TINJAUAN
SEJARAH BANGSA PARSI DAN ISLAM SERTA HUBUNGANNYA
DENGAN
AHLULBAYT RASULULLAH SAWW
hsndwsp
Acheh
– Sumatra
Di
Ujung
Dunia
ANDAIKATA IMAN ITU BERADA DI
BINTANG SURAYYA
MEREKA DARI GOLONGAN INI (BANGSA
PARSI)
SANGGUP MENGGAPAINYA
(HADIST)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi
telah dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka mengala mi kekalahan,
mereka akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal
kemenangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disaat itu
orang-orang beriman merasa gembi ra" (QS. Ar Rum 1 - 4)
Ketika Surah Ar Rum ini
diturunkan Allah, dunia ini juga seperti yang kita saksikan dewasa ini, dimana
dua negara super power telah membagikan dunia ini kepada dua bagian yaitu blok
Parsi (Penyem bah Api Arumanazda) dan blok Romawi (Penyembah Trinitas).
Kendatipun masih ada negara lainnya yang memiliki kedaulatan tersendiri, namun
mereka tidak terlepas dari pengaruh dua negara raksasa ini sebagaimana kita
saksikan sekarang ini banyak negara yang menjadi satelit Amerika dan Rusia
kendatipun dulu Rusia buat sementara dikalahkan Amerika Serikat secara politis,
namun sepertinya dalam perang Malhamah/perang Nuklir justeru Rusia bersama RII,
Hizbullah, Cina dan Amerika Latinlah yang akan menang. Ironisnya kendatipun
Parsi dan Romawi memiliki wilayah dan pengaruh yang demikian luas, mereka tetap
saja bermusuhan satu sama lainnya.
Disaat itu nama Arab tidak
dikenal didalam kamus dua super power itu kecuali Yaman, mengingat suburnya
daerah tersebut hingga menjadi inceran sebagaimana lazimnya hari ini
negara-negara yang mengandung Petrodollar menjadi medan perebutan negara
Adidaya dengan cara apapun seperti kawasan Arab, Chechenia, Afganistan, Acheh
Sumatra dan sebagainya.
Ketika dulunya dunia dikuasai dua
raksasa itu, nun jauh disana di gurun pasir Arabia muncullah sebu ah titik
hijau sebagai Ghurabag bak kata Rasulullah. Yaitu sebuah tunas yang hijau
ditengah-tengah ranting yang coklad dan kering alias mati. Disanalah munculnya seorang Pemimpin yang membawa
rahmatan lil 'alamin, bernama Muhammad saww. Beliaulah yang berstatus sebagai
Bahtera Penyela mat. Hal ini dapat kita pahami bahwa andaikata Nabi Muhammad
tidak di turunkan di Gurun Pasir itu, semua orang Arab dan bahkan semua orang
didunia kala itu berada ditepi jurang neraka kecuali sedikit sekali seperti
Arkam bin Naufal, pamannya Khadijah binti Khuwailid, yang masih mengikuti agama
nabi Ibrahim as. . . . . Ketika itu kamu (benar-benar) telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah me nyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah
Allah menyampaikan ayat-ayat Nya kepada mu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S.
Ali Imran 103)
Tunas hijau di gurun pasir Arab
yang tidak dikenal orang di negara super power itulah kemudian yang mampu
meluluh lantakkan mereka untuk menyelamatkannya dari tepi jurang neraka tadi.
mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi."(Q.S. Al Ba qarah: 121)
Ketika itu negara super power
Parsi mengalahkan super power Romawi secara telak sekali sampai salib besar
sebagai symbol penyembahan Romawi di boyongkan ke Parsi. Namun sepuluh tahun
kemudian Romawi mampu mengaturkan barisannya yang mantap sehingga Parsi dapat
dikalahkan balik. "Disa’at itu orang-orang beriman merasa gembira"
(Q.S Ar Rum: 4). Sebahagian penafsir mengi ra bahwa gembiranya orang beriman
dikala itu disebabkan kemenangan Romawi atas Parsi, dengan asumsi bahwa Rumawi
itu adalah agama Samawi sementara Parsi adalah agama Ardhi. Penafsir seperti
itu adalah keliru 180 derajat, kenapa ?
Betul agama orang Romawi itu
asalnya dari agama Samawi yaitu agama Nabi Isa alaihissalam. tetapi apakah Nabi
Isa pernah mengajarkan ummatnya untuk menyembah Trinitas?, yaitu entas bapak,
entas bunda Maria dan entas anak (Al Masih)? Bukankah dengan demikian berarti bahwa
agama orang Romawi itu tidak berbeda dengan agama orang Parsi kala itu yaitu
penyembah Api Arumanan zda? Bukankah dengan pengertian seperti itu berarti
bahwa tidak ada satupun agama Samawi kecuali Islam itu sendiri sebagaimana
firmannya: "Innad Dina indallahil Islam". Bukankah Penafsir yang saya
sebutkan diatas itu keliru dalam berasumsi bahwa agama Nasrani itu agama Samawi
juga?
Gembiranya orang-orang beriman
ketika itu disebabkan keyakinan mereka bahwa tidak lama lagi mereka akan
mengalami kemenangan diatas Parsi dan Romawi sekaligus disebabkan Allah
berfirman bahwa baik kemenangan pertama (baca kemenangan Parsi atas Romawi)
maupun kemenangan tera khir (baca kemengan Romawi atas Parsi) adalah urusan
Allah, bukan urusan manusia. Hal tersebut ter dapat relefansinya dengan
pernyataan Allah swt di surah lainnya: "…Orang-orang yang meyakini bah wa
mereka akan menemui Allah, berkata: "Betapa banyak terjadi golongan yang
sedikit mampu me ngalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah
beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al Baqarah: 249)
Pada awalnya jelas Islam belum punya power. Hal
ini dapat kita ketahui dengan membuka lembaran sejarah dimana orang-orang yang
menyambut seruan Rasul Allah kebanyakan terdiri dari kaum mus tadhafin yang
merintih penderitaan dari tuannya yang menimpakan "batu bata" diatas
kuduk-kuduk mereka. Penderitaan itu makin bertambah manakala tuan mereka mengetahui
bahwa mereka telah masuk Islam. Sebagai contoh:
1. Bilal bin Rabah dimasukkan kepalanya dalam
air yang panas. Ketika petugas tuannya menarik balik kepala Bilal, terdengar
suaranya: "Ahad . . . ahad . . . ahad. . ." yang dia maksudkan adalah
Allah itu satu. Hal itu berlangsung sampai tiga kali. Ketika petugas itu
melihat Bilal tidak bergerak lagi sedikit pun, lalu membiarkannya tergeletak di
lembah itu dengan harapan akan mati juga nanti di ganggu anak–anak jahat yang
tidak lain adalah anak majikannya sendiri. Namun Allah masih mentakdirkan Bilal
hidup lama sampai terkenal menjadi muazzin pertama dalam sejarah Islam.
2. Sumaiyah, Yassir dan Ammar. Yassir berasal
dari Afrika yang sudah lama berlang-lang buana diper jual-belikan dari satu
majikan kepada majikan lainnya dalam system perbudakan. Akhirnya dia dibeli
oleh majikan dari Mekkah hingga bertemu dengan Sumaiyah yang juga berstatus
sama. Sumaiyah menerima uluran tangan Yassir untuk hidup bersama. Ammar adalah
buah pertama dari perkawi nan itu. Ketiga hamba Allah yang dipandang hina oleh
basyar-basyar di dunia ini namun sangat mulia disi si Allah, disiksa majikannya
pada tempat yang sama di sebuah lembah diluar kota Mekkah.
Pada suatu hari Rasulullah datang
untuk memberi semangat kepada mereka bertiga. Namun hari itu Rasulullah tidak
menemui Ammar di tempat biasa. Ketika Rasul pergi agak jauh terlihatlah Ammar
de ngan kepalanya menunduk. "Ammar . . .!" seru Rasulullah dari kejauhan.
Namun Ammar tidak menya huti seruan Rasulullah. Ketika tepat berada di depan
Ammar, Rasulullah memperhatikan keadaan Ammar tidak seperti biasanya dimana
kakinya tidak lagi terikat. Rasulullah mengetahui bahwa Am mar telah
menyenangkan majikannya, dimana majikannya berjanji akan melepaskan Ammar kalau
dia mau mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Ammar hilang keseimbangan
pikirannya ketika me nyaksikan dua orang tuanya disiksa sampai mati (syahid)
didepan matanya, hingga mengucapkan kalimat yang diinginkan sang majikan.
Rasulullah menarik rambut Ammar
yang keriting, khasnya Afrika agar menatap wajahnya. Rasulullah melihat wajah
Ammar dibasahi dengan airmata. Rasulullah bersabda: "Ammar ! Andaikata
kamu mengatakan sesuatu yang tidak sampai ke hatimu, Allah dan Rasulnya
memaafkan engkau". Begitu mendengar ucapan Rasul, seberkas senyum memancar
diwajah Ammar. Ucapan Ammar yang mem buat senang majikannya ternyata lebih
pahit dirasakan Ammar daripada penyik saan itu sendiri, demi kian mantap
kepercayaan Ammar kepada Rasulullah saww.
Ketika Abu sofyan, Abu Lahab dan
Abu Jahal menganianya budak-budak yang telah masuk Islam, Rasulullah datang dan
mengatakan: ”Andaikata kalian tabah dan sabar menghadapi ujian ini, kalian akan
menjadi pemimpin-pemimpin Dunia dimasa yang akan datang” Ketika itu juga Abu
Sofyan menantangnya: ” Muhammad ! Tidak kusangka kalimat itu keluar dari
mulutmu, seorang anak yatim yang ketika sudah besar mengawini majikannya”.
Muhammad! Kaupikir dunia ini sebesar daun kelor ? Taukah engkau Muhammad
bagaimana hebatnya kerajaan Romawi yang memiliki 800 ribu tentara di sayap
kanan dan kirinya siap menghadang musuh darimanapun datangnya. Begitu juga
kerajaan Parsi yang memiliki kekuatan 600 ribu disayap kanan dan 600 ribu
disayap kiri dan masih menyimpan lagi 700 ribu bala tentara di Isfahan.
Sanggupkah engkau melawan nya Muhammad ? Jangan bermimpi Muhammad untuk melawan
mereka, mela wan kami saja kalian tidak mampu.
Rasulullah hanya senyum saja dan
tidak membantah balik argumentasi Abu Sofyan cs. Rasulullah lah namanya yang
memahami persis bahwa bagaimanapun Abu Sofyan cs tidak mampu memahami apa yang
dikatakan Rasulullah disebab kan mereka telah tertutup mata hati akibat
banyaknya kedhali man yang telah mereka lakukan terhadap kaum dhu’afa sejak
dulu hingga sekarang ini terhadap pengikut Rasulullah saww sendiri. Rasulullah
memahami persis bahwa suatu saat nanti kedua negara raksasa itu akan
dihancurkan oleh kekuatan Muslim yang berpenampilan sangat sederhana, untuk
membebaskan kaum dhu’afa yang men derita didalam kedua system thaghut
tersebut.. Abu Sofyan cs mengira bahwa mereka itu lebih mengetahui daripada
Nabi Muhammad saww. Mereka me nganggap diri pakar tentang pengetahuan dunia.
padahal Rasulullah lah pakar yang sesungguhnya, bahkan pakar diatas pakar.
Kalau orang-orang biasa menimba ilmu melalui gurunya plus penelitian lapangan
dan perpustakaan yang keabsahannya masih harus merujuk kepada Al-Qur-an atau
Hadist Rasulullah itu sendiri, Rasulullah menerima langsung pengetahuan itu
dari Allah swt sendiri melalui Ilham ataupun perantaraan Jibril, yang mutlak
kebenarannya.
Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi telah
dikalahkan di negara tetangga. Namun se telah mereka menga lami kekalahan,
mereka akan mengalami kemenangan kem bali pada sepuluh tahun kemudian. Soal kemenangan
pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disa’at itu orang-orang
beri man merasa gembira (QS. Ar Rum 1 - 4)
Sesungguhnya apa yang telah Allah
nyatakan dalam surah Ar Rum itu, diyakini sepenuhnya oleh orang-orang yang
beriman dikala itu sesuai dengan apa yang telah di ramalkan Rasulullah sendiri
bah wa mereka orang-orang beriman akan menguasai Dunia sebagai hasil dari
kesabaran dan ketabahan mereka dalam menghadapi berbagai resiko Dunia.
Kesabaran dan ketabahan mereka akan membuah kan kemenangan mereka di saat yang
akan datang. Hal ini dapat kita saksikan melalui lembaran sejarah bahwa ketika
Rasulullah mengirimkan suratnya kepada Raja Romawi untuk menerima Islam agar
tidak ada lagi perbudakan terhadap manusia di Romawi, mereka mengirimkan intel
ke Madinah untuk melihat dengan jelas bagaimana keberadaan Rsulullah dan kaum
Muslimin. Hasil dari pengama tan itu dilaporkan ke pada Raja sebagai berikut:
1.Kaum Muslimin itu duduk sama
rendah dan berdiri sama tegak sesama mereka baik atasan maupun bawahannya.
2.Pakaiannya, tidak dapat kita
bedakan antara atasan dan bawahan. Malah kebanyakan pakaian bawahan lebih baik
dari pakaian atasan.
3.Dalam berhadapan dengan musuh,
mereka memilih mati daripada hidup ditawan musuhnya.
4.Dan lain-lain sebagainya.
Baru saja nomor satu dan dua
dilaporkan, wajah Raja nampak ketakutan hingga berkomentar bahwa ummat seperti
itu pasti akan memperoleh banyak pengikutnya dikemudian hari kelak. Ketika Raja
mendengar point nomor tiga, dia berkata bahwa inilah yang paling menakutkan
saya. Singkat kisahnya, ketika pasukan Arab Muslim berhadapan dengan pasukan
Romawi, mereka dengan mudah sekali mengalahkannya disebabkan seluruh pasukan
Romawi barisan depan diikat satu sama lainnya dengan rantai besi, agar mereka
tidak lari ketika berhadapan dengan pasukan Muslim, sebagai pengaruh ketakutan
Raja mereka yang amat sangat, hingga tinggal disembelih saja oleh pasukan
Muslim.
Ketika pasukan Muslim berhadapan
dengan pasukan Parsi, mereka dengan garangnya memasuki Istana Parsi, menginjak
karpet-karpet indah yang belum ada duanya dikala itu kecuali made in Isfahan,
Iran itu sendiri. Panglima Parsi menawarkan kepada Panglima Islam agar
masing-masing menyebutkan silsilah keturunannya, dengan syarat siapa yang mampu
menyebutkan silsilah keturunanya yang lebih banyak, orang itulah yang akan
melemparkan lembingnya duluan. Panglima Parsi menyebutkan silsilah keturunannya
sampai ratusan orang sementara Panglima Islam hanya mengatakan bahwa dia anak
seorang pemerah susu kambing. Ketika Panglima Parsi melemparkan lembingnya ke
arah Panglima Islam, secepat kilat mengelak dari lemparan maut itu.
Pengaruh kemenangan kaum Muslimin
terhadap Romawi membuat Raja Parsi juga mengalami stres yang sama sebagaimana
yang dialami Raja Romawi. Akibatnya Raja melalui Panglimanya meminta kepada
Panglima Islam agar tidak usah melanjutkan peperangan. Mereka berunding dengan
meneri ma begitu saja apa yang diusulkan Panglima Islam kra-kira seperti
berikut ini:
1.Panglima Parsi menyatakan bahwa
tidak ada permusuhan antara pasukan Muslim dengan pasukan Parsi.
2.Andaikata pasukan Parsi
menunggang kuda berjumpa dengan pasukan Muslim yang berjalan kaki, pasukan
Parsi harus memberikan kenderaan itu kepada pasukan Muslim.
3.Apasaja kebutuhan pasukan
Muslim harus dipenuhi oleh pasukan Parsi kapan saja dan dimanapun.
4.Dan lain-lain sebagainya.
Pihak Parsi menerima saja setiap
usulan yang datang dari Panglima Muslim. Demikian berpengaruh nya pasukan
Muslim ketika itu yang membuktikan benarnya apa yang dikatakan Rasulullah
kepada pengikutnya yang tidak berdaya melawan Abu Sofyan cs kala itu, kendatipun
ucapan Rasulullah itu ditantang Abu Sofyan cs. dengan emosinya.
Demikianlah kisahnya dua kekuatan
super power yang pernah menakutkan Dunia, dikalahkan oleh bangsa yang tidak
terpengaruh sedikitpun dengan kemewahan Dunia serta bersatupadu pada satu poros
dibawah pimpinan seorang pengembala yang dianggap remeh oleh musuh-musuh
sebelum nya. Itulah Muhammad saww yang memilih lapar satu hari dan kenyang
dihari yang lain ketika Malaikat Jibril menawarkan kemewahan Dunia tanpa
mengurangi haknya di Akhirat kelak. Itulah Muhammad saww yang tidak akan makan
kenyang sebelum Ummat mendahuluinya. Itulah Muham mad saww yang memiliki
kepalan tinju nabi Musa as, namun menyimpan hati Nabi Isa as yang kasih di
dadanya. Itulah Muhammad yang memiliki pedang ditangan kanannya (Power), namun
memiliki Al Qur-an (Petunjuk) ditangan yang lainnya. Qur-an tanpa pedang akan mandul didepan
musuh-musuh nya. Pedang tanpa Qur-an akan membuat manusia bagaikan
seorang pemabuk yang akan melibas siapa saja yang melintas didepan matanya.
Itulah Muhammad saww yang dipersiapkan Allah sebagai UtusanNya yang terakhir,
dilengkapi dengan Kitab, Mizan (neraca) dan Besi (Power). (Q.S. al Hadid : 25).
Itulah Muhammad saww yang mengawini wanita-wanita untuk melindungi anak yatim,
bukan untuk memenuhi nafsunya sebagaimana tuduhan manusia-manusia yang tidak
memahaminya. Itulah Muhammad saww yang melarang memerangi negara manapun
kecuali didalam negara tersebut terdapat kaum dhu’afa yang diperlakukan
semena-mena oleh kaum mutaqabbirun, hingga mereka berseru: "Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami
pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!"
(Q.S An Nisaa: 75)
Kepemimpinan yang dimiliki
Muhammad saww lah yang dapat membawa manusia kepada rahmatan lilalamin.
Sayangnya setelah Islam menjadi Superpower tunggal sepeninggalnya tidak akan
membawa kekal disebabkan mereka tidak mengikuti Imam yang haq untuk diikuti
agar senantiasa memahami buat apa sesungguhnya hidup di Dunia. Akibatnya mereka
mencintai Dunia secara berlebih-lebihan. Itulah yang membuat mereka akhirnya
dengan mudah dikalahkan oleh bangsa Monggolia dibawah Panglima Holakokhan yang
hanya memiliki kekuatan ratusan balatentara. Jaman itu terkenal dengan
Pembumihangusan kota Bagdad oleh bangsa Tartar atau Monggolia dibawah Panglima
Holakokhan.
Angin badai berhembus di gunung,
mengapa pohon itu dan pohon ini saja yang tumbang. Tumbang nya pohon ini dan
pohon itu bukan karena angin badai tapi karena pohon itu sendiri yang sudah keropos
akarnya (dimakan rayab). Kalahnya Superpower Tunggal Islam kala itu bukan
karena Hola kokhan tapi karena orang Islam sendiri kala itu sudah keropos
’aqidahnya (Mencintai dunia secara berlebih-lebihan). Tujuan hidup mereka bukan
lagi untuk mencari redha Allah tetapi untuk mencari kesenangan semata-mata.
Pengalaman sejarah yang unik itu
nampaknya dihayati benar oleh Republik Islam Iran yang merupa kan Representant
System Islam jaman sekarang di atas permukaan Bumi ini. Hal ini dapat diasum sikan
dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1 .Iranlah satu-satunya sekarang
ini, Negara yang menggunakan UUD berdasarkan Al Qur-an dan Hadist. Hal ini
dapat dibaca dalam kitab Wilkayatul Fakih Karangan Imam Khomaini sendiri.
2. RII mengikuti garis
kepemimpinan Rasulullah dan Ahlulbaytnya, sesuai sabda Rasulullah:
"Kutinggal kan kepadamu dua perkara yaitu Al Qur-an dan Keluargaku
(ahlulbaytku). Jika kamu bepegang teguh kepada keduanya, pasti tidak akan sesat
selama-lamanya sampai menemuiku di Pancutan Kautsar".
3.RII lah sekarang ini satu
satunya yang benar benar tidak bekiblat ke Barat dan ke Timur tapi ber kiblat
ke Islam itu sendiri. Hal ini menunjukkah persamaannya sebagai tunas hijau
ditengah-tengah ranting coklad, kering dan mati. (Ghurabag) bak kata Rasulullah
sendiri diantara "Romawi dan Parsi"
4.Pertolongan Allah telah
terbukti terhadap RII ketika AS mengirimkan 7 buah Phantom untuk me ngambil
sanderanya, ternyata ke 7 Phantom itu hancur menghantam gunung kapur.
5.RII tidak gentar menghadapi
Superpower manapun yang hendak mengancam nya sebagaimana ancaman AS cs sekarang
ini. Namun RII tidak akan memusuhi negara manapun kecuali negara itu sendiri
yang duluan memusuhinya.
6.RII adalah negaranya para
'Ulama yang Brilliant (warasatul ambiya) yang tidak menggunakan system
Demokrasi Barat dan juga Otokrasi Timur tapi Al Qur-an dan Hadist. Hal ini
dapat dilihat pada Struktur Negaranya dimana kendatipun UU dibuat/dirumuskan
oleh DPR, namun kuncinya tetap dipe gang oleh 12 orang Ulama yang haq meng
acckan/menandatanganinya UU tersebut sebelum dijalan kan Presiden terpilih
secara Demokrasi sebagai Mandatarisnya Rakyat. Diatas 12 orang Ulama yang
memiliki Ilmu Primer dan Scunder itu (baca dunia-akhirat) masih ada satu lagi
yang berkedudukan tertinggi dalam struktur System Itu sebagai filter yang
disebut Imam (Kedudukan itu sekarang ditem pati oleh Ayatullah Sayed Ali
Khamenei).
Sehubungan dengan hal ini semua,
dapat diikutu penjelasan selanjutnya: Alif Lam Mim, Bangsa Ru mawi telah
dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka mengalami kekalahan, mereka
akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal kemenangan
pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disa’at itu orang-orang
beriman merasa gembira (QS. Ar Rum 1 - 4)
Ketika Allah menurunkan surah
Jum'at ayat 3 (wa akharina minhum lamma yal haqu bihim wahual 'azizul hakim),
para sahabat bertanya kepada Rasulullah saww: "Siapakah mereka itu ya
Rasulallah?" Rasulullah meletakkan telapak tangannya diatas kepala Salman
al Faraisi (orang Parsi Iran) sambil ber kata: "Golongan inilah. Andaikata
Iman itu berada di bintang Suraiya, namun mereka sanggup meng gapainya".
Hadist Rasulullah ini meggambarkan keutamaan bangsa Parsi diatas bangsa mana pun
di Dunia termasuk bangsa Arab sendiri. Hal ini disebabkan kesangupan bangsa
tersebut meneri ma Islam secara kaffah sebagaimana di nyatakan Rasul sendiri
berkenaan Al Qur-an Surah Jum'at ayat 3 dan 4. Hal ini juga dibuktikan
realitanya sampai hari ini tidak ada sebuah negarapun yang berideologiy Islam
termasuk Saudi Arabia dan Mesir, kecuali Republik Islam Iran.
Secara historis kita dapat
menelusuri bagaimana bangsa Parsi itu mendapat pernyataan Allah sendiri yang
dikuatkan lagi oleh Rasul Nya ketika para sahabat menanyakan pengertian
daripada ayat 3 dan 4 Surah Jum'at tersebut. Ketika bangsa Arab mengalahkan
Parsi, mereka membawa tawanan Mada'in (Taisfun) itu ke Madinah. Umar bin
Khattab memerintahkan kesemua tawanan wanita dijadikan ham ba Muslim. Imam 'Ali
melarang dan berkata bahwa puteri-puteri dikecualikan dan perlu dihormati. Dua
orang putri yang cantik bernama Syahrbanu dan Syahrzanan adalah anak dari raja
Yardigerd yang harus dimuliakan. Umar bertanya kepada Imam 'Ali apa yang
seharusnya dilakukan. Imam 'Ali as berkata bahwa setiap mereka diperkenankan
memilih suami dari orang Islam. Dari itu Syahzanan me milih Muhammad bin
Abubakar, orang yang telah "dibesarkan" oleh Imam 'Ali. Sedangkan
Syahbanu memilih Imam Hussein bin 'Ali, cucu Rasulullah saww sendiri.
Dari hasil perekawinan Cucu
Rasulullah Hussein bin 'Ali dengan Syahbanu, putri Parsi inilah kelak membawa
keturunan yang cikal - bakal dalam bangsa Parsi yang dapat kita saksikan sampai
hari ini, dimana mereka menggunakan sorban hitam sementara keturunan non
Rasulullah mengenakan sorban putih. Hal ini memang sangat unik. Saya katakan
unik disebabkan tidak ada seorangpun dari keturunan non Rasulullah saww yang
memprotes persoalan sorban hitam dan putih itu, kecuali sepertinya suatu
keyakinan juga agar identitas keluarga Rasulullah dapat di lestarikan sampai
kiamat dunia. Disamping itu di Parsi (baca Iran dan Irak) juga terdapat gelar
Ayatullah yang berarti ayat Allah untuk para ulama, dimana gelar seperti itu
tidak kita dapati di kawasan lainnya. Dengan kata lain gelar tersebut hanya
disandang oleh ulama-ulama Syi'ah Imamiyah 12 sebagaimana juga terdapat di
Libanon sekarang.
Kemuliaan bangsa Parsi nampaknya
difasilitasi oleh perpaduan Keluarga Rasul yang 'Arabiy dengan bangsa Arya, ras
unggul Jerman. 'Ali Zainal 'abidin bin Hussein bin 'Ali kembali ke Parsi,
negeri bun danya Syah Banu beberapa tahun setelah keluarga Rasul dibantai di
Karbala, Kesimpulan apa yang da pat kita petik dari realita ini adalah
kemuliaan yang disandang bangsa Parsi setelah mereka meneri ma Islam secara
kaffah melalui Ahlulbayt Rasulullah saww.
Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
Acheh - Sumatra
di Ujung Dunia
http://www.al-hadj.com
http://www.khamenei.ir
http://www.leader.ir
http://www.wilayah.org
http://www.al-shia.org/html/id/index.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar