HARTA ORANG KAYA
YANG DIPEROLEH DARI KEDEKATANNYA DENGAN REZIM DESPOTIK PRA REVOLUSI DAPAT
DISITA OLEH NEGARA UNTUK DIBAGIKAN KEPADA KAUM MUSTADHAFIN.
SEBAB
PADA HAKIKATNYA ITU
ADALAH MILIK KAUM YANG DIJAUHKAN DARI PEMBENDAHARAAN DUNIA OLEH REZIM DESPOTIK.
hsndwsp
Acheh - Sumatra
di
Ujung Dunia
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Refleksi:
Hemat saya sedekah
itu berfungsi sebagai darurat sebelum terbentuknya System Redha Allah. Apabila
system redha Allah sudah terbentuk seperti Republik Islam Iran yang produktif,
sedekah tidak diperlukan lagi. Pemerintahlah yang lebih efektif dan tepat guna untuk
memberantas kemiskinan. Apabila rakyat yang miskin dicukupkan oleh negara
hingga tidak lagi termasuk pihak yang miskin, mereka tidak merasa minder
sebagaimana mereka menerima sedekah dari orang kaya. Ketika Negara yang
memberikannya kecukupan, sesungguhnya hak mereka sendiri, buka pemberian
pribadi orang kaya. Logikanya kekayaan negara adalah milik rakyat bukan milik
penguasa dan segenap aparatnya.
Renungkanlah kenapa
keturunan Rasulullah diharamkan menerima sedekah (maaf ada yang bilang sedekah
itu adalah "najis"). Namun ketika system Islam belum terbentuk, para
fakir miskin terpaksa makan "najis". Kalau terpaksa, daging babi pun
halal dimakan, bukan? Kemudian renungkan pula hadist Nabi suci: "Tangan di
atas lebih mulia dari tangan di bawah". Lalu kata Imam Ali as:"
Berikanlah sesuatu kepada seseorang sebelum dia memintanya, sebab bila engkau
menunggu ketika dia memintanya berarti dia telah mengorbankan sesuatu yang
lebih berharga daripada pemberianmu". Justeru itu pemimpin bertanggung jawab
kepada Allah untuk merubah status kaum mustadhafin kepada kaum yang terhormat.
Kesimpulannya tidak ada lagi istilah sedekah ketika negara sudah makmur macam
RII. Kami di Norwegia saja tidak ada lagi istilah orang miskin. Semua penduduk
menggapai finansialnya, apalagi di RII, bukan?
Adapun program Imam
Khomaini yang masih dijalankan melalui pancangan "kotak-kotak besi"
di hampir semua kota tetap diperlukan untuk membantu kaum mustadhafin di
negara-negara yang belum exist system Ilahi dan bahkan hasil dari setoran orangø-orang
yang murah hati itu bukan saja untuk kaum mustadhafin yang beragama Islam
tetapi juga untuk kaum mustadhafin non Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa orang Islam bersaudara
dengan mereka secara kemanusiaan. Musuh kita orang Islam bukan orang non Islam,
melainkan kaum despotik dan hypocrite, apapun agama yang mereka akui. (Angku
di Tampok Donja)
http://albdoo.info/quran/translate-1-2.html
IRIB:
Islam Telah
Memberikan Jalan Keluar untuk Memberantas Kemiskinan
Senin, 2012 Maret
05 21:11
Hujjatul Islam
Ja'fari Niya menjelaskan posisi infak dalam Islam dengan menyinggung pengaruh
lahiriyah dan batin dari amal sedekah dan mengatakan, "Hal yang
menghancurkan pahala sedekah adalah pamer."
Dikatakannya,
"Guna memberantas kemiskinan dalam masyarakat, terdapat banyak cara.
Pertama bahwa Islam telah menyebutkan seluruh masalah yang diakibatkan oleh
kemiskinan dalam masyarakat dan individu, baik dari sisi keamanan atau ancaman
terhadap keimanan seseorang."
"Banyak
riwayat yang menyebutkan dampak buruk dari kemiskinan dalam kehidupan individu,
sosial, dan bahkan budaya dalam Islam. Untuk menyelesaikan masalah ini Islam
telah menyiapkan dua program prinsip. Islam menekankan kerja dan upaya sebagai
solusi utama dalam memberantas kemiskinan dan bahkan dalam riwayat Rasulullah
Saw disebutkan bahwa upaya untuk kesejahteraan keluarga sama seperti
berjihad."
Dikatakannya,
"Islam selain menekankan kerja keras, juga mendorong golongan kaya dalam
masyarakat untuk berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja, yang ini adalah
merupakan salah satu program prinsip. Adapun program segera dalam pemberantasan
kemiskinan adalah sedekah dan zakat. Selain zakat yang diwajibkan dalam Islam
juga ditekankan masalah sedekah yang mustahab."
Menyinggung bahwa
dana zakat dibelanjakan di jalan Allah ataufii sabilillah, Jafari Niya
menegaskan, "Makna dari fii sabilillahadalah dalam amal yang diridhoi oleh
Allah Swt dan pengadaan lapangan kerja merupakan salah satu di antaranya. Dalam
al-Quran disebutkan,
و
فی
اموالهم
حق
للسائل
و
المحروم"
Bahwa dalam harta
kalian terdapat hak miskin yang meminta (pengemis) dan hak orang mahrum (orang
miskin yang tidak meminta-minta). Dan berdasarkan ayat tersebut orang-orang
miskin memiliki bagian dalam harta orang kaya, dan jika orang-orang kaya itu ingin
memberikan bagian orang miskin itu, mereka dapat memberikannya secara langsung
atau melakukan program-program prinsip seperti pengadaan lapangan kerja."
Hujjatul Islam
Jafari Niya lebih lanjut menjelaskan bahwa Islam mencela kemalasan dan bahwa
pada suatu hari Rasulullah Saw mencium tangan seorang buruh dan berkata bahwa
neraka jahannam diharamkan untuk tangan ini (tangan buruh itu). (IRIB Indonesia/MZ)
PROPERTY OBTAINED FROM THE RICH proximity to the
despotic regime can be seized PRA REVOLUTION BY STATE FOR DISTRIBUTED TO THE
MUSTADHAFIN.
BECAUSE
In essence, IT IS BELONGS TO THE WORLD BY
pembendaharaan kept away from the despotic regime.
hsndwsp
Acheh - Sumatra
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Reflection:
In my opinion it serves as an emergency alms before
the formation System Redha Allah. If the system redha God has been formed as
the Islamic Republic of Iran productive, charity is not needed anymore. Government
that is more effective and appropriate in order to eradicate poverty. When the
people who are poor paid back by the state to no longer include those who are
poor, they do not feel inferior as they receive alms from the rich. When the
State it sufficiency, indeed their own right, open the personal giving of the
rich. Logically wealth of the country belongs to the people not belonging to
the authorities and all agents.
Ponder why descendant of the Prophet are forbidden to
accept charity (alms some say sorry it was "unclean"). But when the
Islamic system is not established, the poor are forced to eat
"unclean". If he had, the pork was halal to eat, is not it? Then
ponder too sacred hadith of the Prophet: "The upper hand is nobler than
hand down". Then Imam Ali said: "Give something to someone before he
asked for it, because if you wait when she asked him means he has sacrificed
something more valuable than the gift". Indeed, the leaders are
accountable to God to change the status of mustadhafin to the honorable. In
conclusion there is no longer a term alms when countries are prosperous sorts
RII. We in Norway alone is no longer the term of the poor. All residents of
their financial reach, especially in Sight, is not it?
The program Imam Khomaini which is still run by the
stakes in a "checkerboard iron" in almost all cities are still needed
to help the mustadhafin in countries which do not exist system Divine and even
the results of the deposit Orango who are generous not only to the mustadhafin Muslim
but also to the non-Islamic mustadhafin. As we know that Muslims brothers with
their humanity. Our enemy is not the non-Muslims to Islam, but the despotic and
Hypocrite, whatever religion they claim. (Angku in Tampok Donja)
http://albdoo.info/quran/translate-1-2.html
IRIB:
Had Islam Gives Way Out to Combat Poverty
Monday, 2012 March 05 21:11
Hujjatul Islam Ja'fari Niya explain infak position in
Islam by alluding to the influence of the inner lahiriyah and charitable alms
and say, "This is destroying the reward alms is showing off."
He said, "In order to eradicate poverty in the
community, there are a lot of ways. The first is that Islam has been mentioned
throughout the serious problems caused by poverty in the community and the
individual, both in terms of security or threat to one's faith."
"A lot of history that says the adverse effects
of poverty in the lives of individual, social, and even cultural in Islam. To
resolve this problem Islam had set up two program principles. Islam emphasizes
the work and effort as the main solution to eradicate poverty and even in the
history of the Holy Prophet mentioned that efforts for the welfare of the
family as jihad. "
He said, "Islam besides stressing hard work, it
also encourages the rich in society to invest and create jobs, which is one of
the program principles. The program immediately in the eradication of poverty
is charity and charity. In addition to zakat obligatory in Islam also
emphasized alms mustahab problem. "
Alluding to that charity funds are spent in the way of
Allah ataufii sabilillah, Niya Jafari asserted, "The Meaning of FII
sabilillahadalah in charity blessed by Allah and the provision of employment
opportunities is one of them. In the Koran mentioned,
و فی اموالهم حق للسائل و المحروم "
That the property you are asking for the rights of
poor (beggars) and the rights of mahrum (the poor are not begging). And based
on the verse poor people had a part in the wealth of the rich, and if the rich
people that want to give part of the poor, they can give directly or carry out
programs such as procurement principles of employment. "
Hujjatul Islam Jafari Niya further explains that Islam
denounces laziness and that one day the Prophet kissing the hand of a worker and
said that hell Hell is forbidden to hand (the hand labor that). (IRIB
Indonesia / MZ)
Kita heran kenapa
hujjatulislam itu tidak berguru pada nabi Yusuf, cara menghilangkan kemiskinan
macam di video berikut ini:
semoga disimak sampai 34 video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar