Minggu, 13 Mei 2018

SETIAP MU’MIN PASTI MUSLIM TETAPI TIDAK SETIAP MUSLIM SAMA DENGAN MU’MIN.







KENAPA MUSLIM MENZALIMI MUSLIM?
SECARA IDEOLOGY SETIAP MU'MIN PASTI MUSLIM TETAPI
TIDAK SETIAP MUSLIM SAMA DENGAN MU'MIN.
JUSTERU ITU
JANGAN HERAN KALAU "MUSLIM"
MENZALIMI/MENJAJAH MUSLIM
hsndwsp
Acheh - Sumatra
di
Ujung Dunia





Benar sekali apa yang dijelaskan Gurubesar Univer sitas Brawijaya di youtube diatas, hanya sedikit yang musti kita perbaiki saat beliau mengatakan bahwa Abu Thalib bukan Muslim. Ini masuk perangkap orang-orang yang anti keluarga Rasulullah dimana mereka mem fitnah Abu Thalib agar orang ramai belakangan meyakini keturunan Imam Ali pantas dijauhkan dari kepemimpinan Islam. Dengan fitnah itu pulalah Yazid masih dianggap Muslim kendatipun membunuh Imam Hussein dan keluarga Rasulullah lainnya.
Hadist made in Abu Hurairah yang menyatakan kisah meninggalnya Abu Talib tidak sempat mengucapkan dua kalimah shahadah walaupun Rasulullah menuntun nye adalah palsu. Hadis palsu ini jugalah yang membuat Ahok keliru mengatakan bahwa Abu Talib sendiri tidak dapat hidayah, apalagi saya (kata ahok saat mencerita kan pengakuan sebahagian rakyat Belitung dan juga rakyat  Jakarta bahwa sebenarnya Ahoklah yang Is lam tetapi belum mendapat hidayah Allah). Ketika Abu Thalib meninggal, Abu Hurairah jauh dari kota. Anak cucu Imam Ali dan Fathimah Az Zahara serta keluar ga Rasul Allah saww tidak pernah meragukan keimanan Abu Thalib.

Di dalam Mazhab Ahli Sunnah dapat dibilang satu­ satunya hadis yang meriwayatkan ‘kekafiran’ Abu Thalib adalah Abu Hurairah. Tetapi bagaimana ia dapat menyaksikan peristiwa mening galnya Abu Thalib sedang ia pada waktu itu berada di kampung Daus, Yaman, dan baru muncul di Madinah dan masuk Islam sepuluh tahun kemu dian, bagaimana mungkin dia mengetahui proses kematian Abu Thalib, pelindung Rasulullah yang nomorwahid? (Insya Allah nanti akan saya paparkan bahwa yang terbanyak memalsukan Hadist Rasulullah adalah Abu Hurairah, kemudian Abdullah bin Umar bin Khattab dan sahabat keliru lainnya di priode kekuasaan Muawiyah, motor product Hadist palsu). Justeru itulah kalau kita berdebat tidak pernah selesai sebab kebanyakan kitab yang dikarang para ahli di support dengan hadist palsu.


Keberanian Muawiyah meracuni Imam Hassan via isterinya, Ja’dah binti Asy’ats bin Qais al­Kindi, berpunca dari sebagian sahabat yang ambisius kepemimpinan berani menjauhkan pengganti yang telah ditunjuki Rasulullah di Ghadirkhum paska Haji Wada’, dari kedudukannya sebagai pemimpin. Mereka juga berani menghalangi Rasulullah untuk menulis wasiatnya saat beliau berada di katilnya (tragedi Hari Kemis). Sepakterjang mereka yang berani melawan Rasulullah dilanjutkan oleh Muawiyah bin Abi Sofyan dan anaknya, Yazid bin Muawiyah (prototype Samiri), hingga berjuta Hadis dipalsukan untuk membenarkan mereka dan pengikutnya. Hal ini jugalah yang membuat muslim di zaman kita ini saling bermusuhan, sementara Muslim sejati pasti yang mengikuti tuntunan Allah swt dan RasulNya pasti berwawa san kemanusiaan (dengan non Muslim saja bersahabat konon pula sesama mos lem).

Kalau kita tidak mampu memahami surah Al Maidah ayat 51 yang disalah gunakan agar Ahok tidak jadi Gubernur Jakar ta dan juga difitnah Ahok menistakan Agama, carilah ha dist murni Rasulullah, bukan hadist palsu. Kalau anda sukar mendapatkan Hadist murni disebabkan kemana anda berpa ling kerap dihadang oleh hadist palsu disebabkan berjuta hadist palsu bertebaran dikalangan kita, carilah pengikut Ahlul bayt di zaman kita ini. Mereka memahami persis ha dist murni Rasulullah dan bahkan memahami makna Qur-an yang tersirat dan juga ayat-ayat mutasyabihat, yang se ring dipelintirkan pengikut non Ahlulbayt. Mengapa mereka mampu? Sebab mereka mengikuti arahan pendamping Qur-an. Bagaimana caranya?  


Lihatlah secara bernegara, kenapa Republik Islam Iran  bersahabat dengan negara-negara Amerika Latin yang non Moslem sebaliknya Arab Saudi bermusuhan dengan Repu blik Islam Iran namun bersahabat karib dengan Zionis dan AS. Kenapa Ahmadinejad bersahabat dengan Hogo Char ves? Sebaliknya lihat pula kenapa pe mimpin AS bermusu han dengan Hugo Charves dan Ahmadinejad tetapi bersaha bat baik dengan Raja-raja Arab?  Kenapa Ahmadinejad bermasalah besar dengan Zionis tetapi berteman dengan Yahudi?  (Perlu digarisbawahi bahwa setiap Yahudi belum tentu Zionis tatapi setiap zionis pasti Yahudi). Kenapa Hiz bullah berusaha agar presiden Libanon dipimpin oleh non Muslim dan berhasil? Kenapa Ahok yang sudah ter bukti memimpin Belitung, Jakarta secara Islami namun diper soalkan tanpa memahami hakikat surah al Maidah, bukan sa ja ayat 51 tetapi juga bahkan ayat 44, 45 dan 47?.

Pembaca yang mulia. Kafir yang dinyatakan Allah swt di ayat 6 dan 7 surah Baqarah adalah kafir Harbi yang sa ngat benci terhadap Islam murni tetapi bersahabat de ngan Islam palsu. Realitanya banyak juga kafir yang masuk Islam, apakah bertentangan dengan ayat Baqarah diatas? Apanya yang salah? Makanya terbukti bahwa kita tidak akan mampu memahami maksud Allah dalam Qur-an tanpa mengikuti pendampingnya. Pendamping Qur-an yang perta ma adalah Rasulullah sendiri. Setelah itu 12 Imam yang di tentukan oleh Allah sendiri, dimana para Imam tersebut semuanya berguru hanya kepada Ayah mereka sendiri di mana sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah saw w, ke cuali Imam Hassan dan Hussein disamping berguru pa da Ayah mereka, juga berguru pada Rasulullah, sebab ke duanya juga hidup dizaman Rasulullah saww.  Justeru itu lah agama mereka tidak pernah berselisih antara satu Imam dengan Imam lainnya (baca juga Hadist Tsaqalain murni dan Hadist Pintu Ilmu).
  
Apabila alinia diatas telah kita pahami, barulah kita ketahui bahwa adanya kafir Jimmi. Mereka inilah yang berkemungkinan masuk Islam setelah menyaksikan kebenaran prilaku kita kaum muslimin benaran. Mereka  tidak benci kepada Islam serta kaum muslimin, namun mereka dibenci oleh kafir Harbi yang bersatupadu dengan kaum munafiqun. Dalam tulisan ini saya sebut kata kafir untuk membuat pembaca memahami persis permasalahannya namun perlu digarisbawahi bahwa dalam pergaulan bermasyarakat dan bernegara tidak etis kita menyebut mereka kafir tetapi sebutlah sebagai non Moslem.

  
Propessor itu benar ketika mengatakan Islam dibela oleh non Moslem macam Waraqah bin Naufal dan Raja Najasyi saat pengikut Rasulullah hijrah ke Habsyi. Namun masih lebih terharu lagi ketika non Moslem menolong Rasulullah saww saat beliau sekeluarga dan sahabat sejati, disekap (dibekot) kaum Quraisy di lembah Abu Thalib atau lembah Syi’it. Sementara "sahabat besar" lainnya berada di kota tanpa berbuat sesuatu untuk kebebasan Rasulullah saww dari embargo tersebut. Untuk lanjutannya silakan lihat di http berikut ini:
  


Kesimpulannya surah Al Maidah ayat 51, pertama diberlakukan di negara Islam bukan di negara Muslim (analisalah dimana perbedaan antar negara Islam dan negara Muslim).



Kedua Maula disitu memang dimaksudkan sebagai teman. Ketiga yang dilarang Allah berteman dari kafir Harbi, bukan kafir Jimmi, tersirat dalam ayat ini juga bahwa kita muslim benaran dilarang berteman atau memilih pemimpin yang munafiq, sebab kaum munafiq itu sama dengan kafir Harbi (tidak ada kebaikan disisi mereka). Keempat bila Ahok tidak dipilih disebabkan keliru memahami ayat tersebut, mana fenomena type kepemimpinnya yang dilarang Allah, rakyat Jakarta akan memilih pemimpin lain yang “Muslim” tetapi rakyat tidak dipimpin secara Islami. Ini telah terbukti dalam sejarah Indonesia dimana segelintir orang hidup berfoya-foya sementara mayoritas rakyat hidup menderita. Korupsi dan kezaliman lainnya hidup subur alias membudaya dimana para Alim palsu diam seribu satu bahasa dan mereka mendapat “Sedekah” dalam persekongkolannya dengan penguasa yang despotic. Pemimpin Muslim benaran memang terbaik tetapi pemimpin non Moslem yang Jimmi jauh lebih baik dari pemimpin “Muslim” (baca Muslim palsu)


"Setiap Mu'min pasti Muslim tetapi tidak setiap Muslim sama dengan Mu'min. "Muslim" pasti bukan Mu'min". Penguasa yang meraih kedudukan dengan memfitnah pihak lawan macam di Jakarta, banyak sekali seupanduk, (tidak akan di shalat jenazah kalau pilih non Moslem). Orang awwam sangat takut ancaman demikian, makanya beralih suara kepihak tukang fitnah. Pertanyaannya penguasa demikian, Muslim atau "muslim"? Muslim wajib memilih pemimpin yang Muslim tetapi non Muslim di fenomena ayat al Maidah 82 jauh lebih baik daripada "muslim". Inilah yang membuat para Alimpalsu dan para fanatikbuta jadi bengong, tidak mampu memahaminya. Apakah Raja Arab Saudi termasuk Muslim atau "muslim" Apakah Suharto cs itu Muslim atau "muslim". Para Bal'am yang bercokol di lembaga MUI bekerjasama dengan Suharto hingga mayoritas rakyat menderita ekonomi yang berakibat tidak punya kesempatan untuk meraih ilmu yang haq dalam hidup mereka kecuali masuk perangkap para Bal'am.



Allah berfirman: “Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (14) Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (15)". (Qs. al-Hujurat: 14-15)


Billahi fi sabililhaq

hsndwsp

di

Ujung Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar