Minggu, 25 Maret 2018

"PENGIKUT SYIAH DI JAWA BARAT ANTI MUT'AH, "MUT'AH ITU .......""




KITA MENULIS LITERATUR NIKAH MUT'AH BUKANLAH UNTUK BERMUT'AH MELAINKAN UNTUK MELURUSKAN PEMAHAMAN YANG KELIRU TERHADAP NIKAH MUT'AH. PADA HAKIKATNYA MEREKA ITU ANTI SYI'AH IMAMIYAH 12/ISLAM PENGIKUT AHLULBAYT RASULULLAH SAWW

HSNDWSP 
DI
UJUNG DUNIA


"PENGIKUT SYIAH DI JAWA BARAT ANTI MUT'AH, "MUT'AH ITU .......""  


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Judul saja sudah terzalimi Islam Syi'ah Imamiyah 12. Semoga saudari Asih Musalma berkenan menggantikan separuh judulnya.  Kita telah membaca komentar saudara dan saudari kita dan juga Asih Musalma yang saya hormati. Mengapa persoalan Nikah Mut'ah senantiasa jadi fitnah para non Syi'ah?  Apakah hanya nikah mut'ah saja yang mereka fitnah? Pastinya tidak. Masalah Qur-an, masalah Imam, masalah Taqiyyah dan sebagainya. Bagi non Syi'ah yang masih muda memang lebih fokus pada Mut'ah. Sebab mereka yang keliru dalam beragama memang sangat tertarik masalah mut'ah.

Sebetulnya ini semua disebabkan system Islam murni tidak exist kecuali hanya Republik Islam Iran. Disebabkan hanya satu saja system Islam yang exist dewasa ini makanya RII pun senantiasa mendapat fitnah, hingga kaum Sunni Iran yang meyakini kebenaran RII pun terpaksa datang ke Indonesia untuk meluruskan fitnahan tersebut.

Maksud saya bahwa Systemlah yang menjaga kemurnian Islam. Kalau system tidak exist bukan saja nikah Mut'ah, nikah Daimpun bisa rusak. Betapa banyak pasangan yang melakukan cerai tanpa prosedur yang benar. Betapa banyak pasangan yang baru saja menikah sudah dicerai dalam beberapa hari saja. 

Demikian juga para Alim dalam system yang tidak Islami, mereka dengan mudah saja kawin 4 wanita dengan alasan sah hukumnya. Mereka tidak pernah berpikir bahwa para Alim yang hanya mengamalkan ayat kawin tetapi melupakan ayat pertolongan kepada kaum mustadhafi, Allah mencelanya. Mereka para Alim macam itu tidak sadar bahwa Islam itu *KAFFAH*. 

Kembali masalah Mut'ah. Ingatkah kalian saat Rasulullah hendak mengharamkan wanita rampasan perang untuknya disebabkan Aisyah dan Hafsah tidak senang hal tersebut?  Lalu Allah menegur Rasulullah kenapa mengharamkan yang dihalalkan Allah, yang pasti baik kecuali mereka yang tidak paham hakikat Islam.  Demikian juga nikah Mut'ah pasti halal dan baik, tinggallagi kita harus mampu memahami cara-cara yang redha Allah. 

Kalau ada seseorang menamakan diri Syiah lalu minta seorang gadis untuk di mut'ah beberapa hari saja, adakah orang waras yang membenarkannya? Atau kalau anda punya seorang anak gadis lalu ada yang minta untuk di mut'ah beberapa hari saja, apakah anda menyetujuinya? Kalau anda waras pasti tidak mengizinkannya. Biasanya wanita yang tak punya saudara maralah yang jatuh korban seperti ini.

Dulu zaman Rasulullah memang pernah kaum Muslimin ber Mut'ah hanya dalam tempo 2-3 hari dan maharpun berfriasi bahkan ada yang satu genggam kurma saja. Jaman itu jaman dunia belum produktif macam jaman kita sekarang ini. Kalau jaman kita ada wanita yang mau bermut'ah dengan setakar satu bungkus nasik, bukankah ini namanya pelecehan terhadap wanita? Itu yang pertama. Kedua mut'ah seperti itu umumnya bagi para tentara Islam di medan tempur dimana pada mulanya telah mereka minta pada Rasulullah untuk dikebiri saja tetapi Rasulullah melarangnya, makanya dibenarkan mut'ah walaupun dalam beberapa hari saja.

Adapun jaman kita ini ada hal yang musti di Ijtihadkan agar Islam tetap jaya, tidak mandek. Andaikata pemimpin Negara sdeoprang yang memahami hakikat Mut'ah pastilah membimbing dan mengawasi agar hukum Allah tersebut tidak jadi permainan, apalagi olok-olokan. Dalam Islam murni (baca Syiah Imamiyah 12 tidak dibenarkan berpacaran, haram hukumnya tetapi Mut'ah adalah solusinya yang tepat dan brilliant (baca pacaran Islam). Pergaulan antar wanita dan pria tidak lagi seperti zaman Rasulullah diman jodoh itu dipilih oleh orangtua, hingga terpelihara dari kemudharatan. Namun jaman kita ini sepertinya mustahil pasangan yang menempuh hidup baru hanya berkenalan setelah dinikah Daim. 

Makanya sebelum nikah Daim (baca nikah permanent), Allah memperkenalkan nikah Mut'ah (baca nikah semi permanen). Untuk apa? Dalam limit waktu yang tertentu mereka saling berkenalan secara intim dan halal disisi Allah. Apabila mereka sesuai dalam pergaulan yang halal itu, mereka akan menerus kan kejenjang nikah Daim, kalau tidak sesuai pihak wanitapun punya hak untuk menentukan perpisahan, bukan hanya pihak pria saja dalam nikah Daim. Disitulah uniknya nikah Mut'ah. Jadi perlu digarisbawahi bahwa nikah Mut'ah bukan szekedar untuk dinikmati tetapi hanya dibolehkan untuk persiapan menuju jenjang nikah permanen/Daim. Dari itu limit waktunya minimal 2 tahun, tidak boleh kurang dari itu sebab tujuangnya untuk saling mengenal dibawah hukum yang redha Allah swt.

Di media facebook ada non Syi'ah yang meminta anak kita untuk mereka mut'ah. Itukan manusia yang sesat, namun gemar menuduh kita Syi'ah yang sesat. Mereka pikir kita yang Syi'ah harus menyetujuinya anak kita untuk dimut'ah. Demikiann juga saya dan saudara kita yang Syi'ah yang menulis literatur macam ini, disangka bertujuan untuk dapat mut'ah. Mereka juga menyangka orang Iran banyak yang mut'ah.

http://cybertauhid.blogspot.no/2015/04/pengikut-syiah-di-jawa-barat-anti-mut.html#
http://cybertauhid.blogspot.no/2015/04/pengikut-syiah-di-jawa-barat-anti-mut.html#



Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia.


Seorang wanita syiah sebut saja namanya AM, pada 16 April mengupdate status tentang muaknya jika dikatakan wanita mut'ah.
wanita ini masih sehat naluri kewanitaanya, meski dikecam oleh syiah2 yang lain.


Para aktivis syiah melakukan ritual khas syiah bersama2 laki2 dan perempuan
sumber : fb pengikut syiah

"Selama ini Syiah sering dituduh hobi mut'ah, sehingga Syiah yang ngga nikah mut'ah pun jadi kebawa-bawa.. jd bagi yang ngaku Syiah, sebaiknya nikah mut'ah itu tidak dilakukan, agar Fitnah tidak berubah menjadi Fakta..
kalau belum mampu nikah dhaim, bersabarlah. dengan niat dan tekad yang kuat, insyaAllah dimampukan.
Fokuskan diri pada amalan Syiah yang lain, seperti meneladani akhlaq para Imam as, dan melakukan ritual2nya seperti shalat malam, puasa dan sedekah. Hal-hal seperti itu memberi kenikmatan pada jiwa kita, dan insyaAllah diberi jodoh yang sholeh, yang bersedia nikah dhaim.
Ingat selalu sabda Imam Ja'far as, "Wahai seluruh Syiah, jadilah kalian penghias bagi kami.
Janganlah kalian menimpakan aib kepada kami.
Berbicaralah kepada orang lain dengan tutur kata yang baik.
Jagalah lidah kalian, hindarkanlah dari mencampuri urusan orang lain dan cegahlah lidah kalian dari tutur kata yang buruk."
{Amali Al Shaduq majelis 62 hadits 17}



















Para Aktifis syiah berpose bersama dalam satu ritual syiah
sumber : fb pengikut syiah
aku ngga maksud ikut campur urusan kalian yang nikah mut'ah, aku cuma membela diri agar tidak disamakan dengan mereka yang nikah mut'ah, apalagi disebut wanita mut'ah.. Gak ridho!"

Berikut komentar para pembaca status tersebut dan juga komentar di beberapa status terkait nikah mut'ah:

Cataleya Kashva: Sebaik2nya mut'ah dilakukan saat darurat. Begitupun kita tdk pya hak melarang org u mut'ah, krn kondisi/kebutuhan setiap org berbeda2. Jgn sampe krn takut fitnah wahabi, ujung2nya jd berzinah ria. Apapun alasannya selagi hukumnya halal, silahkan. tapi bermut'ahlah dgn akhlak, bkn memanfaatkannya u memanjakan syahwat. Afwan, ini pendapat sy pribadi. Tdk mewakili syiah, krn sy jg br tahap belajar.

Azizah Su'udy : Sesuatu Yang Hukumnya Halal jangan di Hukumi Haram, Begitu Juga Sesuatu yang Hukumnya Haram jangan di Hukumi Halal.

Bintang Az Zahra : Jgn salahkan.mutahnya。。。kadang wanitanya yg nawari minta di mutah .....fakta di lapangan gak bisa di elakkan ....jd silahkan.siapa yg mau mutah ...kurang puas suruh aja ketempat pelacuran habis perkara ....syiah rusak karena pengikutnya ..ada sok alim.ada sok pinter dll ..

Alishia Adefia: Nikah Mut'ah adalah Solusi,agar manusia terhindar dari Perbuatan Zinah,....Jangan dipersulit dan jangan dipermasalahkan,Hukum yang sudah baik dan Benar yang datangnya dari Sank Khaliq hanya karna Oknum....

Asih Musalma: Teman2,, trima kasih atas atensinya, dan maap bila banyak komentar yg dihapus sbb ga berkenan bagiku. Sah2 aja kan ini berandaku?
Skali lg tolong dipahami maksudku, aku menulis itu untuk pembelaan agar aku ngga disamakan dengan mereka yg hobi mut'ah.
Bukankan mut'ah itu ngga wajib?
Malah kalau mampu dhaim, sebaiknya dhaim.

Asih Musalma: Salam mas Andika, saya anti mut'ah bukan berarti menolak syariat/hukum mut'ah, cuma gak mau aja.. apalagi dengan tuduhan wanita mut'ah seperti itu, mengerikan, seolah wanita cuma barang yang dipakai sementara lalu ditinggalkan.. (karena batas waktu itu) dan walaupun katanya mut'ah itu yang berhak perempuan dalam menentukan mahar dan waktunya, tapi tetap kesannya jelek. terutama bila tujuannya harta atau seks, seperti 'pelacur' yang menjual diri atau bersenang-senang dengan kedok nikah mut'ah

Asih Musalma: Adit, kabar baik, makasih..

Faris,: makasih penjelasannya.
Kalau wanita dikasih mahar setelah dinikmati, lalu ditinggalkan (karena batas waktu itu), kesannya seperti "pelacur" yaa? (maaf kalau bahasaku ngga sopan

Jeffrey Zain: maslah menikah karena ingin melampiaskan NAFSU, itu kembali ke diri masing2. melampiaskan NAFSU asal cara2nya benar, seperti nikah MUt'ah, tetaplah HUBUNGANNya HALAL, karena KEDUA PASANGAN MENIKAH, bukan TIDAK MENIKAH alias BERZINA

Sumber fb Asih Musalma.
(Red:Ahmad Hasyim/faktasyiah)

2 komentar:

  1. Berhati-hatilah membaca literatur di internet mengenai Syi'ah Imamiyah 12. Banyak sekali yang palsu, mengatasnamakann Syi'ah padahal "musang berbulu ayam". Kemana kita berpaling senantiasa berhadapann dengan fitnah.

    BalasHapus
  2. Itulah sebabnya mereka yang non Syi'ah sukar mendapat hidayah Allah disebabkan mudah btermakan fitnah.

    BalasHapus