendiri yang menya takan
demikian! Adapun terkait Abdullah bin Saba, dari sumber Syiah, ter dapat
khilafiyah atau perbedaan cerita dan sudut pandang. Di satu sisi se bagian mereka
menyatakan bahwa dia adalah tokoh fiktif. Dan sebagian lainnya menyatakan bahwa
dia memang ada namun berbeda kisahnya dari pihak sunni. Baca
ini:
https://secondprince.wordpress.com/2014/07/24/kisah-pembakaran-abdullah-bin-saba-dalam-kitab-syiah/
http://secondprince.wordpress.com/2010/06/05/studi-kritis-riwayat-imam-ali-membakar-kaum-murtad-bantahan-terhadap-salafy/
O iya, Selain
kitab-kitab Syi’ah yg dipalsukan, ternyata mantan ulama syiah palsupun dibuat
kitabnya:
https://secondprince.wordpress.com/2010/05/27/kedustaan-penulis-kitab-lillahi-tsuma-lil-tarikh-%E2%80%9Cmengapa-saya-keluar-dari-syiah%E2%80%9D-sayyid-husain-al-musawi/
6. Syiah
menabikan Ali?
Kang Jalal
mengatakan: “Imam ‘Ali lebih dari sahabat yang lain, semua me ngakui hal itu,
baik Syi’ah maupun Sunni. Imam ‘Ali adalah putera dari pa man yang membesar kan
Rasulullah saww, sekaligus suami dari putri kesa yangannya, Fathimah az-Zahra.
Secara logis, tidak mungkin Rasulullah meni kahkan putri satu-satunya dengan
orang yang tidak beliau ketahui kebaikan dan track record-nya. Belum lagi,
sebuah hadis yang menyebutkan “Muham mad adalah kota ilmu, dan Ali adalah
pintunya”. Hadist ini
cukup kuat untuk memperlihatkan betapa luar biasanya Imam ‘Ali. Dialah satu-sa
tunya manu sia yang lahir di dalam Baitullah. Luar biasa istimewa bukan, maka
wajar lah Ali begitu dikultuskan. Namun, Syiah paham betul, Muhammadlah Nabi te
rakhir, maka kesalahan fatal lagilah yang kalian lakukan, jika berpikir meng
kultuskan Ali sa ma dengan menganggap mereka menjadikan Ali sebagai Nabi.”
Adapun mengenai gelar ‘alaihis salam dibelakang nama Imam Ali
atau ke turunan-ke turunannya, itu bukan berarti bahwa mereka adalah Nabi. Ka
rena jika demikian maka Imam al Bukhari pun telah menganggap beliau se bagai
Nabi baru, karena Bukhari sendiri di dalam beberap hadits shahihnya menyebutkan
Imam Ali bin Abi Thalib de gan gelar alaihis salam (as) dibe lakang namanya.
https://secondprince.wordpress.com/2009/12/14/shahih-bukhari-alaihis-salam-kepada-ahlul-bait-sayyidah-fathimah-imam-ali-imam-hasan-dan-imam-husain/
7. Taqiyah
Saya heran, banyak sekali orang membenci dan mencap jelek
orang yang bertaqi yah tanpa membayangkan terlebih dahulu jika ia ada di posisi
mereka. Coba anda renungi sejenak, jika anda adalah penduduk suriah yg
wilayahnya dikuasai oleh IS(IS), orang-orang ISIS memaksakan bai’atnya kepada
Anda untuk menjadikan Us man al-Baghdadi sebagai Khalifah, dan mereka
mngancamnya dengan pembunu han jika anda, dkk menolaknya. namun anda dalam hati
menolak bahkan membenci nya, lantas apa yg akan anda lakukan? Apakah menolak
bai’at tetapi nyawa yang menjadi taruhannya, atau menerima tetapi dalam hati
menolak (taqiyah)? Nah, begitu pun jika anda adalah penganut Syiah, jika
dilingkungan anda diketahui oleh orang-orang
sekitar bahwa anda syiah, maka akan terjadi konflik besar yg bahkan
adanya ancaman pembunuhan terhadap anda, maka apa yg akan anda lakukan, taqiyah
juga bukan? Maka bijaklah dalam mengambil keputusan.
Dan tentu perihal taqiyah ini menurut Syiah ada dalilnya di
dalam al Qur’an, namun berbeda penafsiran dengan sebagian kalangan dari ahlus
sunnah yang menyatakan bahwa taqiyah hanya bisa diberlakukan antara kaum muslim
yg ditindas oleh kaum kafir saja. Tetapi salah satu pihak ahlus sunnah yang
sependapat dengan ini datang dari mazhab Syafi’i menyatakan bahwa jika kondisi
pertikaian antara sesama kaum muslimin sebagaimana pertikaian antara kaum muslimin
dan kafir maka diperbolehkan bertaqiyah, untuk menjaga jiwa (dari ganguan pihak
lain) (at-Tafsir al-Kabir jilid 8 halaman 13). Maka tidak perlulah kita mencap
kaum syiah sebagai munafik karena perihal taqiyah ini, berbijaksanalah terhadap
perkara khilafiyah apapun itu.
Dan perihal taqiyah ini berbeda dgn perihal tauriyah. Orang2
sunni memban tah kaum syiah perihal taqiyah ini dgn menyamakannya sbg tauriyah.
Kedu anya jelas berbeda. Jika tauriyah adalah mngatakan sebuah kebohongan tp
didalamnya trdpt kebenaran yg bertujuan utk mengelabui seseorang. Con toh; jika
2 an sedang bertikai (si A & si B), maka seorang pendamai mengatakan kepada
2 orang itu diwaktu dan tempat yang berbeda, bahwa si A slalu mendo’akan anda
(si B dalam kebaikan, begitupun sebaliknya si pendamai ini kepada si B mengatakan
hal yang sama, tetapi dalam hal ini si pendamai tidaklah berbohong, karena
dalam bacaan shalat tiap muslim mendo’akan kebaikan terhadap muslim yang
lainnya, maka secara tidak langsungpun si A & si B juga saling mendo’akan.
Berbeda dengan taqiyah yg asli berbohong menyembunyikan identitas diri dengan
tujuan menghindari konflik atau kerugian atas dirinya. Dan jelaslah apa yg
dinyatakan imam Syafi’i tersebut adalah perihal taqiyah, bukan tauriyah.
8. Khilafiyah, isteri-isteri Nabi termasuk Ahlulbait juga?
Terkait siapa ahlul bait antara pendapat sunni dan syiah
memang terdapat ikhtilaf, tetapi bukan berarti hal yg demikian dapat membuat
pelakunya kluar dari islam. Syi‘ahpun mempunyai alasan yg saya rasa cukup
syar'i dlm hal tsb. Silahkan baca ini:
https://secondprince.wordpress.com/2010/02/24/hadis-yang-menjelaskan-siapa-ahlul-bait-yang-disucikan-dalam-al-ahzab-33/
https://secondprince.wordpress.com/2010/01/21/dalil-ahlul-bait-bukanlah-istri-istri-nabi/
https://secondprince.wordpress.com/2011/04/30/pengakuan-ummu-salamah-dirinya-bukan-ahlul-bait-dalam-al-ahzab-33/dll
9. Al Qur’an
Syi’ah beda dengan sunni, dan adanya tahrif al Qur’an?
Kitab suci
kaum Muslim Syi’ah ya sama, al Qur'an. Di Syi’ah ada yg namanya mushaf Fatimah,
dan itu bukan al Qur'an, hanya tulisan-tulisan Fatimah az-zahra yang di
kumpulkan dalam bentuk mushaf. Apa kandungan sebenar nya Mushaf Fathimah? Hal
itu dijelaskan dalam riwayat Al Kafiy selanjutnya dari Abu Ubaidah dari Abu ‘Ab
dullah [‘alaihis sa laam]
[seorang]
berkata “apa itu Mushaf Faathimah?”. Abu ‘Abdillah terdiam beberapa lama, lalu
berkata “Sesungguhnya kalian benar-benar ingin mempe lajari apa-apa yang kalian
inginkan dan tidak kalian inginkan. Sesungguhnya Faathimah hidup selama 75 hari
sepeninggal Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] Ia sangat merasakan kese
dihan atas kematian ayahnya. Maka pada waktu itu, Jibriil datang kepadanya dan
me ngucapkan ta’ziyyah atas kematian ayahnya, menghiburnya, serta mengabarkan
ke padanya tentang keadaan ayahnya dan kedudukannya [di sisi Allah]. Jibril
juga me ngabarkan kepadanya tentang apa yang akan terjadi terhadap keturunannya
setelah Faathimah meninggal. Dan selama itu Imam ‘Ali mencatatnya. Inilah kitab
Mushaf Faathimah [Al Kaafiy Al Kulainiy
1/241]
Selengkapnya:
https://secondprince.wordpress.com/2013/11/17/mengenal-mushaf-fathimah-di-sisi-mazhab-syiah/
NB: Anda tidak perlu keberatan karena Jibril berbicara dengan
Fatimah seakan - akan dia seorang Nabi, karena sebelumnya Jibril juga pernah
berbicara dengan Mar yam (Ibu Nabi ‘Isa. as), dll.
Dan mengenai ta’rif al Qur’an, bisa dibaca disini:
https://secondprince.wordpress.com/2008/02/07/akidah-syiah-tentang-al-quran/'
Jika belum puas, silahkan dicari sendiri.
10. Siapakah Abdullah bin Saba?
Berikut saya tuliskan tentang Abdullah bin Saba' yang
sebenarnya adalah tokoh fiktif, yang sumbernya baik dari ahlusunnah maupun
syiah. Seorang ulama syiah, yaitu Ayatullah Murtadla 'Askari mencoba untuk
meneliti tentang keberadaan Abdullah bin Saba'. Dan hasilnya, beliau menyatakan
bahwa berdasarkan peneliti an sejarah dan periwayatan hadits, maka sebenarnya
Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif. Dan ha sil penelusuran dan penelitian
tersebut beliau tuangkan dalam buku beliau yang ber judul :
1. Abdullah
bin Saba' wa Asatir Ukhra.
2. Khomsun wa
Mi'atun Shahabi Mukhtalaq.
Cerita tentang riwayat-riwayat oleh Abdullah
bin Saba' hanya bersumber dari satu orang (sumber tunggal), yaitu Saif bin Umar
At-Tamimi. Mengenai sosok Saif bin Umar At-Tamimi, para ulama ahli jarh wa
ta'dil telah memberikan nilai merah/buruk kepadanya. Berikut komentar mereka tentang Saif
At-Tamimi tersebut :
1. Yahya bin Mun'im, mengatakan : "Riwayat-riwayatnya
lemah dan tidak berguna".
2. An-Nasa'i dalam Sunan-nya, mengatakan :
"Riwayat-riwayatnya lemah dan harus diabaikan, karena ia adalah orang yang
tidak dapat diandalkan dan tidak patut dipercaya".
3. Abu Dawud, mengatakan : "Tidak ada harganya, ia
seorang pembohong".
4. Ibn Abi Hatim, mengatakan : "Mereka telah
meninggalkan riwayat-riwayatnya".
5. Ibn Al-Sakan, mengatakan : "Riwayatnya lemah
(dlo'if)".
6. Ibn 'Adi mengatakan : "Riwayatnya lemah, sebagian
dari riwayatnya terkenal namun bagian terbesar dari riwayat-riwayatnya adalah
mungkar dan tidak diikuti".
7. Al-Hakim, mengatakan : "Riwayat-riwayatnya telah
ditinggalkan, ia dituduh zindiq".
8. Ibn Hibban, mengatakan : "Ia terdakwa sebagai zindiq
dan memalsukan riwayat-riwayat".
Dan para ulama ahlusunnah lainnya yang tidak mempercayainya,
seperti Khatib Al-Baghdady, Ibn Abdil Barr, Ibnu Hajar, dll.
Sehingga jelas sekali keberadaan Abdullah bin Saba' ini
adalah fiktif, dikarenakan hanya bersumber dari satu orang yaitu Saif
At-Tamimi, yang dinilai cacat, pemalsu, zindiq, dll.'
Oleh karena itu, tertolaknya riwayat tentang Abdullah bin
Saba' bukan hanya karena dalam jalur periwayatannya terdapat Saif At-Tamimi,
seperti hadits yang dikutip oleh Thabari; melainkan juga bahwa Saif At-Tamimi
merupakan sumber tunggal dari cerita keberadaan Abdullah bin Saba', seperti
riwayat-riwayat yang tercantum dalam buku karangan Saif At-Tamimi yang berjudul
“Al-Futuh” dan “Al-Jamal”.
Dengan predikat semacam itu, maka sudah semestinya setiap
kisah yang diriwayat kan secara tunggal dari Saif At-Tamimi tidak bisa
dipercaya, baik dalam syari'at mau pun tarikh, dll.
Ibnu Hajar dalam
bukunya berjudul "Lisanul Mizan", mengatakan : "Berita-berita
ten tang Abdullah bin Saba' dalam sejarah memang terkenal, tetapi tidak satupun
ber nilai riwayat".
Ibnu Hajar juga mengatakan : "Ibnu Asakir kemudian
meriwayatkan sebuah cerita panjang dari Saif bin Umar At-Tamimi dalam kitab
Al-Futuh yang tidak shohih sanad-sanadnya"
Ref. Ahlusunnah: Ibnu Hajar Al-Asqolani, dalam "Lisanul
Mizan", jilid 3, hal. 289.
Sehingga semua jalur riwayat yang ada tentang Abdullah bin
Saba', sekali lagi, ha nya bersumber dari cerita Saif At-Tamimi tersebut. Jadi
jelas sekali bahwa riwayat-ri wayat tersebut tertolak berdasarkan predikat
buruk yang disandang oleh Saif At-Tamimi.
Dan buku Ayatullah Murtadla 'Askari tersebut di atas
merupakan sanggahan dan bantahan terhadap semua pendapat yang menyatakan
keberadaan Abdullah bin Saba', baik itu yang berasal dari ulama ahlusunnah
maupun ulama syiah terdahulu.
sumber:
Tanggapan atas buku gen syiah (silahkan download e-booknya dibawah postingan.)
11. Syiah
makan tai/kotoran imamnya dijamin masuk syurga?
Seperti yg
pernah saya ulas sebelumnya pada point ke 5 bhwa kitab2 syiah apalagi yg
terjemahan bahasa arab (lalu diterjemahkan ke dlm bahasa indonesia) telah bnyk
dipalsukan, sehingga mungkin perihal “Syiah makan tai/kotoran imamnya dijamin
masuk syurga” yang katanya dinukil dari kitab syiah adalah palsu. Toh justru
Ulama Syiahnya sendiri malah mendustakannya. Seperti Ayatullah Sayyid As
Sistaniy yg pernah ditanya mengenai hal ini sebagaimana yang tertulis dalam
kitab Al Istifta’at Ayatullah Sayyid As Sistaniy hal 554 persoalan no 2196 “
Aku pernah mem baca tulisan dari Wahabi bahwa kita membolehkan meminum kencing
para Imam suci dan hal itu akan memasukkan kita ke dalam surga? beliau
lalu menjawab : Hal itu dusta dan
mengada-ada, kita berlindung kepada Allah darinya”.
Selengkapnya baca:
https://secondprince.wordpress.com/2013/07/23/kata-nashibi-syiah-menyucikan-kotoran-imam-lantas-bagaimanakah-ahlus-sunnah/
Juga perlu dijadikan catatan bahwa istilah Imam oleh kalangan
Syiah adalah ha nya mereka yg terdiri dari 12 Imam maksum saja, sehingga
penyebutan Khomeini dan Khamenei sebagai imam hanya berarti sebagai makna
kiasan, alias bukan Imam Syiah yg sesungguhnya. Hal tsb dimaksudkan sbg
pengganti Imam untuk sementara waktu, guna mengisi kekosongan waktu dari Imam
suci yg ke 12 yg akan dtg suatu saat nanti. Maka jika Anda ttp percaya dalil di
atas dan pernah me lihat gambar atau video yg menunjukkan ritual orang2 syiah
membawa dan melumuri tubuhnya dgn sesuatu, sesuatu itu bukanlah kotoran/tai
sang imam, me lainkan lumpur dari tanah karbala. Karena mreka yg skrg hanya
imam2 sebagai makna kiasan saja.
Begitupun hal2 lainnya trkait kedustaan syiah yg sangat
vulgar dpt dibaca pula banta han2nya:
secondprince.wordpress.com/2014/04/26/nama-allah-digunakan-untuk-beristinja-kedustaan-terhadap-syiah/
secondprince.wordpress.com/2014/04/26/benarkah-syiah-mencela-malaikat-kedustaan-terhadap-syiah/
secondprince.wordpress.com/2014/04/27/benarkah-syiah-melecehkan-nabi-kedustaan-terhadap-syiah/
2. Syiah aktor utama dalam pembantaian muslim sunni di suriah,
dll?
Sebagian besar muslim mnganggap penyebab terjadinya konflik
dan kericuhan di timur tengah seperti di suriah adalah biangkeladi syiah. Tapi
tahukah Anda fakta data dilapangan bahwa tentara dan rakyat suriah itu 70%
adalah sunni, sedangkan syiah di suriah hanya sekitar 15%, sedangkan sisanya
adalah non muslim? Lantas mana mungkin kaum minoritas itu dapat menjajah yg
mayoritas?
https://kabarislamia.com/2013/05/25/bashar-al-assad-syiah-kafir-mau-bunuh-sunni/
https://arrahmahnews.com/2016/03/08/putra-ulama-al-buthi-beberkan-fakta-perang-suriah/
Sebenarnya masih banyak hal2 yg perlu dikemukakan sebagai
bahan tabayyun kpd syiah, namun agar isi postingan ini tidak terlalu panjang,
maka saya cukupkan hanya 12 poin diatas saja. Dan sekali lagi saya katakan
bahwa tabayyun itu harus pada ke dua belah pihak. Jangan karena mayoritas orang
memojokkan 1 pihak, anda lang sung mempercayainya laksana kerbau yg dicucuk
hidungnya, alias percaya/nurut be gitu saja. Yang perlu digaris bawahi bahwa
mayoritas orang bukan jaminan kebena ran. Bahkan Allah dlm firman-Nya pada
QS.al-An'am/6: 116 berfirman: “Dan jika ka mu menuruti kebanyakan orang-orang
yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta (terhadap Allah).” Ayat ini menje laskan bahwa kebenaran itu
bukan karena banyak pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang
mengerjakan nya sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit,
sedangkan yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban bagi umat Islam
adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh.” [Tafsir
al-Karimur Rohman: 1/270]. jika ingin tabayyun lebih lanjut maka silahkan buka,
download dan pelajari ini;
Sejumlah buku/kitab Syiah rekomendasi:
Jafar Algar - Kritikan Syiahphobia [1685 Halaman]:
https://simpatisansyiah.files.wordpress.com/...
M. al-Tijani al-Samawi - Akhirnya Kutemukan Kebenaran [215
Halaman]:
https://simpatisansyiah.files.wordpress.com/...
Farag Fouda (bukan Husaini Qazwini, itu salah tulis) -
Kebenaran yang Hilang [150 Halaman]:
https://simpatisansyiah.files.wordpress.com/...
Selengkapnya => https://simpatisansyiah.wordpress.com/kitab-syiah/
Sumber kitab
lainnya:
https://syiahnews.wordpress.com/serambi/
https://www.facebook.com/groups/IslamSyiahAhlulBait/files/
http://sinaragama.org/unduh/unduhpdf/
Jika Anda
mengaku sebagai mukmin yang baik, adil dan objektif sehingga mau men cari
kebenaran, maka Tidak ada salahnya mempelajari itu. Sekali lagi saya mohon ma’af jika ini
dinilai mengganggu dan kurang berkenan. Jazakumullaahu khaiir.. :)
Sumber: https://simpatisansyiah.wordpress.com/
Mari kita bertabayyun kepada Syiah, karena SANGAT FATAL
kebanyakan ummat islam dewasa ini menganggap Syi’ah itu kafir yang hanya
berdasarkan pada kata-katanya saja. Benarkah demikian? Nah, Pernyataan yang
sering diulang seperti tentang Syahadatnya syiah, Shalatnya syiah, Nikah
mut’ah, Syiah men caci maki para Sahabat, Syi ‘ah menyembah Ali sebagai Tuhan,
Syiah mena bikan Imam Ali, Taqiyah, Siapa saja ahlul bait, Siapakah Abdullah
bin Saba, Al Qur’an Syiah beda degan Sunni, adanya tahrif al Qur’an, konflik
Suriyah, dan lain-lain semua itu sudah dibahas pada tulisan saya tersebut. Jadi
silahkan anda membacanya terlebih dahulu sebelum berkomentar tentang itu.
Jika Anda mengaku sebagai mu’min yang baik, adil dan objektif
sehingga mau mencari kebenaran, mu’min yang memegang teguh din/agama ini
seumpama menggenggam panasnya bara api, maka tidak ada salahnya anda mau mempe
lajari itu. Sekali lagi saya mohon maaf jika ini dinilai mengganggu dan kurang
ber kenan. Terima Kasih. Eh Saya sendiri bukan Syiah, tetapi Simpatisan Syiah.
:)
Apakah anda tidak membuka mata dan hati anda untuk meneliti
hadis-hadis Nabi…? ?? Sungguh, hati ini berat untuk mengatakan, walhasil anda
tidak mende ngar hujah dari kedua belah pihak…Anda hanya merujuk kepada sumber
sunni tan pa mende ngar hujah-hujah ahlulbayt yang berteras utuh kepada
hadis-hadis muta watir, yang ulama’ sunni sendiri mengambilnya di dalam
kitab-kitab mu’tabar mereka. Sungguh, bukalah pintu hati anda… semoga anda
senantiasa dilimpahi ni’mat ALLAH…aku merayu, bukalah pintu hati anda…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar