Minggu, 22 April 2018

KETURUNAN RASULULLAH YANG MEMBAWA CIKALBAKAL DI REPUBLIK ISLAM IRAN (PARSI)


  


TINJAUAN SEJARAH BANGSA PARSI DAN ISLAM SERTA HUBUNGANNYA
DENGAN
AHLULBAYT RASULULLAH SAWW
hsndwsp
Acheh – Sumatra
Di
Ujung Dunia



ANDAIKATA IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURAYYA
MEREKA DARI GOLONGAN INI (BANGSA PARSI)
SANGGUP MENGGAPAINYA
(HADIST)


Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi telah dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka mengala mi kekalahan, mereka akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal kemenangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disaat itu orang-orang beriman merasa gembi ra" (QS. Ar Rum 1 - 4)

Ketika Surah Ar Rum ini diturunkan Allah, dunia ini juga seperti yang kita saksikan dewasa ini, dimana dua negara super power telah membagikan dunia ini kepada dua bagian yaitu blok Parsi (Penyem bah Api Arumanazda) dan blok Romawi (Penyembah Trinitas). Kendatipun masih ada negara lainnya yang memiliki kedaulatan tersendiri, namun mereka tidak terlepas dari pengaruh dua negara raksasa ini sebagaimana kita saksikan sekarang ini banyak negara yang menjadi satelit Amerika dan Rusia kendatipun dulu Rusia buat sementara dikalahkan Amerika Serikat secara politis, namun sepertinya dalam perang Malhamah/perang Nuklir justeru Rusia bersama RII, Hizbullah, Cina dan Amerika Latinlah yang akan menang. Ironisnya kendatipun Parsi dan Romawi memiliki wilayah dan pengaruh yang demikian luas, mereka tetap saja bermusuhan satu sama lainnya.

Disaat itu nama Arab tidak dikenal didalam kamus dua super power itu kecuali Yaman, mengingat suburnya daerah tersebut hingga menjadi inceran sebagaimana lazimnya hari ini negara-negara yang mengandung Petrodollar menjadi medan perebutan negara Adidaya dengan cara apapun seperti kawasan Arab, Chechenia, Afganistan, Acheh Sumatra dan sebagainya.

Ketika dulunya dunia dikuasai dua raksasa itu, nun jauh disana di gurun pasir Arabia muncullah sebu ah titik hijau sebagai Ghurabag bak kata Rasulullah. Yaitu sebuah tunas yang hijau ditengah-tengah ranting yang coklad dan kering alias mati. Disanalah munculnya seorang Pemimpin yang membawa rahmatan lil 'alamin, bernama Muhammad saww. Beliaulah yang berstatus sebagai Bahtera Penyela mat. Hal ini dapat kita pahami bahwa andaikata Nabi Muhammad tidak di turunkan di Gurun Pasir itu, semua orang Arab dan bahkan semua orang didunia kala itu berada ditepi jurang neraka kecuali sedikit sekali seperti Arkam bin Naufal, pamannya Khadijah binti Khuwailid, yang masih mengikuti agama nabi Ibrahim as. . . . . Ketika itu kamu (benar-benar) telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah me nyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menyampaikan ayat-ayat Nya kepada mu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S. Ali Imran 103)

Tunas hijau di gurun pasir Arab yang tidak dikenal orang di negara super power itulah kemudian yang mampu meluluh lantakkan mereka untuk menyelamatkannya dari tepi jurang neraka tadi. mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."(Q.S. Al Ba qarah: 121)

Ketika itu negara super power Parsi mengalahkan super power Romawi secara telak sekali sampai salib besar sebagai symbol penyembahan Romawi di boyongkan ke Parsi. Namun sepuluh tahun kemudian Romawi mampu mengaturkan barisannya yang mantap sehingga Parsi dapat dikalahkan balik. "Disa’at itu orang-orang beriman merasa gembira" (Q.S Ar Rum: 4). Sebahagian penafsir mengi ra bahwa gembiranya orang beriman dikala itu disebabkan kemenangan Romawi atas Parsi, dengan asumsi bahwa Rumawi itu adalah agama Samawi sementara Parsi adalah agama Ardhi. Penafsir seperti itu adalah keliru 180 derajat, kenapa ?

Betul agama orang Romawi itu asalnya dari agama Samawi yaitu agama Nabi Isa alaihissalam. tetapi apakah Nabi Isa pernah mengajarkan ummatnya untuk menyembah Trinitas?, yaitu entas bapak, entas bunda Maria dan entas anak (Al Masih)? Bukankah dengan demikian berarti bahwa agama orang Romawi itu tidak berbeda dengan agama orang Parsi kala itu yaitu penyembah Api Arumanan zda? Bukankah dengan pengertian seperti itu berarti bahwa tidak ada satupun agama Samawi kecuali Islam itu sendiri sebagaimana firmannya: "Innad Dina indallahil Islam". Bukankah Penafsir yang saya sebutkan diatas itu keliru dalam berasumsi bahwa agama Nasrani itu agama Samawi juga?

Gembiranya orang-orang beriman ketika itu disebabkan keyakinan mereka bahwa tidak lama lagi mereka akan mengalami kemenangan diatas Parsi dan Romawi sekaligus disebabkan Allah berfirman bahwa baik kemenangan pertama (baca kemenangan Parsi atas Romawi) maupun kemenangan tera khir (baca kemengan Romawi atas Parsi) adalah urusan Allah, bukan urusan manusia. Hal tersebut ter dapat relefansinya dengan pernyataan Allah swt di surah lainnya: "…Orang-orang yang meyakini bah wa mereka akan menemui Allah, berkata: "Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit mampu me ngalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al Baqarah: 249)

Pada awalnya jelas Islam belum punya power. Hal ini dapat kita ketahui dengan membuka lembaran sejarah dimana orang-orang yang menyambut seruan Rasul Allah kebanyakan terdiri dari kaum mus tadhafin yang merintih penderitaan dari tuannya yang menimpakan "batu bata" diatas kuduk-kuduk mereka. Penderitaan itu makin bertambah manakala tuan mereka mengetahui bahwa mereka telah masuk Islam. Sebagai contoh:

1. Bilal bin Rabah dimasukkan kepalanya dalam air yang panas. Ketika petugas tuannya menarik balik kepala Bilal, terdengar suaranya: "Ahad . . . ahad . . . ahad. . ." yang dia maksudkan adalah Allah itu satu. Hal itu berlangsung sampai tiga kali. Ketika petugas itu melihat Bilal tidak bergerak lagi sedikit pun, lalu membiarkannya tergeletak di lembah itu dengan harapan akan mati juga nanti di ganggu anak–anak jahat yang tidak lain adalah anak majikannya sendiri. Namun Allah masih mentakdirkan Bilal hidup lama sampai terkenal menjadi muazzin pertama dalam sejarah Islam.

2. Sumaiyah, Yassir dan Ammar. Yassir berasal dari Afrika yang sudah lama berlang-lang buana diper jual-belikan dari satu majikan kepada majikan lainnya dalam system perbudakan. Akhirnya dia dibeli oleh majikan dari Mekkah hingga bertemu dengan Sumaiyah yang juga berstatus sama. Sumaiyah menerima uluran tangan Yassir untuk hidup bersama. Ammar adalah buah pertama dari perkawi nan itu. Ketiga hamba Allah yang dipandang hina oleh basyar-basyar di dunia ini namun sangat mulia disi si Allah, disiksa majikannya pada tempat yang sama di sebuah lembah diluar kota Mekkah.

Pada suatu hari Rasulullah datang untuk memberi semangat kepada mereka bertiga. Namun hari itu Rasulullah tidak menemui Ammar di tempat biasa. Ketika Rasul pergi agak jauh terlihatlah Ammar de ngan kepalanya menunduk. "Ammar . . .!" seru Rasulullah dari kejauhan. Namun Ammar tidak menya huti seruan Rasulullah. Ketika tepat berada di depan Ammar, Rasulullah memperhatikan keadaan Ammar tidak seperti biasanya dimana kakinya tidak lagi terikat. Rasulullah mengetahui bahwa Am mar telah menyenangkan majikannya, dimana majikannya berjanji akan melepaskan Ammar kalau dia mau mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Ammar hilang keseimbangan pikirannya ketika me nyaksikan dua orang tuanya disiksa sampai mati (syahid) didepan matanya, hingga mengucapkan kalimat yang diinginkan sang majikan.

Rasulullah menarik rambut Ammar yang keriting, khasnya Afrika agar menatap wajahnya. Rasulullah melihat wajah Ammar dibasahi dengan airmata. Rasulullah bersabda: "Ammar ! Andaikata kamu mengatakan sesuatu yang tidak sampai ke hatimu, Allah dan Rasulnya memaafkan engkau". Begitu mendengar ucapan Rasul, seberkas senyum memancar diwajah Ammar. Ucapan Ammar yang mem buat senang majikannya ternyata lebih pahit dirasakan Ammar daripada penyik saan itu sendiri, demi kian mantap kepercayaan Ammar kepada Rasulullah saww.

Ketika Abu sofyan, Abu Lahab dan Abu Jahal menganianya budak-budak yang telah masuk Islam, Rasulullah datang dan mengatakan: ”Andaikata kalian tabah dan sabar menghadapi ujian ini, kalian akan menjadi pemimpin-pemimpin Dunia dimasa yang akan datang” Ketika itu juga Abu Sofyan menantangnya: ” Muhammad ! Tidak kusangka kalimat itu keluar dari mulutmu, seorang anak yatim yang ketika sudah besar mengawini majikannya”. Muhammad! Kaupikir dunia ini sebesar daun kelor ? Taukah engkau Muhammad bagaimana hebatnya kerajaan Romawi yang memiliki 800 ribu tentara di sayap kanan dan kirinya siap menghadang musuh darimanapun datangnya. Begitu juga kerajaan Parsi yang memiliki kekuatan 600 ribu disayap kanan dan 600 ribu disayap kiri dan masih menyimpan lagi 700 ribu bala tentara di Isfahan. Sanggupkah engkau melawan nya Muhammad ? Jangan bermimpi Muhammad untuk melawan mereka, mela wan kami saja kalian tidak mampu.

Rasulullah hanya senyum saja dan tidak membantah balik argumentasi Abu Sofyan cs. Rasulullah lah namanya yang memahami persis bahwa bagaimanapun Abu Sofyan cs tidak mampu memahami apa yang dikatakan Rasulullah disebab kan mereka telah tertutup mata hati akibat banyaknya kedhali man yang telah mereka lakukan terhadap kaum dhu’afa sejak dulu hingga sekarang ini terhadap pengikut Rasulullah saww sendiri. Rasulullah memahami persis bahwa suatu saat nanti kedua negara raksasa itu akan dihancurkan oleh kekuatan Muslim yang berpenampilan sangat sederhana, untuk membebaskan kaum dhu’afa yang men derita didalam kedua system thaghut tersebut.. Abu Sofyan cs mengira bahwa mereka itu lebih mengetahui daripada Nabi Muhammad saww. Mereka me nganggap diri pakar tentang pengetahuan dunia. padahal Rasulullah lah pakar yang sesungguhnya, bahkan pakar diatas pakar. Kalau orang-orang biasa menimba ilmu melalui gurunya plus penelitian lapangan dan perpustakaan yang keabsahannya masih harus merujuk kepada Al-Qur-an atau Hadist Rasulullah itu sendiri, Rasulullah menerima langsung pengetahuan itu dari Allah swt sendiri melalui Ilham ataupun perantaraan Jibril, yang mutlak kebenarannya.

Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi telah dikalahkan di negara tetangga. Namun se telah mereka menga lami kekalahan, mereka akan mengalami kemenangan kem bali pada sepuluh tahun kemudian. Soal kemenangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disa’at itu orang-orang beri man merasa gembira (QS. Ar Rum 1 - 4)

Sesungguhnya apa yang telah Allah nyatakan dalam surah Ar Rum itu, diyakini sepenuhnya oleh orang-orang yang beriman dikala itu sesuai dengan apa yang telah di ramalkan Rasulullah sendiri bah wa mereka orang-orang beriman akan menguasai Dunia sebagai hasil dari kesabaran dan ketabahan mereka dalam menghadapi berbagai resiko Dunia. Kesabaran dan ketabahan mereka akan membuah kan kemenangan mereka di saat yang akan datang. Hal ini dapat kita saksikan melalui lembaran sejarah bahwa ketika Rasulullah mengirimkan suratnya kepada Raja Romawi untuk menerima Islam agar tidak ada lagi perbudakan terhadap manusia di Romawi, mereka mengirimkan intel ke Madinah untuk melihat dengan jelas bagaimana keberadaan Rsulullah dan kaum Muslimin. Hasil dari pengama tan itu dilaporkan ke pada Raja sebagai berikut:

1.Kaum Muslimin itu duduk sama rendah dan berdiri sama tegak sesama mereka baik atasan maupun bawahannya.
2.Pakaiannya, tidak dapat kita bedakan antara atasan dan bawahan. Malah kebanyakan pakaian bawahan lebih baik dari pakaian atasan.
3.Dalam berhadapan dengan musuh, mereka memilih mati daripada hidup ditawan musuhnya.
4.Dan lain-lain sebagainya.

Baru saja nomor satu dan dua dilaporkan, wajah Raja nampak ketakutan hingga berkomentar bahwa ummat seperti itu pasti akan memperoleh banyak pengikutnya dikemudian hari kelak. Ketika Raja mendengar point nomor tiga, dia berkata bahwa inilah yang paling menakutkan saya. Singkat kisahnya, ketika pasukan Arab Muslim berhadapan dengan pasukan Romawi, mereka dengan mudah sekali mengalahkannya disebabkan seluruh pasukan Romawi barisan depan diikat satu sama lainnya dengan rantai besi, agar mereka tidak lari ketika berhadapan dengan pasukan Muslim, sebagai pengaruh ketakutan Raja mereka yang amat sangat, hingga tinggal disembelih saja oleh pasukan Muslim.

Ketika pasukan Muslim berhadapan dengan pasukan Parsi, mereka dengan garangnya memasuki Istana Parsi, menginjak karpet-karpet indah yang belum ada duanya dikala itu kecuali made in Isfahan, Iran itu sendiri. Panglima Parsi menawarkan kepada Panglima Islam agar masing-masing menyebutkan silsilah keturunannya, dengan syarat siapa yang mampu menyebutkan silsilah keturunanya yang lebih banyak, orang itulah yang akan melemparkan lembingnya duluan. Panglima Parsi menyebutkan silsilah keturunannya sampai ratusan orang sementara Panglima Islam hanya mengatakan bahwa dia anak seorang pemerah susu kambing. Ketika Panglima Parsi melemparkan lembingnya ke arah Panglima Islam, secepat kilat mengelak dari lemparan maut itu.

Pengaruh kemenangan kaum Muslimin terhadap Romawi membuat Raja Parsi juga mengalami stres yang sama sebagaimana yang dialami Raja Romawi. Akibatnya Raja melalui Panglimanya meminta kepada Panglima Islam agar tidak usah melanjutkan peperangan. Mereka berunding dengan meneri ma begitu saja apa yang diusulkan Panglima Islam kra-kira seperti berikut ini:

1.Panglima Parsi menyatakan bahwa tidak ada permusuhan antara pasukan Muslim dengan pasukan Parsi.
2.Andaikata pasukan Parsi menunggang kuda berjumpa dengan pasukan Muslim yang berjalan kaki, pasukan Parsi harus memberikan kenderaan itu kepada pasukan Muslim.
3.Apasaja kebutuhan pasukan Muslim harus dipenuhi oleh pasukan Parsi kapan saja dan dimanapun.
4.Dan lain-lain sebagainya.

Pihak Parsi menerima saja setiap usulan yang datang dari Panglima Muslim. Demikian berpengaruh nya pasukan Muslim ketika itu yang membuktikan benarnya apa yang dikatakan Rasulullah kepada pengikutnya yang tidak berdaya melawan Abu Sofyan cs kala itu, kendatipun ucapan Rasulullah itu ditantang Abu Sofyan cs. dengan emosinya.

Demikianlah kisahnya dua kekuatan super power yang pernah menakutkan Dunia, dikalahkan oleh bangsa yang tidak terpengaruh sedikitpun dengan kemewahan Dunia serta bersatupadu pada satu poros dibawah pimpinan seorang pengembala yang dianggap remeh oleh musuh-musuh sebelum nya. Itulah Muhammad saww yang memilih lapar satu hari dan kenyang dihari yang lain ketika Malaikat Jibril menawarkan kemewahan Dunia tanpa mengurangi haknya di Akhirat kelak. Itulah Muhammad saww yang tidak akan makan kenyang sebelum Ummat mendahuluinya. Itulah Muham mad saww yang memiliki kepalan tinju nabi Musa as, namun menyimpan hati Nabi Isa as yang kasih di dadanya. Itulah Muhammad yang memiliki pedang ditangan kanannya (Power), namun memiliki Al Qur-an (Petunjuk) ditangan yang lainnya. Qur-an tanpa pedang akan mandul didepan musuh-musuh nya. Pedang tanpa Qur-an akan membuat manusia bagaikan seorang pemabuk yang akan melibas siapa saja yang melintas didepan matanya. Itulah Muhammad saww yang dipersiapkan Allah sebagai UtusanNya yang terakhir, dilengkapi dengan Kitab, Mizan (neraca) dan Besi (Power). (Q.S. al Hadid : 25). Itulah Muhammad saww yang mengawini wanita-wanita untuk melindungi anak yatim, bukan untuk memenuhi nafsunya sebagaimana tuduhan manusia-manusia yang tidak memahaminya. Itulah Muhammad saww yang melarang memerangi negara manapun kecuali didalam negara tersebut terdapat kaum dhu’afa yang diperlakukan semena-mena oleh kaum mutaqabbirun, hingga mereka berseru: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Q.S An Nisaa: 75)

Kepemimpinan yang dimiliki Muhammad saww lah yang dapat membawa manusia kepada rahmatan lilalamin. Sayangnya setelah Islam menjadi Superpower tunggal sepeninggalnya tidak akan membawa kekal disebabkan mereka tidak mengikuti Imam yang haq untuk diikuti agar senantiasa memahami buat apa sesungguhnya hidup di Dunia. Akibatnya mereka mencintai Dunia secara berlebih-lebihan. Itulah yang membuat mereka akhirnya dengan mudah dikalahkan oleh bangsa Monggolia dibawah Panglima Holakokhan yang hanya memiliki kekuatan ratusan balatentara. Jaman itu terkenal dengan Pembumihangusan kota Bagdad oleh bangsa Tartar atau Monggolia dibawah Panglima Holakokhan.

Angin badai berhembus di gunung, mengapa pohon itu dan pohon ini saja yang tumbang. Tumbang nya pohon ini dan pohon itu bukan karena angin badai tapi karena pohon itu sendiri yang sudah keropos akarnya (dimakan rayab). Kalahnya Superpower Tunggal Islam kala itu bukan karena Hola kokhan tapi karena orang Islam sendiri kala itu sudah keropos ’aqidahnya (Mencintai dunia secara berlebih-lebihan). Tujuan hidup mereka bukan lagi untuk mencari redha Allah tetapi untuk mencari kesenangan semata-mata.

Pengalaman sejarah yang unik itu nampaknya dihayati benar oleh Republik Islam Iran yang merupa kan Representant System Islam jaman sekarang di atas permukaan Bumi ini. Hal ini dapat diasum sikan dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1 .Iranlah satu-satunya sekarang ini, Negara yang menggunakan UUD berdasarkan Al Qur-an dan Hadist. Hal ini dapat dibaca dalam kitab Wilkayatul Fakih Karangan Imam Khomaini sendiri.

2. RII mengikuti garis kepemimpinan Rasulullah dan Ahlulbaytnya, sesuai sabda Rasulullah: "Kutinggal kan kepadamu dua perkara yaitu Al Qur-an dan Keluargaku (ahlulbaytku). Jika kamu bepegang teguh kepada keduanya, pasti tidak akan sesat selama-lamanya sampai menemuiku di Pancutan Kautsar".

3.RII lah sekarang ini satu satunya yang benar benar tidak bekiblat ke Barat dan ke Timur tapi ber kiblat ke Islam itu sendiri. Hal ini menunjukkah persamaannya sebagai tunas hijau ditengah-tengah ranting coklad, kering dan mati. (Ghurabag) bak kata Rasulullah sendiri diantara "Romawi dan Parsi"

4.Pertolongan Allah telah terbukti terhadap RII ketika AS mengirimkan 7 buah Phantom untuk me ngambil sanderanya, ternyata ke 7 Phantom itu hancur menghantam gunung kapur.

5.RII tidak gentar menghadapi Superpower manapun yang hendak mengancam nya sebagaimana ancaman AS cs sekarang ini. Namun RII tidak akan memusuhi negara manapun kecuali negara itu sendiri yang duluan memusuhinya.

6.RII adalah negaranya para 'Ulama yang Brilliant (warasatul ambiya) yang tidak menggunakan system Demokrasi Barat dan juga Otokrasi Timur tapi Al Qur-an dan Hadist. Hal ini dapat dilihat pada Struktur Negaranya dimana kendatipun UU dibuat/dirumuskan oleh DPR, namun kuncinya tetap dipe gang oleh 12 orang Ulama yang haq meng acckan/menandatanganinya UU tersebut sebelum dijalan kan Presiden terpilih secara Demokrasi sebagai Mandatarisnya Rakyat. Diatas 12 orang Ulama yang memiliki Ilmu Primer dan Scunder itu (baca dunia-akhirat) masih ada satu lagi yang berkedudukan tertinggi dalam struktur System Itu sebagai filter yang disebut Imam (Kedudukan itu sekarang ditem pati oleh Ayatullah Sayed Ali Khamenei).

Sehubungan dengan hal ini semua, dapat diikutu penjelasan selanjutnya: Alif Lam Mim, Bangsa Ru mawi telah dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka mengalami kekalahan, mereka akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal kemenangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disa’at itu orang-orang beriman merasa gembira (QS. Ar Rum 1 - 4)

Ketika Allah menurunkan surah Jum'at ayat 3 (wa akharina minhum lamma yal haqu bihim wahual 'azizul hakim), para sahabat bertanya kepada Rasulullah saww: "Siapakah mereka itu ya Rasulallah?" Rasulullah meletakkan telapak tangannya diatas kepala Salman al Faraisi (orang Parsi Iran) sambil ber kata: "Golongan inilah. Andaikata Iman itu berada di bintang Suraiya, namun mereka sanggup meng gapainya". Hadist Rasulullah ini meggambarkan keutamaan bangsa Parsi diatas bangsa mana pun di Dunia termasuk bangsa Arab sendiri. Hal ini disebabkan kesangupan bangsa tersebut meneri ma Islam secara kaffah sebagaimana di nyatakan Rasul sendiri berkenaan Al Qur-an Surah Jum'at ayat 3 dan 4. Hal ini juga dibuktikan realitanya sampai hari ini tidak ada sebuah negarapun yang berideologiy Islam termasuk Saudi Arabia dan Mesir, kecuali Republik Islam Iran.

Secara historis kita dapat menelusuri bagaimana bangsa Parsi itu mendapat pernyataan Allah sendiri yang dikuatkan lagi oleh Rasul Nya ketika para sahabat menanyakan pengertian daripada ayat 3 dan 4 Surah Jum'at tersebut. Ketika bangsa Arab mengalahkan Parsi, mereka membawa tawanan Mada'in (Taisfun) itu ke Madinah. Umar bin Khattab memerintahkan kesemua tawanan wanita dijadikan ham ba Muslim. Imam 'Ali melarang dan berkata bahwa puteri-puteri dikecualikan dan perlu dihormati. Dua orang putri yang cantik bernama Syahrbanu dan Syahrzanan adalah anak dari raja Yardigerd yang harus dimuliakan. Umar bertanya kepada Imam 'Ali apa yang seharusnya dilakukan. Imam 'Ali as berkata bahwa setiap mereka diperkenankan memilih suami dari orang Islam. Dari itu Syahzanan me milih Muhammad bin Abubakar, orang yang telah "dibesarkan" oleh Imam 'Ali. Sedangkan Syahbanu memilih Imam Hussein bin 'Ali, cucu Rasulullah saww sendiri.

Dari hasil perekawinan Cucu Rasulullah Hussein bin 'Ali dengan Syahbanu, putri Parsi inilah kelak membawa keturunan yang cikal - bakal dalam bangsa Parsi yang dapat kita saksikan sampai hari ini, dimana mereka menggunakan sorban hitam sementara keturunan non Rasulullah mengenakan sorban putih. Hal ini memang sangat unik. Saya katakan unik disebabkan tidak ada seorangpun dari keturunan non Rasulullah saww yang memprotes persoalan sorban hitam dan putih itu, kecuali sepertinya suatu keyakinan juga agar identitas keluarga Rasulullah dapat di lestarikan sampai kiamat dunia. Disamping itu di Parsi (baca Iran dan Irak) juga terdapat gelar Ayatullah yang berarti ayat Allah untuk para ulama, dimana gelar seperti itu tidak kita dapati di kawasan lainnya. Dengan kata lain gelar tersebut hanya disandang oleh ulama-ulama Syi'ah Imamiyah 12 sebagaimana juga terdapat di Libanon sekarang.

Kemuliaan bangsa Parsi nampaknya difasilitasi oleh perpaduan Keluarga Rasul yang 'Arabiy dengan bangsa Arya, ras unggul Jerman. 'Ali Zainal 'abidin bin Hussein bin 'Ali kembali ke Parsi, negeri bun danya Syah Banu beberapa tahun setelah keluarga Rasul dibantai di Karbala, Kesimpulan apa yang da pat kita petik dari realita ini adalah kemuliaan yang disandang bangsa Parsi setelah mereka meneri ma Islam secara kaffah melalui Ahlulbayt Rasulullah saww.

Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
Acheh - Sumatra
di Ujung Dunia
http://www.al-hadj.com
http://www.khamenei.ir
http://www.leader.ir
http://www.wilayah.org
http://www.al-shia.org/html/id/index.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar