Kamis, 31 Mei 2018

AL QUR-AN UNTUK ORANG HIDUP BUKAN UNTUK ORANG MATI









MENYOROTI ORANG - ORANG YANG MENANGISI


ORANG MATI DAN
DO'A



APABILA MATI SALAH SEORANG ANAK ADAM PUTUSLAH SEGALANYA
KECUALI AMAL YANG SALEH, SEDEKAH JARIAH DAN
DO'A ANAK YANG SHALEH

hsndwsp
Acheh - Sumatera
di
Ujung Dunia






Bismillaahirrahmaanirrahiim
Nampaknya agak banyak email yang mengucapkan selamat jalan kepada sau dara Rufriadi. Saya sendiri tidak mengenalnya apakah dia itu orang berideology Islam atau Pancasila, semoga beliau termasuk orang yang berideology Islam. Dise babkan saya tidak mengenal persis bagaimana sepakterjangnya maka saya tidak punya komentar apapun menyangkut kematiannya.

Dalam kesempatan ini perlu kita ambil i'tibar bahwa semua manusia pasti akan menemui kematian, tinggallagi waktu dan tempat yang tepat tidak dapat dijang kau manusia biasa. Pepatah Acheh mengatakan ."Bek tasangka u hanja rhet wa tee riek, u groh le tjit njeng rhet". Terjemahan melayunya:" Jangan disangka kelapa hanya jatuh ketika tua, kelapa mudapun banyak yang jatuh". Artinya mati itu bu kan saja menimpa orang yang sudah tua usianya tapi orang mudapun banyak ju ga yang mati. Apakah mati berdarah dalam perjuangan , mati dibunuh orang, ma ti disebabkan penyakit tertentu atau mati dengan tiba-tiba sebagaimana Rufriadi itu. Justru itu ingatlah wahai saudaraku bangsa Acheh bahwa andaikata kita mati dalam keadaan berjuang karena Allah pasti kita diampuni dari segala dosa dimasa lampau kendatipun tidak seorangpun berdoa kepada kita agar Allah mengampu ni dosa kita serta ditempatkan Allah dalam Sorga. Namun andaikata kita mati da lam sepakterjang yang berlawanan dengan pejuang kebenaran atau dulu pernah berjuang tetapi tidak berhasil mempertahankan esensi tersebut hingga kita berbalik menjadi basyar kembali, kita pasti akan dimasukkan Allah dalam Neraka, (na'uzu billahi minzalik) kendatipun sepenuh dunia ini, orang berdoa kepada kita agar diam puni dosanya. Apabila kita termasuk katagori yang terakhir ini berarti kita ti dak termasuk pejuang asli tetapi kita dulu berjuang untuk kita sendiri bukan untuk membela kaum mustadhafin sebagai mana tujuang para Rasul diutus Allah ke pla net Bumi ini.

Mungkin timbul pertanyaan, apakah kalau begitu tidak ada gunanya berdoa? Pas tinya doa itu sangat berguna sebagaimana firman Allah: "Waiza saalaka 'ibadi 'an ni, fa inni qarib. Ujibud dakwatadda'i iza da'ani, fal yastajibuli, wal yukminubi, la 'allahum yarsyudun". Terjemahan bebas:" Apabila ditanya engkau (wahai Muham mad) akan Daku oleh hambaKu, (katakanlah) sesungguhnya Aku dekat. Aku akan memperkenalkan setiap doa hambaKu apabila (hambaKu) berdo'a. (Tetapi) hen daklah mereka itu memenuhi seruanKu dan (benar-benar) beriman kepadaKu. Mu dah-mudahan mereka mendapat kemenangan. Nah! Yang perlu kita pertanyakan disini apakah kita termasuk orang yang memenuhi seruan Allah dan benar benar beriman kepadaNya atau hanya beriman dimulut saja. Artinya dimulut kita berjuta kali terdengar: "Lailaha illa Allah", namun dalam sepakterjang sehari-hari kita menu hankan atasan. Artinya bagi kita tidak tunduk patuh kepada Allah, Rasulnya dan para Imam yang diutus melainkan tunduk patuh kepada penguasa zalim.

Perlu kita ketahui bahwa ketika Rasulullah meninggal dunia tidak ada orang yang berdoa dirumahnya, kecuali orang menangis, yaitu anaknya sendiri Fatimah Az Zah ara sampai bengkak matanya. Lucunya di Acheh terkenal sebuah lagu: " Nabina neu wasiet nibak geutanjoe Han geubi moe-moe bak ureueng mate Meunje na that weueh inseueh that sajang neutjok Quru-an kaalam neubatjale". Lagu ini berasal dari sebuah hadist palsu (hikajat musang)

Peristiwa sebenarnya: Suatu hari Rasulullah melewati kuburan orang Yahudi dima na isterinya sedang menangis diatas kuburan suaminya. Rasulullah mengatakan ke pada kaum Muslimin yang juga turut menyaksikannya bahwa orang tersebut mena ngis sedangkan suaminya dalam kubur diazab Allah. sebahagian kaum Muslimin keliru memahami maksud Rasulullah saww. Suatu hari Ibnu Umar (Abdullah bin U mar) berkata dalam ceramahnya bahwa kita tidak boleh menangisi orang mati disebabkan akan disiksa Allah sebagaimana kata Rasulullah. Aisyah menegur Ibnu Umar: "Bukan demikian hai Ibnu Umar. Tidak ada sebab 'akibat antara isteri yang menangis diatas kuburan dengan suami yang disiksa dalam kubur. Disiksanya orang itu dalam kubur bukan disebabkan menangisnya isteri tetapi disebabkan suaminya itu orang Yahudi".

Penjelasan Aisyah sesuai realitanya bahwa justru anak kesayangan Rasulullah sendi ri (baca Fatimah az Zahara) yang menangisi kematiannya. Ironisnya justru penda pat Ibnu Umar yang keliru yang diyakini di Acheh dan juga di berbagai negara yang penduduknya mayoritas Islam. Akibatnya Al Qur-an sebagai hudallinnas (Pe tunjuk bagi manusia yang masih hidup) sudah di fungsikan hanya sebagai bacaan buat orang mati. Sementara anak yatim yang ditinggalkan orang tuanya terpaksa melayani pembaca Qur-an itu dengan kenduri, kendatipun masa depan mereka membutuhkan dana namun tidak mencukupi. Aneh sekali kalau kita katakan me ngikuti Imam Syafi'i, sementara beliau berpendapat bahwa andaikata dalam kelu arga simati terdapat anak yang belum baligh, kenduri dalam kematian orangtua nya itu adalah bid'ah mungkarah. Tetapi andaikata semua anak sudah dewasa atau tidak termasuk anak yatim, barulah kita tidak termasuk makan harta anak ya tim yang samadengan makan api neraka (na'uzubillahi min zalik)

Ada satu lagi yang aneh bin ajaib: Ketika Neil Amstrong naik ke Bulan dengan pe sawat Apolo ihda 'asyara(11), tersiar kabar burung dengan derasnya bahwa beliau masuk Islam setelah mendengar suara Nabi Muhammad diantara bermacam suara lainnya. Menurut kabar burung itu, semua suara dapat didengar kembali di ang kasa lepas. Sebagai followupnya dari kabar itu, MH Ainun Najib jebolan pesantren di Jawa sempat menggubah sebuah lagu berkenaan Neilm Amstrong masuk Islam, malah kaset tersebut masih beredar dipasaran sampai hari ini, saya kira. Kepalsuan ini terungkap ketika Neil Amstrong singgah di Singapore, beliau menyatakan bah wa tidak pernah masuk Islam. Demikianlah keanehan sering muncul dikalangan kita ummat Islam yang sering bertentangan dengan kebenaran sejati.

Demikianlah saudaraku, semoga kita mendapat hidayah dari Allah swt hingga kita mampu berfikir secara benar dalam beragama. Aamin yaa Rabbal 'aalamin.

https://www.youtube.com/watch?v=wzo2RY3lpVM


Billahi fi sabililha
hsndwsp
di Ujung Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar